- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
100 Tahun Setelah Aku Mati [TAMAT]


TS
kulon.kali
100 Tahun Setelah Aku Mati [TAMAT]
![100 Tahun Setelah Aku Mati [TAMAT]](https://s.kaskus.id/images/2016/08/08/8901141_20160808100843.jpg)
Cover keren By Awayaye
Salam untuk semua warga jagad Kaskus, ane disini adalah newbie se newbie-newbienya, sekian lama menjadi Silent Rider akhirnya ane memutuskan untuk menulis cerita saya.
sebelumnya ane juga permisi dulu sama momod dan sesepuh pinisepuh yang menghuni sub forum SFTH

dan mohon maaf jika banyak salah dalam penulisan cerita ini.
"Kita hidup di dunia yang sama dengan mereka, kita hanya berbeda dimensi dengan mereka, percayalah.. mungkin mereka ada disampingmu sekarang"
Nama saya Rizal panggil saja saya dg nama itu dicerita ini, saya orang jogja tulen, saat ini saya adalah a real man dalam arti saya adalah laki-laki dewasa. Kisahku ini akan menceritakan awal kehidupanku yang bisa dikatakan adalah pil pahit yg harus kutelan, akan banyak air mata yg tertumpah, dan ketakutan yang tergenang, sebaiknya siapkan hati kalian dan jangan parno..
saya Rizal, saya INDIGO !!
Dan kisah saya dimulaii..
....
INDEKS :
PART1
PART2
PART3
PART4
PART5
PART6
PART7
PART8
PART9
PART10
PART11
PART12
PART13
PART14
PART15
PART16
PART17
PART18
PART19
PART20
PART21
PART22
PART23
PART24
PART25
PART26
PART27
PART28
PART29
PART30
PART31
PART32
PART33
PART34
PART35
PART36
PART37
PART38
PART39
PART40
PART41
PART42
PART43
PART44
PART45
PART46
PART47
PART48
PART49
PART50
PART51
PART52
PART53
PART54
PART55
PART56
PART57
PART58
PART59
PART60
PART61
PART62
PART63
PART64
PART65
PART66(6)
PART67
PART68
PART69
PART70
100 TAHUN SETELAH AKU MATI
EPILOG
PART 1 (Teman masa kecil).
apakah kalian pernah main ayunan? saat kecil saya ingat betul ada ayunan yg dibuatkan dar ban bekas oleh bapak saya yg di ikatkan di sebuah pohon nangka, setiap pagi dan sore saya sering main disitu. sendirian karena di tempat tnggalku yg dulu tidak banyak anak seusiaku. sampai suatu hari saat saya tengah bermain ada yang mendorong ayunan pelan, saya menoleh dan dibelakang saya ada seorang anak perempuan seusia saya kala itu. Dia tersenyum dan berkata "aku ikut main yaa, aku sedih main sendiri terus" anak ini memakai baju terusan rok dengan warna putih berenda.
Saya : ayokkk.. Kamu siapa?
Kataku dengan khas suara anak usia 6 tahun..
"Sari"
Saya : oooo ayo main..
Kami pun bermain layaknya bocah tk pada umumnya, Sari ini waktu itu penampilanya sama seprti layaknya anak umur 6tahun biasa, seingatku dulu rambutnya panjang dan kulitnya putih sekali..
Sore menjelang kami dduk2 di dekat ayunan.
sari : pulang yaa.. Ibuku manggil..
Saya : mana?? Aku gak denger?
Sari : kamu belum bisa denger sekarang... Besok main lagi yaa..
sari berlari ke semak2 dan ga tau kemana dia pergi...
Oh iya saat itu saya tinggal di daerah semarang. Karena bapak saya tugas disana sebagai angkatan bersenjata. Tempatnya msh d desa jd rumah2 sdikit berjauhan..
Saya dijemput ibu saya yang muncul dr samping rumah.
Ibu : ayoo rizal mandi dulu,

saya : sama sari bukk
ibu : sari siapa nak?
saya : sari ya sari buk
saya dan ibu saya akhirnya masuk kerumah.
setelah pertemuanku dengan sari perlahannn saya merasa tak hanya keluarga saya yg tinggal disini... hari pertemuan dengan sari adalah hari kamis. selain hari kamis kami tidak pernah bertemu.. pertemuan kamipun brlangsung sudah bberapa minggu.. dan banyak kejadian anehh yg br saya sadari setelah sedikit lebih berumur..
diantaranya sari mennunjukan rumahnya tapi saya gak liat apa2
begitu ibu saya datang sari langsung pergi ngumpet. bahkan ibu saya sempat ikut mencarinya tp tidak pernah ketemu padahal saya yakin dia td dibalik pohon, dia juga sering memakan bunga, ya bunga melati dimakan mentah.
saya jg masih bocah kala itu dan pikiran saya blm sampai jauh.. tidak ada rasa khawatir sama sekali yabg saya tau saya punya teman bermain yang menyenangkan......
berbeda dengan ibu saya. ya beliau mulai khawatirr. ternyata diam2 beliau sering mengintip saya. dan yang mengejutkan beliau berkata tidak melihat apa pun selain saya yg bermain sendiri dan berbicara sendiri !!!
kisah ini tentu juga banyak dialami anak2 dg kemanpuan kusus lain seperti saya pola yg selalu seperti ini, nanti akan saya ceritakan..
hari demi hari berlalu ibu melarang saya bermain lagi dengan sari. tiap saya curi waktu bermain ayunan di hari kamis sari pasti sudah duduk sambil mengayunkan ayunan pelan sambil bersenandung macapat jawa. dan setiap pulang kerumah dan ditanya main dimana saya jawab main sama sari. ibu pasti langsung memarahi saya. saya jg gak tau knp..
saking khawatirnya ibu menyuruh orang untuk mencopot ayunanya dan dipindah ke depan teras depan rumah.. tapi itu tidak membuat saya jera saya masih saja bermain di dekat pohon nangka dan asem jawa di belakang rumah. untuk apa lagi kalau bukan bermain dengan sari..
sampai akhirnya ibu marah besar dan meminta orang utk meratakan dan membersihkan halaman belakang rumah dr pepohonan. awalnya banyak yg gak ngebolehin krna rumah yg di huni kami sekarang adl rumah dinas tua dan pohon2 d belakang rumah jg sangat tua. dan orang yg dimintai tolong jg merasa keberatan. tp bukan ibuk namanya kalau sudah pnya keinginan harus terlaksana. setelah dapat meyakinkan bapak akhirnya pohon2 di halaman belakang ditebang. dan dibuat pelataran dr konblok..
disinilah kisah kelam saya dimulai dan akan berlanjut hingga saya dewasa.



symoel08 dan 111 lainnya memberi reputasi
96
5.4M
9K
Thread Digembok
Tampilkan semua post


TS
kulon.kali
#114
Part 14
Part 14 (good bye)
.
saya terbangun saat adzan subuh berkumandang sangat keras, seolah bapak muadzin itu sengaja membuat aku terbangun.. saya mengkucek mata, dan menggeraakan tubuh agar otot tidak kaku..
"bukan mimpi, semua ini bukan mimpi", saya menghela nafas panjang, saya segera berwudhu dan melaksanakan shalat subuh...
saya sudah selesai shalat, tapi masih saja terduduk diatas sajadah..
saya sedang memikirkan banyak hal, "hemmppp... seperti kata sari, aku harus tetap hidup dan tidak boleh gila"
saya menutup ibadah saya dan berdoa untuk mengawali hari yang pasti akan panjang dan berat..
"segala puji syukur saya panjatkan, kepadamu ya Rabb, zat yang maha pengasih dan penyayang, terimakasih telah kau karuniakan kesehatan, dan keselamatan bagiku, ya Rabb lindungi hamba dari perbuatan2 tercela, terangi hatiku dengan sinar nur cahayamu, lindungilah kerabat, dan teman2ku seperti engkau yang selalu melndungi aku, Ya rabb, tempatkan kedua orangtua hamba ketempat terbaik disisimu.. amin"
saya membuka pintu, dan menemui om bowo beserta tante sri istrinya..
Saya : "om, makasih ya.. sekarang aku udah tenang, aku coba buat ikhlas om.
om bowo : "ya le, semua yg kamu lalui ada hikmahnya, om juga merasa kehilangan sama sepertimu, bapakmu adalah prajurit yang hebat, dan seorang ayah yg lebih hebat lagi"
saya : "bapak seorang pahlawan om, om jenazah bapak akan di makamkan dimana?"
om bowo :",,,,,,," hanya terdiam seperti berpikir bagaimana mengatakanya kepadaku.
Saya : "om, dimanapun bapak dimakamkan itu gak penting om, karna itu cuma jenazah"
om bowo : "almarhum dimakamkan di aceh le, jenazah bapakmu akan dimakamkan bersama korban yang lain, karena jenazah sudah terlalu lama, jika akan dikirim kesini juga membutuhkan waktu lama karena akses transportasi masih sulit disana"
saya hanya menunduk, ada rasa kecewa, anak macam apa aku ini? bahkan aku tidak menyolatkan kedua orangtuaku yg meninggal, dulu aku masih terlalu kecil, sekarang saat aku lebih besar ada kenyataan lain yang membuatku bahkan tidak bisa menyolatkanya lagi.
Om bowo :"yg terpenting sekarang adalah doamu le, seperti yg kamu bilang, itu hanya jenazah, bapakmu sudah gak ada dijasad itu"
Saya mengangguk tanda mengerti..
Saya : "ya om, aku paham, aku bantu tante sri dulu buat persiapan yasinan"
.
malam itu adalah yasinan untuk ayah, seluruh kerabat, tetangga, dan teman2ku hadir, saya fokus kepada untaian ayat surah yasin.. berdoa dengan kusuk agar bapak tenang disana....
"zall" suara Risa mengagetkanku
Saya :"iya ris
" saya membuat senyum yang dibuat2
Risa : "yang sabar ya, aku ikut berduka cita"
Saya : "trimakasih ris, aku berusaha untuk ikhlas"
Risa :"zal, setelah ini kamu gimana?, kamu sekarang sendirian dirumah,"
saya baru sadar bahwa sekarang saya adalah yatim piatu, saya akan sendirian disini sampai aku membuat keluarga baruku..
saya :"aku malah baru kepikiran ris kamu omong tadi, entah lahh aku gak tau, aku belum mikir sampe situ, entar malem aku pertimbangkan, kmarin om ku menawarkan untuk ikut keluarganya di solo"
Risa : " semoga kamu baik2 saja ya, kalau kamu pergi ikut om mu sering2 komunikasi ya"
Saya : "pasti ris"
.
malam itu setelah acara selesai, om mengajaku bicara, tapi saya mengelak, saya sudah tau arah pembicaraan yang akan beliau sampaikan. "aku capek om, aku istirahat dulu, besok pagi gapapa kan" begitu alasanku, saya mengelak hanya ingin berfikir, dan bertanya pada diriku sendiri..
saya berfikir, bagaimana ini?, masa depan saya, bagaimana?, bapak dan ibu sudah pergi saya masih 16 tahun... apa yg bisa dilakukan oleh seorang remaja tanggung sepertiku.. pikiran2ku berputar, saya mulai frustasi.. saya tidak ingin jadi beban untuk keluarga omku, walaupun saya pasti mendapat uang taspen, tapi itu pasti hanya cukup untuk kebutuhan sehari2ku, karena saya juga tidak akan mendapat 100% dari gaji bapak saat masih aktif sebagai tentara... ahhh, bagaimana dengan pendidikanku?, cita2 saya sebagai dokter? itu akan membutuhkan banyak biaya pasti .... apakah harus saya kubur impianku? hahhhhhh, saya berteriak tertahan dengan bantal yg kusumpal dimukaku... entahlah... saya termenung lama..
entah kenapa sepersekian detik kemudian terbesit bayang2 bapak dan ibu..
Belia berdua.. bapak ibuk... pikiran saya seperti menuntun untuk berpikir seperti bapak.. jangan menyerah.. ya seperti ada bisikan di telingaku....
dan terbesit kembali sebuah ide, kalau saya belajar dan sekolah lebih baik lagi tidak mustahil saya mendapat beasiswa, ya bgitu, saya akan lebih rajin lagi belajar.. tapi ada pertanyaan kembali, bagaimana aku hidup?, bagaimana aku mengurus diri sendiri? kan ada uang taspen bapak, kalau tidak cukup saya akan bekerja, ya sekedar sambilan untuk memenuhi tuntutan sekolahku, seperti buku,fotocopy, dan kegiatan lainya. yaaa sya rasa itu akan cukup, dan uang taspen bapak akan kutabung, tentu saja juga untuk pengeluaran bulanan seperti listrik, air dll. yaaa saya bisa.. saya sudah besar, saya siap, saya membatin dan meminta pertolongan Allah untuk dikuatkan niatku...
dan malam itu saya mengambil resiko, untuk menanggung diriku sendiri, dan apapu resikonya saya siap yang jelas saya yakin keputusan ini akan disetujui bapak dan ibuk di alam sana..
.
Pagi itu, saya mengutarakan niat saya kepada om bowo, awalnya beliau keberatan karena menganggap saya masih terlalu kecil, tapi Allhamdulillah saya berhasil membujuk beliau..
Om Bowo : "kamu memang anak dari adiku le, kamu mirip dengan bapakmu, sama2 keras kepala. ya om hargai niat kamu, tapi inget kamu masih punya om mu ini dan tantemu, apapun kesulitanmu tolong bilang sama om atau tante, kamu itu keponakan satu2nya, ya rizal ingat itu"
Saya :"pasti om, aku akan selalu butuh bantuan om dan keluarga, dan satu lagi om...."
om bowo : "apa le?, omong aja, jangan sungkan"
Saya : "rajin2 nengok aku ya om"
om bowo dan tante sri tersenyum,
tante sri : "kamu gak perlu minta, om sama tante pasti akan sering nengok kamu
" tanteku mengusap kepalaku sambil tersenym
om bowo : "kamu ini sudah kami anggap anak le, jangan takut", kata beliau sambil menyetir, ya obrolan kami tadi berlangsung di dalam mobil, kami menuju semarang untuk peletakan batu nisan bapak di dekat makam ibuk...
.
Disini terbaring Dra.Astuti wardani, seorang ibu cantik yang menyangi keluarganya. disampingnya sebuah makam tanpa ada jenasah dibawahnya letnan satu Hartono, S.E, seorang perwira yang baru saja mendapat kenaikan pangkat, seorang bapak yang bertanggung jawab, yang meninggal secara Syahid membantu sesama..
Jenazah bapak dimakamkan di sebuah kuburan masal bernama ulee lheue di NAD bersama dengan 50.000 jenazah lain. sebuah makam yg diisi puluhan ribu orang tanpa batu nisan untuk masing2 jenazah, tapi bagiku makam bapak disini bukan sekedar makam kosong, paling tidak hanya itu yg bisa kulakukan. agar bapak dan ibuk bisa terus bersama walau hanya lewat batu nisan...
Selamat tinggal ibuk, seorang wanita cantik dan berani yang meninggalkan seorang putra dan seorang suami.....
selamat tinggal bapak, seorang pria gagah, jujur dan setia, seorang pria yang tidak mau menikah lagi bahkan setelah belasan taun kehilangan istrinya saat usianya masih muda, dia memilih menyusul istrinya dan membiarkan seorang anaknya hidup sendiri agar menjadi manusia yang lebih kuat dan berani dari dirinya..
"bapak, ibuk.. Rizal sayang kalian"
.
saya terbangun saat adzan subuh berkumandang sangat keras, seolah bapak muadzin itu sengaja membuat aku terbangun.. saya mengkucek mata, dan menggeraakan tubuh agar otot tidak kaku..
"bukan mimpi, semua ini bukan mimpi", saya menghela nafas panjang, saya segera berwudhu dan melaksanakan shalat subuh...
saya sudah selesai shalat, tapi masih saja terduduk diatas sajadah..
saya sedang memikirkan banyak hal, "hemmppp... seperti kata sari, aku harus tetap hidup dan tidak boleh gila"
saya menutup ibadah saya dan berdoa untuk mengawali hari yang pasti akan panjang dan berat..
"segala puji syukur saya panjatkan, kepadamu ya Rabb, zat yang maha pengasih dan penyayang, terimakasih telah kau karuniakan kesehatan, dan keselamatan bagiku, ya Rabb lindungi hamba dari perbuatan2 tercela, terangi hatiku dengan sinar nur cahayamu, lindungilah kerabat, dan teman2ku seperti engkau yang selalu melndungi aku, Ya rabb, tempatkan kedua orangtua hamba ketempat terbaik disisimu.. amin"
saya membuka pintu, dan menemui om bowo beserta tante sri istrinya..
Saya : "om, makasih ya.. sekarang aku udah tenang, aku coba buat ikhlas om.
om bowo : "ya le, semua yg kamu lalui ada hikmahnya, om juga merasa kehilangan sama sepertimu, bapakmu adalah prajurit yang hebat, dan seorang ayah yg lebih hebat lagi"
saya : "bapak seorang pahlawan om, om jenazah bapak akan di makamkan dimana?"
om bowo :",,,,,,," hanya terdiam seperti berpikir bagaimana mengatakanya kepadaku.
Saya : "om, dimanapun bapak dimakamkan itu gak penting om, karna itu cuma jenazah"
om bowo : "almarhum dimakamkan di aceh le, jenazah bapakmu akan dimakamkan bersama korban yang lain, karena jenazah sudah terlalu lama, jika akan dikirim kesini juga membutuhkan waktu lama karena akses transportasi masih sulit disana"
saya hanya menunduk, ada rasa kecewa, anak macam apa aku ini? bahkan aku tidak menyolatkan kedua orangtuaku yg meninggal, dulu aku masih terlalu kecil, sekarang saat aku lebih besar ada kenyataan lain yang membuatku bahkan tidak bisa menyolatkanya lagi.
Om bowo :"yg terpenting sekarang adalah doamu le, seperti yg kamu bilang, itu hanya jenazah, bapakmu sudah gak ada dijasad itu"
Saya mengangguk tanda mengerti..
Saya : "ya om, aku paham, aku bantu tante sri dulu buat persiapan yasinan"
.
malam itu adalah yasinan untuk ayah, seluruh kerabat, tetangga, dan teman2ku hadir, saya fokus kepada untaian ayat surah yasin.. berdoa dengan kusuk agar bapak tenang disana....
"zall" suara Risa mengagetkanku
Saya :"iya ris

Risa : "yang sabar ya, aku ikut berduka cita"
Saya : "trimakasih ris, aku berusaha untuk ikhlas"
Risa :"zal, setelah ini kamu gimana?, kamu sekarang sendirian dirumah,"
saya baru sadar bahwa sekarang saya adalah yatim piatu, saya akan sendirian disini sampai aku membuat keluarga baruku..
saya :"aku malah baru kepikiran ris kamu omong tadi, entah lahh aku gak tau, aku belum mikir sampe situ, entar malem aku pertimbangkan, kmarin om ku menawarkan untuk ikut keluarganya di solo"
Risa : " semoga kamu baik2 saja ya, kalau kamu pergi ikut om mu sering2 komunikasi ya"
Saya : "pasti ris"
.
malam itu setelah acara selesai, om mengajaku bicara, tapi saya mengelak, saya sudah tau arah pembicaraan yang akan beliau sampaikan. "aku capek om, aku istirahat dulu, besok pagi gapapa kan" begitu alasanku, saya mengelak hanya ingin berfikir, dan bertanya pada diriku sendiri..
saya berfikir, bagaimana ini?, masa depan saya, bagaimana?, bapak dan ibu sudah pergi saya masih 16 tahun... apa yg bisa dilakukan oleh seorang remaja tanggung sepertiku.. pikiran2ku berputar, saya mulai frustasi.. saya tidak ingin jadi beban untuk keluarga omku, walaupun saya pasti mendapat uang taspen, tapi itu pasti hanya cukup untuk kebutuhan sehari2ku, karena saya juga tidak akan mendapat 100% dari gaji bapak saat masih aktif sebagai tentara... ahhh, bagaimana dengan pendidikanku?, cita2 saya sebagai dokter? itu akan membutuhkan banyak biaya pasti .... apakah harus saya kubur impianku? hahhhhhh, saya berteriak tertahan dengan bantal yg kusumpal dimukaku... entahlah... saya termenung lama..
entah kenapa sepersekian detik kemudian terbesit bayang2 bapak dan ibu..
Belia berdua.. bapak ibuk... pikiran saya seperti menuntun untuk berpikir seperti bapak.. jangan menyerah.. ya seperti ada bisikan di telingaku....
dan terbesit kembali sebuah ide, kalau saya belajar dan sekolah lebih baik lagi tidak mustahil saya mendapat beasiswa, ya bgitu, saya akan lebih rajin lagi belajar.. tapi ada pertanyaan kembali, bagaimana aku hidup?, bagaimana aku mengurus diri sendiri? kan ada uang taspen bapak, kalau tidak cukup saya akan bekerja, ya sekedar sambilan untuk memenuhi tuntutan sekolahku, seperti buku,fotocopy, dan kegiatan lainya. yaaa sya rasa itu akan cukup, dan uang taspen bapak akan kutabung, tentu saja juga untuk pengeluaran bulanan seperti listrik, air dll. yaaa saya bisa.. saya sudah besar, saya siap, saya membatin dan meminta pertolongan Allah untuk dikuatkan niatku...
dan malam itu saya mengambil resiko, untuk menanggung diriku sendiri, dan apapu resikonya saya siap yang jelas saya yakin keputusan ini akan disetujui bapak dan ibuk di alam sana..
.
Pagi itu, saya mengutarakan niat saya kepada om bowo, awalnya beliau keberatan karena menganggap saya masih terlalu kecil, tapi Allhamdulillah saya berhasil membujuk beliau..
Om Bowo : "kamu memang anak dari adiku le, kamu mirip dengan bapakmu, sama2 keras kepala. ya om hargai niat kamu, tapi inget kamu masih punya om mu ini dan tantemu, apapun kesulitanmu tolong bilang sama om atau tante, kamu itu keponakan satu2nya, ya rizal ingat itu"
Saya :"pasti om, aku akan selalu butuh bantuan om dan keluarga, dan satu lagi om...."
om bowo : "apa le?, omong aja, jangan sungkan"
Saya : "rajin2 nengok aku ya om"
om bowo dan tante sri tersenyum,
tante sri : "kamu gak perlu minta, om sama tante pasti akan sering nengok kamu

om bowo : "kamu ini sudah kami anggap anak le, jangan takut", kata beliau sambil menyetir, ya obrolan kami tadi berlangsung di dalam mobil, kami menuju semarang untuk peletakan batu nisan bapak di dekat makam ibuk...
.
Disini terbaring Dra.Astuti wardani, seorang ibu cantik yang menyangi keluarganya. disampingnya sebuah makam tanpa ada jenasah dibawahnya letnan satu Hartono, S.E, seorang perwira yang baru saja mendapat kenaikan pangkat, seorang bapak yang bertanggung jawab, yang meninggal secara Syahid membantu sesama..
Jenazah bapak dimakamkan di sebuah kuburan masal bernama ulee lheue di NAD bersama dengan 50.000 jenazah lain. sebuah makam yg diisi puluhan ribu orang tanpa batu nisan untuk masing2 jenazah, tapi bagiku makam bapak disini bukan sekedar makam kosong, paling tidak hanya itu yg bisa kulakukan. agar bapak dan ibuk bisa terus bersama walau hanya lewat batu nisan...
Selamat tinggal ibuk, seorang wanita cantik dan berani yang meninggalkan seorang putra dan seorang suami.....
selamat tinggal bapak, seorang pria gagah, jujur dan setia, seorang pria yang tidak mau menikah lagi bahkan setelah belasan taun kehilangan istrinya saat usianya masih muda, dia memilih menyusul istrinya dan membiarkan seorang anaknya hidup sendiri agar menjadi manusia yang lebih kuat dan berani dari dirinya..
"bapak, ibuk.. Rizal sayang kalian"
Diubah oleh kulon.kali 04-08-2016 07:20



symoel08 dan 42 lainnya memberi reputasi
43