malam itu semua berbondong-bondong menuju tempat upacara, upacara BOGO namanya, upacara yang dilakukan secara turun-temurun untuk menghormati leluhur di pulau kami. pulau kecil memang, tapi keindahannya sunguguh luar biasa.
upacara pun berjalan dengan lancar, ku lihat seseorang yang tak asing berdiri tak jauh dari tempat kami melakukan upacara.
Quote:
"hai boss..."
"ohhh, ternyata kamu Dayat,"
"sedang apa kau?" tanyaku pada Mohan, dia adalah petugas sipil yang sekali sebulan datang ke pulau kami.
"oh, aku hanya ingin kelihat upacara yang kalian lakukan"
"baiklah silahkan saja"
memang pulau kami ini sangat jarang dikunjungi, karna memang letangnya agak jauh dan juga tak banyak orang mengetahuinya. kami lebih suka begini, karena keindahan dan kebersihan dibpulau kami bisa terjaga.
tiba waktunya untuk upacara puncak yang di tandai dengan dikeluarkanya batu SASAJI, batu yang berbentu lonjong dan berwarna hitam, batu ini dipercayai memiliki kekuatan magis untuk menjaga keseimbangan alam di pulau kami.
Quote:
"bapa tetua,.. batu telah dicuri" teriak ku
seketika semua orang menjadi panik.
"yang benar kau Dayat?"
"iya bapa batu SASAJI tidak ada di tempatnya"
"heyy...lihat itu" teriak salah seorang yang berada persis di tepi lereng yang lang sung menuju kelaut.
"sekarang batu telah dicuri," kata bapa tetua
"kita harus bawa kembali batu leluluhur kita" sambungnya.
"dan kau Dayat, karna kau yang badannya kekar, dan kau juga sudah dewasa, kau kuberi tugas mulia untuk menggambil kembali batu SASAJI"
"tapi bapa tetua.."
"tenang kami disini akan slalu mendoakan keselamatanmu, dan bawalah kalung ini, dan bawalah beberapa tanaman obat, pasti kamu akan membutuhkannya" potongnya
"dan aku juga akan sedikit membantumu untuk beberapa saat dikota" kata pak Mohan.
"baiklah akan ku laksanakan semaksimal saya" kataku
"kamu pasti bisa nak, bawa pulang batu itu dan selamatkan pulau ini" kata bapa tetua.
tanpa disadari,