- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
100 Tahun Setelah Aku Mati [TAMAT]


TS
kulon.kali
100 Tahun Setelah Aku Mati [TAMAT]
![100 Tahun Setelah Aku Mati [TAMAT]](https://s.kaskus.id/images/2016/08/08/8901141_20160808100843.jpg)
Cover keren By Awayaye
Salam untuk semua warga jagad Kaskus, ane disini adalah newbie se newbie-newbienya, sekian lama menjadi Silent Rider akhirnya ane memutuskan untuk menulis cerita saya.
sebelumnya ane juga permisi dulu sama momod dan sesepuh pinisepuh yang menghuni sub forum SFTH

dan mohon maaf jika banyak salah dalam penulisan cerita ini.
"Kita hidup di dunia yang sama dengan mereka, kita hanya berbeda dimensi dengan mereka, percayalah.. mungkin mereka ada disampingmu sekarang"
Nama saya Rizal panggil saja saya dg nama itu dicerita ini, saya orang jogja tulen, saat ini saya adalah a real man dalam arti saya adalah laki-laki dewasa. Kisahku ini akan menceritakan awal kehidupanku yang bisa dikatakan adalah pil pahit yg harus kutelan, akan banyak air mata yg tertumpah, dan ketakutan yang tergenang, sebaiknya siapkan hati kalian dan jangan parno..
saya Rizal, saya INDIGO !!
Dan kisah saya dimulaii..
....
INDEKS :
PART1
PART2
PART3
PART4
PART5
PART6
PART7
PART8
PART9
PART10
PART11
PART12
PART13
PART14
PART15
PART16
PART17
PART18
PART19
PART20
PART21
PART22
PART23
PART24
PART25
PART26
PART27
PART28
PART29
PART30
PART31
PART32
PART33
PART34
PART35
PART36
PART37
PART38
PART39
PART40
PART41
PART42
PART43
PART44
PART45
PART46
PART47
PART48
PART49
PART50
PART51
PART52
PART53
PART54
PART55
PART56
PART57
PART58
PART59
PART60
PART61
PART62
PART63
PART64
PART65
PART66(6)
PART67
PART68
PART69
PART70
100 TAHUN SETELAH AKU MATI
EPILOG
PART 1 (Teman masa kecil).
apakah kalian pernah main ayunan? saat kecil saya ingat betul ada ayunan yg dibuatkan dar ban bekas oleh bapak saya yg di ikatkan di sebuah pohon nangka, setiap pagi dan sore saya sering main disitu. sendirian karena di tempat tnggalku yg dulu tidak banyak anak seusiaku. sampai suatu hari saat saya tengah bermain ada yang mendorong ayunan pelan, saya menoleh dan dibelakang saya ada seorang anak perempuan seusia saya kala itu. Dia tersenyum dan berkata "aku ikut main yaa, aku sedih main sendiri terus" anak ini memakai baju terusan rok dengan warna putih berenda.
Saya : ayokkk.. Kamu siapa?
Kataku dengan khas suara anak usia 6 tahun..
"Sari"
Saya : oooo ayo main..
Kami pun bermain layaknya bocah tk pada umumnya, Sari ini waktu itu penampilanya sama seprti layaknya anak umur 6tahun biasa, seingatku dulu rambutnya panjang dan kulitnya putih sekali..
Sore menjelang kami dduk2 di dekat ayunan.
sari : pulang yaa.. Ibuku manggil..
Saya : mana?? Aku gak denger?
Sari : kamu belum bisa denger sekarang... Besok main lagi yaa..
sari berlari ke semak2 dan ga tau kemana dia pergi...
Oh iya saat itu saya tinggal di daerah semarang. Karena bapak saya tugas disana sebagai angkatan bersenjata. Tempatnya msh d desa jd rumah2 sdikit berjauhan..
Saya dijemput ibu saya yang muncul dr samping rumah.
Ibu : ayoo rizal mandi dulu,

saya : sama sari bukk
ibu : sari siapa nak?
saya : sari ya sari buk
saya dan ibu saya akhirnya masuk kerumah.
setelah pertemuanku dengan sari perlahannn saya merasa tak hanya keluarga saya yg tinggal disini... hari pertemuan dengan sari adalah hari kamis. selain hari kamis kami tidak pernah bertemu.. pertemuan kamipun brlangsung sudah bberapa minggu.. dan banyak kejadian anehh yg br saya sadari setelah sedikit lebih berumur..
diantaranya sari mennunjukan rumahnya tapi saya gak liat apa2
begitu ibu saya datang sari langsung pergi ngumpet. bahkan ibu saya sempat ikut mencarinya tp tidak pernah ketemu padahal saya yakin dia td dibalik pohon, dia juga sering memakan bunga, ya bunga melati dimakan mentah.
saya jg masih bocah kala itu dan pikiran saya blm sampai jauh.. tidak ada rasa khawatir sama sekali yabg saya tau saya punya teman bermain yang menyenangkan......
berbeda dengan ibu saya. ya beliau mulai khawatirr. ternyata diam2 beliau sering mengintip saya. dan yang mengejutkan beliau berkata tidak melihat apa pun selain saya yg bermain sendiri dan berbicara sendiri !!!
kisah ini tentu juga banyak dialami anak2 dg kemanpuan kusus lain seperti saya pola yg selalu seperti ini, nanti akan saya ceritakan..
hari demi hari berlalu ibu melarang saya bermain lagi dengan sari. tiap saya curi waktu bermain ayunan di hari kamis sari pasti sudah duduk sambil mengayunkan ayunan pelan sambil bersenandung macapat jawa. dan setiap pulang kerumah dan ditanya main dimana saya jawab main sama sari. ibu pasti langsung memarahi saya. saya jg gak tau knp..
saking khawatirnya ibu menyuruh orang untuk mencopot ayunanya dan dipindah ke depan teras depan rumah.. tapi itu tidak membuat saya jera saya masih saja bermain di dekat pohon nangka dan asem jawa di belakang rumah. untuk apa lagi kalau bukan bermain dengan sari..
sampai akhirnya ibu marah besar dan meminta orang utk meratakan dan membersihkan halaman belakang rumah dr pepohonan. awalnya banyak yg gak ngebolehin krna rumah yg di huni kami sekarang adl rumah dinas tua dan pohon2 d belakang rumah jg sangat tua. dan orang yg dimintai tolong jg merasa keberatan. tp bukan ibuk namanya kalau sudah pnya keinginan harus terlaksana. setelah dapat meyakinkan bapak akhirnya pohon2 di halaman belakang ditebang. dan dibuat pelataran dr konblok..
disinilah kisah kelam saya dimulai dan akan berlanjut hingga saya dewasa.
Diubah oleh kulon.kali 03-01-2017 07:27



rahmahjr19287 dan 112 lainnya memberi reputasi
97
5.4M
9K
Thread Digembok
Tampilkan semua post


TS
kulon.kali
#9
Part VIII
Part 8 (SMP XXX Yogyakarta)
.
2002, ya saat itu saya resmi tercatat sebagai pelajar smp, dan saya bersekolah di sebuah smp negri terkemuka di Kota Jogja, seperti anak baru disekolah lainya saya jg mengalami yang namanya mos, masa yg harusnya di jadikan sebagai orientasi atau pengenalan sekolah nampaknya di manfaatkan betul oleh senior2ku untuk mengerjai kami,...
masa smp saya terasa lebih baik, karena saya dapat membuat imej baru disini, setelah saya belajar ilmu batin memang pembawaan saya lebih tenang, saya tidak lagi berkeringat dingin sepanjang hari karena glisah, saya tidak lagi bicara sendiri, karena saya bisa menahan gejolak dihati saat melihat makhluk halus, saya jadi lebih bisa melihat dunia dengan lebih baik, saya belajar bahwa di hidupku akan ada warna baru, hidup saya di masa dulu boleh kelam, boleh menyedihkan, tapi saya tidak akan membuat hal itu berlarut dalam kehidupan saya, tapi apakah itu akan merubah cerita saya sebagai Indigo? tentu saja tidak! , setiap umur saya bertambah saya merasakan kepekaan saya semakin menguat, jika dulu saya hanya dapat melihat makhluk halus, maka saat smp saya seperti mendapat "kutukan" baru.. apa itu? saya akan ceritakan sebentar lagi......
kelas 1 smp, saya sudah mengenakan seragam putih biru sekarang, ya seperti pelajar kelas 1 lainya dengan seragam yang masih baru dan kedodoran, kisah baru saya dimulai...
Sekolah saya adalah sekolah yang sudah sangat tua, sekolah ini dibangun sekitar awal 1900an untuk menyekolahkan pribumi bangsawan di masa itu, dan pengalaman2 mistis juga mulai saya alami.. waktu itu adalah hari pertama bersekolah setelah 3 hari di plonco habis2an saat mos..
saya berjalan dari parkiran sepeda menuju kelasku, saya mendapat kelas A, sebelum masuk kelas saya kekamar mandi dulu untuk pipis, klek pintu kamar mandi dibuka ...... dan apa yang saya lihat tidak seperti kamar mandi, itu lebih mirip ruang tamu, lengkap dengan penghuninya, silahkan bayangkan, di dalam kamar mandi terdapat 4 makhluk, yang pertama adalah seorang wanita yang duduk di pinggiran bak mandi, yang nampaknya tidak bisa duduk dengan benar, karena tubuhnya seperti terpotong setengah, hanya bagian pinggang sampai kepala, dan memperlihatkan darah berwarna merah pekat menetes dan membanjiri lantai dinding, dan bak kamar mandi hingga membuat airnya ber warna merah, darah itu menetes dari bawah perutnya, mengalir kebawah melewati ususnya yang terburai .... makhluk kedua adalah berwujud 2 anak kecil laki2, mereka tampak normal, hanya tidak berpakaian, dan sorot matanya datarrr, mereka tampaknya lumpuh karena mereka bergerak menyeret tubuhnya dengan tangan, dan yang terakhir adalah seorang laki2 berwujud tua, tanpa rambut, tanpa telinga, tanpa hidung, dan tanpa mulut.. hanya 2 buah bola mata tanpa kelopak yang menghiasi wajahnya, saya kembali risih... mereka menatapku aneh seolah penasaran dengan siapa saya ini, kenapa bisa merasakan mereka... akhirnya saya urungkan niatku untuk pipis, saya menutup kembali pintu kamar mandi dengan setengah membantingnya karena saya jg tetap merasa takut. saya berjalan menuju kelas saya dengan setengah berlari, saya berhenti dipintu kelasku.. ada sebuah papan diatas pintu yang bertuliskan "kelas 1 A l Wali kelas: Basrudin, S.Pd." saya melamun sejenak, dan berharap, semoga saat saya masuk tidak ada tatapan2 jijik melihatku, semoga tidak ada lemparan kapur atau benda2 lainya, semoga saya tidak diejek saat saya masuk, semoga ada yang mau kuajak bicara, atau paling tidak ada yang sekedar mau membalas sapaku, "bissmilah" saya bergumam dan saya masuk ke kelas baru saya ...........
Tampaknya saya harus terbiasa dengan situasi ini, dimana tidak ada lagi lemparan benda keras kekepalaku, tidak ada cacian dan ejekan kasar, tidak ada lagi yang mengusirku untuk pergi, saya masih berdiri didepan papantulis, saya masih tertegun dengan suasana yang baru ini, dimana yang kudengar hanya ramai suara dari teman sekelasku yang sedang heboh ngobrol satu sama lain, saya tersenyum sendiri, entah kenapa saya merasa sangat bahagia dengan hal sepele tadi, senyum yang selama 7 tahun tidak bisa kugunakan, senyum yang benar2 ikhlas, senyum yang selama 7 tahun hanya bisa terlihat saat bersama bapak atau sari..
entah berapa menit saya melamun, saya dikagetkan dengan tepukan dipundaku "ehh ayo cari tempat duduk, malah cengengesan sendiri, ini udah mau masuk.. udah dapet tempat duduk belum kamu?" kata seorang anak seumuranku,
"eh engg.. bb belum" ucapku gugup karena tidak terbiasa ngobrol dengan orang, "kayaknya semua udah punya temen sebangku deh, kamu gakpapa kan sebangku sama aku?" ujar anak itu..
haa?.. saya malah melongo, 6 tahun dikucilkan tanpa ada yang mau berbicara denganku, dan sekarang ada orang yang menawarkan duduk sebangku denganku?, entah apa yang saya rasakan saat itu,, "hiiihhh, malah melongo, udah jam 7 ini, ayookk"
anak itu memegang ujung lengan seragamku dan membawaku ku sebuah bangku kosong di depan meja guru untuk duduk
"Hey, kenalin namaku Risa" ujar anak perempuan itu sambil menyodorkan tanganya untuk bersalaman..
dan saya dengan begok nya cuma bengong, belum pernah ada teman yang mengajaku bersalaman...
"ehhh malah cuma diem aja, hihhh sombong banget", saya buru2 menyambut tanganya dan berkata "maaf, aku cuma lagi adaptasi, aku rizal".. dan Risa lah yang menjadi teman pertamaku disini, hari itu diisi dengan perkenalan satu kelas.. tiap anak wajib mengenalkan dirrinya, dmana alamatnya, hobby dll, satu persatu anak sekelas di panggil oleh pak basri, wali kelasku dan memperkenalkan dirinya, teman2ku tampak sangat antusias saat ada yang mengenalkan diri, bahkan tanpa canggung mengajukan pertanyaan pada yang lagi maju, saya ikut tertawa dengan celotehan2 teman2 baruku ini, tibalah giliran teman sebangku saya, si risa maju dengan sanat percaya diri, sumpah mukanya tengil banget, dia jalan dari bangku dengan langkah yang dibuat2 "sok imut banget", gumamku sambil tersenyum.
Risa : "Haloooo, teman2 perkenalkan, namaku risa, em aku aslinya dari blora, tapi ikut bapak pindah disini dari keci, rumah aku gak jauh kok dari sini, di jl. xxxxx. hobbyku, olahraga, ada yang mau ditanyakan teman2?" ucap risa menutup perkenalanya..
"Pacar siapa pacar?" ucap Andi teman sekelasku yang teriak sambil cengengesan. dan langsung disoraki teman2 yang lain ramai sekali, akhirnya risa kembali duduk, dannnn namaku dipanggil, alamakkkkk ngomong face to face aja kadang belibet, ini gimana ngomong di depan orang banyak? saya mau gak mau harus maju, tp saya malah masih bengong2 aja, risa mencubit perutku dr samping, "adawww, apa sihh, sakit tauk, ujarku sewot.
"ya kamunya malah bengong, buruan maju :P "
saya maju dengan langkah malas, saya sudah berada di depan kelas, saya gugup, ini pengalaman pertamaku bicara di depan orang banyak "emmm ya, ehhh perkenalkan ini nama aku rizal, aku dari semarang, tapi balik kesini, soalnya ak sebenernya dari jogja emm yaa ya, gitu truss..." belum juga selesai saya sudah disorakin dr belakang dan gelak tawa yang meledak "ntar kita kenalan sendiri aja pak, kasian tu rizal udah keringetan, bisa pingsan dia" teriak irawan teman sekelasku dr belakang,dan diikuti tawa teman2ku, saya kembali ke bangku saya, sambil mengelap kringat karena gugup, malu sihh tapi seru, teman2 disini memang baik, saya masih mengelap keringat yng membanjiri wajahku dengan menyeka menggunakan tangan.. "ini,, jangan pake tangan, dasar cowok jorok ", risa menyodorkan sapu tangan kepadaku "ehhh, makasih ya" kataku sambil menerima sapu tangan risa, "sama-sama
"
ada yang aneh,, saya membatin "Risa? apakah aku pernah mengenalmu sebelumnya?" Risa ini adala gadis yang cantik, mungkin bisa dikategorikan sangat cantik, rambutnya panjang sebahu dan dikucir kuda, hidunya mancung, dg bibir tipis dan gigi kecil2, kulitnya putih bersih terawat, dia cukup tinggi untuk ukuran cewek, mungkin hampir sama denganku.. dia masih tersenyum kearahku.... risa apakah mungkin kamuu?.............
.
2002, ya saat itu saya resmi tercatat sebagai pelajar smp, dan saya bersekolah di sebuah smp negri terkemuka di Kota Jogja, seperti anak baru disekolah lainya saya jg mengalami yang namanya mos, masa yg harusnya di jadikan sebagai orientasi atau pengenalan sekolah nampaknya di manfaatkan betul oleh senior2ku untuk mengerjai kami,...
masa smp saya terasa lebih baik, karena saya dapat membuat imej baru disini, setelah saya belajar ilmu batin memang pembawaan saya lebih tenang, saya tidak lagi berkeringat dingin sepanjang hari karena glisah, saya tidak lagi bicara sendiri, karena saya bisa menahan gejolak dihati saat melihat makhluk halus, saya jadi lebih bisa melihat dunia dengan lebih baik, saya belajar bahwa di hidupku akan ada warna baru, hidup saya di masa dulu boleh kelam, boleh menyedihkan, tapi saya tidak akan membuat hal itu berlarut dalam kehidupan saya, tapi apakah itu akan merubah cerita saya sebagai Indigo? tentu saja tidak! , setiap umur saya bertambah saya merasakan kepekaan saya semakin menguat, jika dulu saya hanya dapat melihat makhluk halus, maka saat smp saya seperti mendapat "kutukan" baru.. apa itu? saya akan ceritakan sebentar lagi......
kelas 1 smp, saya sudah mengenakan seragam putih biru sekarang, ya seperti pelajar kelas 1 lainya dengan seragam yang masih baru dan kedodoran, kisah baru saya dimulai...
Sekolah saya adalah sekolah yang sudah sangat tua, sekolah ini dibangun sekitar awal 1900an untuk menyekolahkan pribumi bangsawan di masa itu, dan pengalaman2 mistis juga mulai saya alami.. waktu itu adalah hari pertama bersekolah setelah 3 hari di plonco habis2an saat mos..
saya berjalan dari parkiran sepeda menuju kelasku, saya mendapat kelas A, sebelum masuk kelas saya kekamar mandi dulu untuk pipis, klek pintu kamar mandi dibuka ...... dan apa yang saya lihat tidak seperti kamar mandi, itu lebih mirip ruang tamu, lengkap dengan penghuninya, silahkan bayangkan, di dalam kamar mandi terdapat 4 makhluk, yang pertama adalah seorang wanita yang duduk di pinggiran bak mandi, yang nampaknya tidak bisa duduk dengan benar, karena tubuhnya seperti terpotong setengah, hanya bagian pinggang sampai kepala, dan memperlihatkan darah berwarna merah pekat menetes dan membanjiri lantai dinding, dan bak kamar mandi hingga membuat airnya ber warna merah, darah itu menetes dari bawah perutnya, mengalir kebawah melewati ususnya yang terburai .... makhluk kedua adalah berwujud 2 anak kecil laki2, mereka tampak normal, hanya tidak berpakaian, dan sorot matanya datarrr, mereka tampaknya lumpuh karena mereka bergerak menyeret tubuhnya dengan tangan, dan yang terakhir adalah seorang laki2 berwujud tua, tanpa rambut, tanpa telinga, tanpa hidung, dan tanpa mulut.. hanya 2 buah bola mata tanpa kelopak yang menghiasi wajahnya, saya kembali risih... mereka menatapku aneh seolah penasaran dengan siapa saya ini, kenapa bisa merasakan mereka... akhirnya saya urungkan niatku untuk pipis, saya menutup kembali pintu kamar mandi dengan setengah membantingnya karena saya jg tetap merasa takut. saya berjalan menuju kelas saya dengan setengah berlari, saya berhenti dipintu kelasku.. ada sebuah papan diatas pintu yang bertuliskan "kelas 1 A l Wali kelas: Basrudin, S.Pd." saya melamun sejenak, dan berharap, semoga saat saya masuk tidak ada tatapan2 jijik melihatku, semoga tidak ada lemparan kapur atau benda2 lainya, semoga saya tidak diejek saat saya masuk, semoga ada yang mau kuajak bicara, atau paling tidak ada yang sekedar mau membalas sapaku, "bissmilah" saya bergumam dan saya masuk ke kelas baru saya ...........
Tampaknya saya harus terbiasa dengan situasi ini, dimana tidak ada lagi lemparan benda keras kekepalaku, tidak ada cacian dan ejekan kasar, tidak ada lagi yang mengusirku untuk pergi, saya masih berdiri didepan papantulis, saya masih tertegun dengan suasana yang baru ini, dimana yang kudengar hanya ramai suara dari teman sekelasku yang sedang heboh ngobrol satu sama lain, saya tersenyum sendiri, entah kenapa saya merasa sangat bahagia dengan hal sepele tadi, senyum yang selama 7 tahun tidak bisa kugunakan, senyum yang benar2 ikhlas, senyum yang selama 7 tahun hanya bisa terlihat saat bersama bapak atau sari..
entah berapa menit saya melamun, saya dikagetkan dengan tepukan dipundaku "ehh ayo cari tempat duduk, malah cengengesan sendiri, ini udah mau masuk.. udah dapet tempat duduk belum kamu?" kata seorang anak seumuranku,
"eh engg.. bb belum" ucapku gugup karena tidak terbiasa ngobrol dengan orang, "kayaknya semua udah punya temen sebangku deh, kamu gakpapa kan sebangku sama aku?" ujar anak itu..
haa?.. saya malah melongo, 6 tahun dikucilkan tanpa ada yang mau berbicara denganku, dan sekarang ada orang yang menawarkan duduk sebangku denganku?, entah apa yang saya rasakan saat itu,, "hiiihhh, malah melongo, udah jam 7 ini, ayookk"
anak itu memegang ujung lengan seragamku dan membawaku ku sebuah bangku kosong di depan meja guru untuk duduk
"Hey, kenalin namaku Risa" ujar anak perempuan itu sambil menyodorkan tanganya untuk bersalaman..
dan saya dengan begok nya cuma bengong, belum pernah ada teman yang mengajaku bersalaman...
"ehhh malah cuma diem aja, hihhh sombong banget", saya buru2 menyambut tanganya dan berkata "maaf, aku cuma lagi adaptasi, aku rizal".. dan Risa lah yang menjadi teman pertamaku disini, hari itu diisi dengan perkenalan satu kelas.. tiap anak wajib mengenalkan dirrinya, dmana alamatnya, hobby dll, satu persatu anak sekelas di panggil oleh pak basri, wali kelasku dan memperkenalkan dirinya, teman2ku tampak sangat antusias saat ada yang mengenalkan diri, bahkan tanpa canggung mengajukan pertanyaan pada yang lagi maju, saya ikut tertawa dengan celotehan2 teman2 baruku ini, tibalah giliran teman sebangku saya, si risa maju dengan sanat percaya diri, sumpah mukanya tengil banget, dia jalan dari bangku dengan langkah yang dibuat2 "sok imut banget", gumamku sambil tersenyum.
Risa : "Haloooo, teman2 perkenalkan, namaku risa, em aku aslinya dari blora, tapi ikut bapak pindah disini dari keci, rumah aku gak jauh kok dari sini, di jl. xxxxx. hobbyku, olahraga, ada yang mau ditanyakan teman2?" ucap risa menutup perkenalanya..
"Pacar siapa pacar?" ucap Andi teman sekelasku yang teriak sambil cengengesan. dan langsung disoraki teman2 yang lain ramai sekali, akhirnya risa kembali duduk, dannnn namaku dipanggil, alamakkkkk ngomong face to face aja kadang belibet, ini gimana ngomong di depan orang banyak? saya mau gak mau harus maju, tp saya malah masih bengong2 aja, risa mencubit perutku dr samping, "adawww, apa sihh, sakit tauk, ujarku sewot.
"ya kamunya malah bengong, buruan maju :P "
saya maju dengan langkah malas, saya sudah berada di depan kelas, saya gugup, ini pengalaman pertamaku bicara di depan orang banyak "emmm ya, ehhh perkenalkan ini nama aku rizal, aku dari semarang, tapi balik kesini, soalnya ak sebenernya dari jogja emm yaa ya, gitu truss..." belum juga selesai saya sudah disorakin dr belakang dan gelak tawa yang meledak "ntar kita kenalan sendiri aja pak, kasian tu rizal udah keringetan, bisa pingsan dia" teriak irawan teman sekelasku dr belakang,dan diikuti tawa teman2ku, saya kembali ke bangku saya, sambil mengelap kringat karena gugup, malu sihh tapi seru, teman2 disini memang baik, saya masih mengelap keringat yng membanjiri wajahku dengan menyeka menggunakan tangan.. "ini,, jangan pake tangan, dasar cowok jorok ", risa menyodorkan sapu tangan kepadaku "ehhh, makasih ya" kataku sambil menerima sapu tangan risa, "sama-sama

ada yang aneh,, saya membatin "Risa? apakah aku pernah mengenalmu sebelumnya?" Risa ini adala gadis yang cantik, mungkin bisa dikategorikan sangat cantik, rambutnya panjang sebahu dan dikucir kuda, hidunya mancung, dg bibir tipis dan gigi kecil2, kulitnya putih bersih terawat, dia cukup tinggi untuk ukuran cewek, mungkin hampir sama denganku.. dia masih tersenyum kearahku.... risa apakah mungkin kamuu?.............



symoel08 dan 26 lainnya memberi reputasi
27