- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
100 Tahun Setelah Aku Mati [TAMAT]
TS
kulon.kali
100 Tahun Setelah Aku Mati [TAMAT]
Cover keren By Awayaye
Salam untuk semua warga jagad Kaskus, ane disini adalah newbie se newbie-newbienya, sekian lama menjadi Silent Rider akhirnya ane memutuskan untuk menulis cerita saya.
sebelumnya ane juga permisi dulu sama momod dan sesepuh pinisepuh yang menghuni sub forum SFTH semoga ada hikmah yang bisa diambil dari cerita ini.
dan mohon maaf jika banyak salah dalam penulisan cerita ini.
"Kita hidup di dunia yang sama dengan mereka, kita hanya berbeda dimensi dengan mereka, percayalah.. mungkin mereka ada disampingmu sekarang"
Nama saya Rizal panggil saja saya dg nama itu dicerita ini, saya orang jogja tulen, saat ini saya adalah a real man dalam arti saya adalah laki-laki dewasa. Kisahku ini akan menceritakan awal kehidupanku yang bisa dikatakan adalah pil pahit yg harus kutelan, akan banyak air mata yg tertumpah, dan ketakutan yang tergenang, sebaiknya siapkan hati kalian dan jangan parno..
saya Rizal, saya INDIGO !!
Dan kisah saya dimulaii..
....
INDEKS :
PART1
PART2
PART3
PART4
PART5
PART6
PART7
PART8
PART9
PART10
PART11
PART12
PART13
PART14
PART15
PART16
PART17
PART18
PART19
PART20
PART21
PART22
PART23
PART24
PART25
PART26
PART27
PART28
PART29
PART30
PART31
PART32
PART33
PART34
PART35
PART36
PART37
PART38
PART39
PART40
PART41
PART42
PART43
PART44
PART45
PART46
PART47
PART48
PART49
PART50
PART51
PART52
PART53
PART54
PART55
PART56
PART57
PART58
PART59
PART60
PART61
PART62
PART63
PART64
PART65
PART66(6)
PART67
PART68
PART69
PART70
100 TAHUN SETELAH AKU MATI
EPILOG
PART 1 (Teman masa kecil).
apakah kalian pernah main ayunan? saat kecil saya ingat betul ada ayunan yg dibuatkan dar ban bekas oleh bapak saya yg di ikatkan di sebuah pohon nangka, setiap pagi dan sore saya sering main disitu. sendirian karena di tempat tnggalku yg dulu tidak banyak anak seusiaku. sampai suatu hari saat saya tengah bermain ada yang mendorong ayunan pelan, saya menoleh dan dibelakang saya ada seorang anak perempuan seusia saya kala itu. Dia tersenyum dan berkata "aku ikut main yaa, aku sedih main sendiri terus" anak ini memakai baju terusan rok dengan warna putih berenda.
Saya : ayokkk.. Kamu siapa?
Kataku dengan khas suara anak usia 6 tahun..
"Sari"
Saya : oooo ayo main..
Kami pun bermain layaknya bocah tk pada umumnya, Sari ini waktu itu penampilanya sama seprti layaknya anak umur 6tahun biasa, seingatku dulu rambutnya panjang dan kulitnya putih sekali..
Sore menjelang kami dduk2 di dekat ayunan.
sari : pulang yaa.. Ibuku manggil..
Saya : mana?? Aku gak denger?
Sari : kamu belum bisa denger sekarang... Besok main lagi yaa..
sari berlari ke semak2 dan ga tau kemana dia pergi...
Oh iya saat itu saya tinggal di daerah semarang. Karena bapak saya tugas disana sebagai angkatan bersenjata. Tempatnya msh d desa jd rumah2 sdikit berjauhan..
Saya dijemput ibu saya yang muncul dr samping rumah.
Ibu : ayoo rizal mandi dulu, td main sama siapa?
saya : sama sari bukk
ibu : sari siapa nak?
saya : sari ya sari buk
saya dan ibu saya akhirnya masuk kerumah.
setelah pertemuanku dengan sari perlahannn saya merasa tak hanya keluarga saya yg tinggal disini... hari pertemuan dengan sari adalah hari kamis. selain hari kamis kami tidak pernah bertemu.. pertemuan kamipun brlangsung sudah bberapa minggu.. dan banyak kejadian anehh yg br saya sadari setelah sedikit lebih berumur..
diantaranya sari mennunjukan rumahnya tapi saya gak liat apa2
begitu ibu saya datang sari langsung pergi ngumpet. bahkan ibu saya sempat ikut mencarinya tp tidak pernah ketemu padahal saya yakin dia td dibalik pohon, dia juga sering memakan bunga, ya bunga melati dimakan mentah.
saya jg masih bocah kala itu dan pikiran saya blm sampai jauh.. tidak ada rasa khawatir sama sekali yabg saya tau saya punya teman bermain yang menyenangkan......
berbeda dengan ibu saya. ya beliau mulai khawatirr. ternyata diam2 beliau sering mengintip saya. dan yang mengejutkan beliau berkata tidak melihat apa pun selain saya yg bermain sendiri dan berbicara sendiri !!!
kisah ini tentu juga banyak dialami anak2 dg kemanpuan kusus lain seperti saya pola yg selalu seperti ini, nanti akan saya ceritakan..
hari demi hari berlalu ibu melarang saya bermain lagi dengan sari. tiap saya curi waktu bermain ayunan di hari kamis sari pasti sudah duduk sambil mengayunkan ayunan pelan sambil bersenandung macapat jawa. dan setiap pulang kerumah dan ditanya main dimana saya jawab main sama sari. ibu pasti langsung memarahi saya. saya jg gak tau knp..
saking khawatirnya ibu menyuruh orang untuk mencopot ayunanya dan dipindah ke depan teras depan rumah.. tapi itu tidak membuat saya jera saya masih saja bermain di dekat pohon nangka dan asem jawa di belakang rumah. untuk apa lagi kalau bukan bermain dengan sari..
sampai akhirnya ibu marah besar dan meminta orang utk meratakan dan membersihkan halaman belakang rumah dr pepohonan. awalnya banyak yg gak ngebolehin krna rumah yg di huni kami sekarang adl rumah dinas tua dan pohon2 d belakang rumah jg sangat tua. dan orang yg dimintai tolong jg merasa keberatan. tp bukan ibuk namanya kalau sudah pnya keinginan harus terlaksana. setelah dapat meyakinkan bapak akhirnya pohon2 di halaman belakang ditebang. dan dibuat pelataran dr konblok..
disinilah kisah kelam saya dimulai dan akan berlanjut hingga saya dewasa.
symoel08 dan 111 lainnya memberi reputasi
96
5.3M
9K
Thread Digembok
Tampilkan semua post
TS
kulon.kali
#243
PART 15
Part 15 (sekelumit kisah )
.
saya masih merasakan kenangan dari ibuk, kalau diibaratkan luka, luka itu sudah hampir sembuh, tapi selalu saja ada hal yang membuat luka itu malah menganga lebar, kepergian bapak benar2 membuat jatuh mentalku yang baru saja bisa menikmati hidup selama 3 tahun disini..
hari itu adalah sehari setelah peletakan nisan bapak, om dan tanteku juga sudah pulang ke solo dengan berat hati karena meninggalkanku mengurus hidup sendiri...
saya sedang membereskan kamar bapak, tempat ini adalah tempat istirahat inspiratorku, kamar ini mulai berdebu, saya membersihkanya dengan seksama, saya menata lemari yang masih lengkap dengan baju seragam dan kaos harian almarhum bapak, saya membersihkan buku yang tertata rapi di rak, terselip diantara buku2 itu ada sebuah album foto, saya membukanya, tapi dengan segera kututup kembali, kenapa?, saya cuma belum siap bernostalgia sekarang. saya mengelap kursi dan meja baca milik bapak. tampak disudut meja masih ada satu slop penuh rokok filter milik bapak, masih bersegel. disampingnya terdapat sebuah pipa rokok yang terbuat dari gading gajah beserta korek api klasik, nampaknya ini ketinggalan saat bapak berangkat ke aceh dulu, saya meletakanya kembali dan melanjutkan bersih2..
"ahhh selesai juga" gumamku, baru saja mau menutup pintu kamar perhatian saya tertuju pada rokok bapak, saya mengambilnya, kemudian duduk di teras samping rumah.. saya membuat secangkir teh sambil membawa sebuah majalah yang saya lupa majalah apa itu..
saya membuka 1 bungkus hemm,, harum juga pikirku, saya iseng mencoba sebatang dan menghisapnya "uhuuuukk, hukkk", saya malah terbatuk2 sampe hampir mutah, "ini enaknya apa sih, ?" baru saja saya mau membuang sisa rokok itu ada sesuatu yang dahsyat menyakiti perutku..
"baguss ya bagus, baru tinggal dirumah sendiri beberapa hari udah mulai ngrokok, mau jadi anak nakal kamu?" ternyata Risa mencubitku dengan sangat keras,
Saya : "aaduuuhhh, ampun ris, ini aduhhh sakittt ris lepasin" bukanya dilepaskan cubitan itu malah makin keras dihujamkan ke perutku,
Risa : "kamu kenapa sihhhh? sekarang malah nyoba2 rokok segala?" sekarang cubitan itu makin menyiksaku dengan gerakan memutar tangan oleh risa, ini namanya cubitan dewa level 10 batinku,
Saya : "iya2 ini aku jelasin, tapi lepasin dulu, ini duhhh", akhirnya risa melepaskanku dari cubitan itu, huftttt sakit banget, bahkan ada sensasi terbakar setelah cubitan itu dilepas
Saya : "gilak kamu ris, sakit banget, kalo ada olimpiade nyubit menang deh kamu "
Risa : "apaan sih ngrokok, belum bisa cari uang juga udah ngrokok, besok kalo udah kerja sakpuasmu zal!"
Saya : "iya2 ris" kataku sambil meringis memegangi perutku yg mulai membiru..
Risa : "zall"
Saya :"apa lagi comell?"
Risa :"kamu gak masuk sekolah udah seminggu... setelah almarhum bapakmu di yasinkan kemaren aku kira kamu berangkat lagi, ehh tapi belum, aku pikir kamu udah pindah sekolah tanpa pamit" ujarnya dengan nada suara yang menurun..
Saya : "aku gak akan pergi tanpa pamit ris, aku cuma masih males berangkat tadi"
Risa : "trus kamu kapan pergi ke solo?"
Saya : "aku gak akan kemana2 ris, aku tetep disiini"
risa : "loh kok? terus kamu gimana?, kamu sendirian?"
Saya cuma mengangguk dan menghirup nafas panjang..
Saya : "aku gak mau jadi beban orang lain ris, omku seorang pensiunan tentara, anak2 beliau juga semua kuliah, kalo ditambah aku malah jadi lebih banyak tanggunganya"
Risa : "trus keuanganmu gimana?, kan juga butuh biaya buat hidup sama sekolah?" wajah risa tampak khawatir
Saya :"aku udah mikir ini mateng ris, bapak punya taspen, nanti bisa tak gunain buat hidup sehari2, dan aku tabung sebagian, aku juga mau kerja sambilan besok, buat beli alat2 sekolah, aku punya cita2 jadi dokter ris, kalo saya ikut om mungkin gak akan kesampaian, tp kalo aku mandiri disini, mungkin aku punya kesempatan, dari tabungan uang taspen bapak akan ku tabung, dan kalo aku belajar lebih keras mungkin akan dapet beasiswa, aku cuma modal percaya sama Tuhan ris"
Risa : "kamu gak perlu berbuat sejauh itu zal, kamu kalo ikut om mu mungkin lebih enak kan "
saya : "mungkin ris, tapi udah bulet niatku ris "
Risa : "zal, kamu cowok yang hebat, enggak kamu gak hebat, kamu luar biasa zal, pikiranmu itu lohh, kamu akan buat semua orang simpati ke kamu dengan sifatmu itu "
saya : "aku rasa aku sudah terlalu lama aku hidup bersembunyi, aku cowok ris, dan aku gak mau sembunyi lagi, aku akan hadapi kenyataan itu, kenyataan kalo aku sekarang yatim piatu dan sebatang kara, kenyataan kalo kedua orangtuaku udah meninggal, kenyataan kalo aku gak seperti orang pada umumnya, aku niatkan untuk gak akan takut apapun lagi, dulu saat kecil aku penakut, dan saat takut aku bisa lari ke ibuku, tapi kemudian ibuk juga harus diambil paksa dariku, tapi itu gapapa, karena kalo aku takut lagi aku bisa bersembunyi dan lari kepada sosok yg lebih kuat, yaitu bapaku, tapii bapaku juga bernasib sama dan harus di jemput dengan paksa, sekarang aku coba buat lebih pemberani ris, tapi kalo aku takut lagi, aku mencoba gak lari dan gak sembunyi lagi, aku akan melawan dan menghadapi kenyataan apapun, sekali lagi tapi kalau kenyataanya aku kalah dan semakin ketakutan aku akan lari dan sembunyi lagi ris, ke sosok yg lebih kuat.. Allah, kadang pasrah adalah hal paling baik saat kamu sudah berusaha habis2an"
Risa : "zal, dan kalo kamu lelah dengan semua ketakutan dan larimu, kamu bisa datang padaiku "
Saya :
Risa : zal, kamu mau dapet beasiswa buat lanjutin ke jurusan kedokteran?
saya : "iya ris, itu cita2ku dr kecil pengen jadi dokter"
Risa : "iya, dan itu gak mudah zal, karena sainganmu aku "
Saya hanya tersenyum dan tertawa, "terimakasih risa, kamu yang terbaik "ucapku, aku paham kata2 risa tadi bermaksud agar aku belajar lebih giat lagi..
Risa : "dan apapun masalahmu zal, aku akan membantumu, zal, kalau kamu sakit, kalau kamu lagi laper, kalo kamu lagi kesepian, kamu tau kan harus kemana?.. karena aku sayang sama kamu zal"
saya : sayang??
Risa hanya mengangguk...
Risa :"dari awal smp malah, kamu sosok yg spesial zal, kamu entahlah, aku gak pernah berhenti mikir kamu, kamu yg misterius, aku dari dulu coba buat dapetin perhatianmu zal, tapi kayak ada tembok gede yang ngalangin matamu, dan sampai kemarin aku tau bahwa kehidupanmu yang membuat pribadi kamu jadi cuek, pendiem pemalu, aku baru beberapa bulan bener2 kenal sama kamu zal, dan malah aku tambah gak bisa berhenti mikir kamu, kamu terlalu spesial, kamu unik....."
tampak risa berbicara sambil menunduk, mungkin dia malu... saya memahami perasaanya,, saya berpikir sejenak untuk membuat satu jawaban..
saya :"kamu adalah teman pertamaku ris, seorang yng pertama kali menegurku di sekolah, di smp kita dulu, kamu inget?, kamu maksa aku duduk sebangku sama kamu, itu pertama kali dihidupku ada seorang yg seumuran yg mau duduk bersebelahan denganku, masa kecilku dulu jangankan duduk sebelahan, bahkan saat aku masuk kelas aku dilemparin kapur, Risa kamu perempuan yang sempurna, kamu cantik, pinter, baik, kamu yg pertama tau tentang aku, kamu yg selalu memberi dukungan kepadaku.. kamu adalah teman yang sempurna.... dan maukah kamu tetap menjadi temanku dulu, aku begok banget masalah cinta2an kayak gitu, kamu juga aku belum cocok dan belum siap dengan namanya pacaran, dan ...."
belum juga selesai ngomong, kalimat saya sudah di potong.
Risa : "zal,, kamu malah belepotan gitu omongnya , gak masalah zal, aku cuma mau jujur sama kamu, aku paham posisimu, kamu gak ada waktu juga buat hal macam ini sekarang,kamu harus sibuk menata hidupmu aku juga belum pantas pacaran sama kamu, dan aku akan berusaha memantaskan diriku buat kamu, aku akan belajar tegar seperti kamu, aku akan belajar sabar dan dewasa seperti kamu "
Saya :"Risa, makasih ya, aku menghargai perasaanmu dan sikapmu.
Risa :"boleh aku minta tolong zal?"
Saya :"apaitu ris?"
Risa : "biarin aku bisa terus deket sama kamu zal, aku gak mau kamu disini sendiri terus, aku pengen nemenin kamu terus"
SAya :"dan aku juga gak mau kamu tinggal ris "
saya dan risa hanya tersenyum, ada perasaan yang aneh bercampur aduk, tapi saya senang risa bisa mengerti
itulah sekelumit kisah awalku dengan kejujuran perasaan risa, apakah akan berlanjut hubunganku dengan risa?, tunggu saja akan ada kejutan di akhir cerita....
.
.
.
.
waktu itu risa terakhir datang kerumahku pas hari sabtu, dan saya terbangun kesiangan minggu pagi itu, saya segera buru2 melaksanakan sholat subuh, karena jam sudah menunjukan 05.10 wib.
"ahhh masih ngantuk" gumamku, saya tersadar dan menampar2 pipiku sendiri.. "ayookk zal, kenapa jadi males gini" saya berusaha menyadarkan diri saya yang sedikit malas..
saya melangkah keluar kamar dengan wajah yg masih penuh iler, untuk membuat sarapan..
baru saja saya mengambil 2 butir telur dari kulkas, saya melihat dimeja makan sudah tersaji makanan berupa nasi goreng dengan telur dadar dan disebelahnya segelas teh panas yg terlihat masih panas karena masih mengepul uap panasnya. "lohhh, siapa nih pagi2 udah nganter makanan?" saya melihat jam masih menunjukan 05.30.. saya masih heran, saya berjalan mendekat meja makan dan seperti ritual pagiku biasa, saya bersin2 dulu "hadehhhh, gejala pilek kronis nih" gumamku sambil menyeka ingus dan belek yang menghiasi wajahku..
"jangan pake tangan dasar cowok jorok" suara yang kukenal, dan dia menyodorkan sapu tangan yang sama seperti saat saya pertama bertemu denganya,
Saya : "ris, kamu kayak sari aja suka ngagetin aku" kataku sambil menerima sapu tangan itu,
Risa :"kapok wekk :P , dasar cowok ceroboh, aku tadi ngetok2 berkali2 gak ada jawaban, aku muter lewat pintu belakang ee ternyata gak dikunci, rumahmu kemasukan maling bau tau rasa yaa"
Saya : "iya2 besok gak kelupaan lagi wis, udah terlanjur juga kemasukan maling" kataku sambil nyengir kuda untuk menyindir risa
Risa : "emang ada ya maling secantik aku?" kata dia sok imut dengan menyibakan rambutnya kebelakang.
Saya : "-_- "
Risa :" udah itu dimakan sarapanmu, spesial itu bikinya pake cinta, hahaha"
Saya :"bukanya pake nasi ya?, kalo begok jangan kebangetan yak, kasian uda lama sekolah gak pinter2" kataku sambil nyengir lagi, dan saya ditabokin -_-
Saya :"ris, makasih ya.. kamu bak bgt sama aku"
Risa :"gak tega aku ninggal cowok ceroboh bin jorok kayak kamu tinggal sendiri di rumah segede ini "
.
risa beranjak dari meja makan dan mengambil tasnya. dia mengeluarkan sebundel besar buku tulis, dan buku cetak. brukkk begitu bunyinya saat dia meletakan dimeja tumpukan buku itu...
Saya :"apa itu ris" kataku sambil mengunyah makanan banyak2
Risa : "ini namanya buku,, orang2 sekarang udah pake ini buat nulis, gak kayak jamanmu masih pakek daun :P, heran aku baru seminggu gak sekolah kamu sekarang jadi bodo ya "
Saya :" anak sd hamil juga tau itu buku ris, tapi buku apa " ujarku sewot.
Risa : "ini buku tugas rizal o'on, kamu udah seminggu gak masuk, niii kamu harus kelar ngerjain ini minggu depan.. besok kita libur seminggu, sekolah buat persiapan ujian kelas 3.
Saya : "ha? libur?, wahhh bisa tumpul karatan otaku lama2"
Risa :"makanya belajar!"
risa melorot salah satu buku di tumpukan buku yang seabrek itu.
Risa : "ini zal, kamu belum baca kan?"
saya membaca sampul buku berwarna biru itu, ahhh buku rapor, bahkan aku tidak ingat kalo bulan kemaren adalah penerimaan rapor, dan akhirnya roporku belum diambil sampe risa membawakanya, saya membaca indeks nilaiku satu persatu.. hemmm cukup memuaskan batinku.
Risa :"selamat ya zal, kamu rangking satu lagi"
Saya : "iya ris makasih, bapak ibuku pasti suka, nanti akan kubacakan buat mereka , kok kamu bisa ambil?, kan yg ngambil harus wali murid"
Risa : "Ayahku yang ambil zal, kmarin aku minta tolong ayah, kayaknya ayahku juga tertarik sama kamu, anak istimewa katanya"
Saya : "makasih ya ris, sampaikan juga sama ayahmu ya.
risa hanya mengangguk, dan menyerahkan sebuah selembar kertas...
Risa : "nih, besok anak2 ekskul pecinta alam harus ikut"
saya membaca selebaran itu. "merapi camp"
"haaaa!?? gawat, di merapi?, sebuah gunung sakral, wahhh wahhh bisa2 ..............
.
saya masih merasakan kenangan dari ibuk, kalau diibaratkan luka, luka itu sudah hampir sembuh, tapi selalu saja ada hal yang membuat luka itu malah menganga lebar, kepergian bapak benar2 membuat jatuh mentalku yang baru saja bisa menikmati hidup selama 3 tahun disini..
hari itu adalah sehari setelah peletakan nisan bapak, om dan tanteku juga sudah pulang ke solo dengan berat hati karena meninggalkanku mengurus hidup sendiri...
saya sedang membereskan kamar bapak, tempat ini adalah tempat istirahat inspiratorku, kamar ini mulai berdebu, saya membersihkanya dengan seksama, saya menata lemari yang masih lengkap dengan baju seragam dan kaos harian almarhum bapak, saya membersihkan buku yang tertata rapi di rak, terselip diantara buku2 itu ada sebuah album foto, saya membukanya, tapi dengan segera kututup kembali, kenapa?, saya cuma belum siap bernostalgia sekarang. saya mengelap kursi dan meja baca milik bapak. tampak disudut meja masih ada satu slop penuh rokok filter milik bapak, masih bersegel. disampingnya terdapat sebuah pipa rokok yang terbuat dari gading gajah beserta korek api klasik, nampaknya ini ketinggalan saat bapak berangkat ke aceh dulu, saya meletakanya kembali dan melanjutkan bersih2..
"ahhh selesai juga" gumamku, baru saja mau menutup pintu kamar perhatian saya tertuju pada rokok bapak, saya mengambilnya, kemudian duduk di teras samping rumah.. saya membuat secangkir teh sambil membawa sebuah majalah yang saya lupa majalah apa itu..
saya membuka 1 bungkus hemm,, harum juga pikirku, saya iseng mencoba sebatang dan menghisapnya "uhuuuukk, hukkk", saya malah terbatuk2 sampe hampir mutah, "ini enaknya apa sih, ?" baru saja saya mau membuang sisa rokok itu ada sesuatu yang dahsyat menyakiti perutku..
"baguss ya bagus, baru tinggal dirumah sendiri beberapa hari udah mulai ngrokok, mau jadi anak nakal kamu?" ternyata Risa mencubitku dengan sangat keras,
Saya : "aaduuuhhh, ampun ris, ini aduhhh sakittt ris lepasin" bukanya dilepaskan cubitan itu malah makin keras dihujamkan ke perutku,
Risa : "kamu kenapa sihhhh? sekarang malah nyoba2 rokok segala?" sekarang cubitan itu makin menyiksaku dengan gerakan memutar tangan oleh risa, ini namanya cubitan dewa level 10 batinku,
Saya : "iya2 ini aku jelasin, tapi lepasin dulu, ini duhhh", akhirnya risa melepaskanku dari cubitan itu, huftttt sakit banget, bahkan ada sensasi terbakar setelah cubitan itu dilepas
Saya : "gilak kamu ris, sakit banget, kalo ada olimpiade nyubit menang deh kamu "
Risa : "apaan sih ngrokok, belum bisa cari uang juga udah ngrokok, besok kalo udah kerja sakpuasmu zal!"
Saya : "iya2 ris" kataku sambil meringis memegangi perutku yg mulai membiru..
Risa : "zall"
Saya :"apa lagi comell?"
Risa :"kamu gak masuk sekolah udah seminggu... setelah almarhum bapakmu di yasinkan kemaren aku kira kamu berangkat lagi, ehh tapi belum, aku pikir kamu udah pindah sekolah tanpa pamit" ujarnya dengan nada suara yang menurun..
Saya : "aku gak akan pergi tanpa pamit ris, aku cuma masih males berangkat tadi"
Risa : "trus kamu kapan pergi ke solo?"
Saya : "aku gak akan kemana2 ris, aku tetep disiini"
risa : "loh kok? terus kamu gimana?, kamu sendirian?"
Saya cuma mengangguk dan menghirup nafas panjang..
Saya : "aku gak mau jadi beban orang lain ris, omku seorang pensiunan tentara, anak2 beliau juga semua kuliah, kalo ditambah aku malah jadi lebih banyak tanggunganya"
Risa : "trus keuanganmu gimana?, kan juga butuh biaya buat hidup sama sekolah?" wajah risa tampak khawatir
Saya :"aku udah mikir ini mateng ris, bapak punya taspen, nanti bisa tak gunain buat hidup sehari2, dan aku tabung sebagian, aku juga mau kerja sambilan besok, buat beli alat2 sekolah, aku punya cita2 jadi dokter ris, kalo saya ikut om mungkin gak akan kesampaian, tp kalo aku mandiri disini, mungkin aku punya kesempatan, dari tabungan uang taspen bapak akan ku tabung, dan kalo aku belajar lebih keras mungkin akan dapet beasiswa, aku cuma modal percaya sama Tuhan ris"
Risa : "kamu gak perlu berbuat sejauh itu zal, kamu kalo ikut om mu mungkin lebih enak kan "
saya : "mungkin ris, tapi udah bulet niatku ris "
Risa : "zal, kamu cowok yang hebat, enggak kamu gak hebat, kamu luar biasa zal, pikiranmu itu lohh, kamu akan buat semua orang simpati ke kamu dengan sifatmu itu "
saya : "aku rasa aku sudah terlalu lama aku hidup bersembunyi, aku cowok ris, dan aku gak mau sembunyi lagi, aku akan hadapi kenyataan itu, kenyataan kalo aku sekarang yatim piatu dan sebatang kara, kenyataan kalo kedua orangtuaku udah meninggal, kenyataan kalo aku gak seperti orang pada umumnya, aku niatkan untuk gak akan takut apapun lagi, dulu saat kecil aku penakut, dan saat takut aku bisa lari ke ibuku, tapi kemudian ibuk juga harus diambil paksa dariku, tapi itu gapapa, karena kalo aku takut lagi aku bisa bersembunyi dan lari kepada sosok yg lebih kuat, yaitu bapaku, tapii bapaku juga bernasib sama dan harus di jemput dengan paksa, sekarang aku coba buat lebih pemberani ris, tapi kalo aku takut lagi, aku mencoba gak lari dan gak sembunyi lagi, aku akan melawan dan menghadapi kenyataan apapun, sekali lagi tapi kalau kenyataanya aku kalah dan semakin ketakutan aku akan lari dan sembunyi lagi ris, ke sosok yg lebih kuat.. Allah, kadang pasrah adalah hal paling baik saat kamu sudah berusaha habis2an"
Risa : "zal, dan kalo kamu lelah dengan semua ketakutan dan larimu, kamu bisa datang padaiku "
Saya :
Risa : zal, kamu mau dapet beasiswa buat lanjutin ke jurusan kedokteran?
saya : "iya ris, itu cita2ku dr kecil pengen jadi dokter"
Risa : "iya, dan itu gak mudah zal, karena sainganmu aku "
Saya hanya tersenyum dan tertawa, "terimakasih risa, kamu yang terbaik "ucapku, aku paham kata2 risa tadi bermaksud agar aku belajar lebih giat lagi..
Risa : "dan apapun masalahmu zal, aku akan membantumu, zal, kalau kamu sakit, kalau kamu lagi laper, kalo kamu lagi kesepian, kamu tau kan harus kemana?.. karena aku sayang sama kamu zal"
saya : sayang??
Risa hanya mengangguk...
Risa :"dari awal smp malah, kamu sosok yg spesial zal, kamu entahlah, aku gak pernah berhenti mikir kamu, kamu yg misterius, aku dari dulu coba buat dapetin perhatianmu zal, tapi kayak ada tembok gede yang ngalangin matamu, dan sampai kemarin aku tau bahwa kehidupanmu yang membuat pribadi kamu jadi cuek, pendiem pemalu, aku baru beberapa bulan bener2 kenal sama kamu zal, dan malah aku tambah gak bisa berhenti mikir kamu, kamu terlalu spesial, kamu unik....."
tampak risa berbicara sambil menunduk, mungkin dia malu... saya memahami perasaanya,, saya berpikir sejenak untuk membuat satu jawaban..
saya :"kamu adalah teman pertamaku ris, seorang yng pertama kali menegurku di sekolah, di smp kita dulu, kamu inget?, kamu maksa aku duduk sebangku sama kamu, itu pertama kali dihidupku ada seorang yg seumuran yg mau duduk bersebelahan denganku, masa kecilku dulu jangankan duduk sebelahan, bahkan saat aku masuk kelas aku dilemparin kapur, Risa kamu perempuan yang sempurna, kamu cantik, pinter, baik, kamu yg pertama tau tentang aku, kamu yg selalu memberi dukungan kepadaku.. kamu adalah teman yang sempurna.... dan maukah kamu tetap menjadi temanku dulu, aku begok banget masalah cinta2an kayak gitu, kamu juga aku belum cocok dan belum siap dengan namanya pacaran, dan ...."
belum juga selesai ngomong, kalimat saya sudah di potong.
Risa : "zal,, kamu malah belepotan gitu omongnya , gak masalah zal, aku cuma mau jujur sama kamu, aku paham posisimu, kamu gak ada waktu juga buat hal macam ini sekarang,kamu harus sibuk menata hidupmu aku juga belum pantas pacaran sama kamu, dan aku akan berusaha memantaskan diriku buat kamu, aku akan belajar tegar seperti kamu, aku akan belajar sabar dan dewasa seperti kamu "
Saya :"Risa, makasih ya, aku menghargai perasaanmu dan sikapmu.
Risa :"boleh aku minta tolong zal?"
Saya :"apaitu ris?"
Risa : "biarin aku bisa terus deket sama kamu zal, aku gak mau kamu disini sendiri terus, aku pengen nemenin kamu terus"
SAya :"dan aku juga gak mau kamu tinggal ris "
saya dan risa hanya tersenyum, ada perasaan yang aneh bercampur aduk, tapi saya senang risa bisa mengerti
itulah sekelumit kisah awalku dengan kejujuran perasaan risa, apakah akan berlanjut hubunganku dengan risa?, tunggu saja akan ada kejutan di akhir cerita....
.
.
.
.
waktu itu risa terakhir datang kerumahku pas hari sabtu, dan saya terbangun kesiangan minggu pagi itu, saya segera buru2 melaksanakan sholat subuh, karena jam sudah menunjukan 05.10 wib.
"ahhh masih ngantuk" gumamku, saya tersadar dan menampar2 pipiku sendiri.. "ayookk zal, kenapa jadi males gini" saya berusaha menyadarkan diri saya yang sedikit malas..
saya melangkah keluar kamar dengan wajah yg masih penuh iler, untuk membuat sarapan..
baru saja saya mengambil 2 butir telur dari kulkas, saya melihat dimeja makan sudah tersaji makanan berupa nasi goreng dengan telur dadar dan disebelahnya segelas teh panas yg terlihat masih panas karena masih mengepul uap panasnya. "lohhh, siapa nih pagi2 udah nganter makanan?" saya melihat jam masih menunjukan 05.30.. saya masih heran, saya berjalan mendekat meja makan dan seperti ritual pagiku biasa, saya bersin2 dulu "hadehhhh, gejala pilek kronis nih" gumamku sambil menyeka ingus dan belek yang menghiasi wajahku..
"jangan pake tangan dasar cowok jorok" suara yang kukenal, dan dia menyodorkan sapu tangan yang sama seperti saat saya pertama bertemu denganya,
Saya : "ris, kamu kayak sari aja suka ngagetin aku" kataku sambil menerima sapu tangan itu,
Risa :"kapok wekk :P , dasar cowok ceroboh, aku tadi ngetok2 berkali2 gak ada jawaban, aku muter lewat pintu belakang ee ternyata gak dikunci, rumahmu kemasukan maling bau tau rasa yaa"
Saya : "iya2 besok gak kelupaan lagi wis, udah terlanjur juga kemasukan maling" kataku sambil nyengir kuda untuk menyindir risa
Risa : "emang ada ya maling secantik aku?" kata dia sok imut dengan menyibakan rambutnya kebelakang.
Saya : "-_- "
Risa :" udah itu dimakan sarapanmu, spesial itu bikinya pake cinta, hahaha"
Saya :"bukanya pake nasi ya?, kalo begok jangan kebangetan yak, kasian uda lama sekolah gak pinter2" kataku sambil nyengir lagi, dan saya ditabokin -_-
Saya :"ris, makasih ya.. kamu bak bgt sama aku"
Risa :"gak tega aku ninggal cowok ceroboh bin jorok kayak kamu tinggal sendiri di rumah segede ini "
.
risa beranjak dari meja makan dan mengambil tasnya. dia mengeluarkan sebundel besar buku tulis, dan buku cetak. brukkk begitu bunyinya saat dia meletakan dimeja tumpukan buku itu...
Saya :"apa itu ris" kataku sambil mengunyah makanan banyak2
Risa : "ini namanya buku,, orang2 sekarang udah pake ini buat nulis, gak kayak jamanmu masih pakek daun :P, heran aku baru seminggu gak sekolah kamu sekarang jadi bodo ya "
Saya :" anak sd hamil juga tau itu buku ris, tapi buku apa " ujarku sewot.
Risa : "ini buku tugas rizal o'on, kamu udah seminggu gak masuk, niii kamu harus kelar ngerjain ini minggu depan.. besok kita libur seminggu, sekolah buat persiapan ujian kelas 3.
Saya : "ha? libur?, wahhh bisa tumpul karatan otaku lama2"
Risa :"makanya belajar!"
risa melorot salah satu buku di tumpukan buku yang seabrek itu.
Risa : "ini zal, kamu belum baca kan?"
saya membaca sampul buku berwarna biru itu, ahhh buku rapor, bahkan aku tidak ingat kalo bulan kemaren adalah penerimaan rapor, dan akhirnya roporku belum diambil sampe risa membawakanya, saya membaca indeks nilaiku satu persatu.. hemmm cukup memuaskan batinku.
Risa :"selamat ya zal, kamu rangking satu lagi"
Saya : "iya ris makasih, bapak ibuku pasti suka, nanti akan kubacakan buat mereka , kok kamu bisa ambil?, kan yg ngambil harus wali murid"
Risa : "Ayahku yang ambil zal, kmarin aku minta tolong ayah, kayaknya ayahku juga tertarik sama kamu, anak istimewa katanya"
Saya : "makasih ya ris, sampaikan juga sama ayahmu ya.
risa hanya mengangguk, dan menyerahkan sebuah selembar kertas...
Risa : "nih, besok anak2 ekskul pecinta alam harus ikut"
saya membaca selebaran itu. "merapi camp"
"haaaa!?? gawat, di merapi?, sebuah gunung sakral, wahhh wahhh bisa2 ..............
Diubah oleh kulon.kali 05-08-2016 10:06
symoel08 dan 28 lainnya memberi reputasi
27