- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
100 Tahun Setelah Aku Mati [TAMAT]
TS
kulon.kali
100 Tahun Setelah Aku Mati [TAMAT]
Cover keren By Awayaye
Salam untuk semua warga jagad Kaskus, ane disini adalah newbie se newbie-newbienya, sekian lama menjadi Silent Rider akhirnya ane memutuskan untuk menulis cerita saya.
sebelumnya ane juga permisi dulu sama momod dan sesepuh pinisepuh yang menghuni sub forum SFTH semoga ada hikmah yang bisa diambil dari cerita ini.
dan mohon maaf jika banyak salah dalam penulisan cerita ini.
"Kita hidup di dunia yang sama dengan mereka, kita hanya berbeda dimensi dengan mereka, percayalah.. mungkin mereka ada disampingmu sekarang"
Nama saya Rizal panggil saja saya dg nama itu dicerita ini, saya orang jogja tulen, saat ini saya adalah a real man dalam arti saya adalah laki-laki dewasa. Kisahku ini akan menceritakan awal kehidupanku yang bisa dikatakan adalah pil pahit yg harus kutelan, akan banyak air mata yg tertumpah, dan ketakutan yang tergenang, sebaiknya siapkan hati kalian dan jangan parno..
saya Rizal, saya INDIGO !!
Dan kisah saya dimulaii..
....
INDEKS :
PART1
PART2
PART3
PART4
PART5
PART6
PART7
PART8
PART9
PART10
PART11
PART12
PART13
PART14
PART15
PART16
PART17
PART18
PART19
PART20
PART21
PART22
PART23
PART24
PART25
PART26
PART27
PART28
PART29
PART30
PART31
PART32
PART33
PART34
PART35
PART36
PART37
PART38
PART39
PART40
PART41
PART42
PART43
PART44
PART45
PART46
PART47
PART48
PART49
PART50
PART51
PART52
PART53
PART54
PART55
PART56
PART57
PART58
PART59
PART60
PART61
PART62
PART63
PART64
PART65
PART66(6)
PART67
PART68
PART69
PART70
100 TAHUN SETELAH AKU MATI
EPILOG
PART 1 (Teman masa kecil).
apakah kalian pernah main ayunan? saat kecil saya ingat betul ada ayunan yg dibuatkan dar ban bekas oleh bapak saya yg di ikatkan di sebuah pohon nangka, setiap pagi dan sore saya sering main disitu. sendirian karena di tempat tnggalku yg dulu tidak banyak anak seusiaku. sampai suatu hari saat saya tengah bermain ada yang mendorong ayunan pelan, saya menoleh dan dibelakang saya ada seorang anak perempuan seusia saya kala itu. Dia tersenyum dan berkata "aku ikut main yaa, aku sedih main sendiri terus" anak ini memakai baju terusan rok dengan warna putih berenda.
Saya : ayokkk.. Kamu siapa?
Kataku dengan khas suara anak usia 6 tahun..
"Sari"
Saya : oooo ayo main..
Kami pun bermain layaknya bocah tk pada umumnya, Sari ini waktu itu penampilanya sama seprti layaknya anak umur 6tahun biasa, seingatku dulu rambutnya panjang dan kulitnya putih sekali..
Sore menjelang kami dduk2 di dekat ayunan.
sari : pulang yaa.. Ibuku manggil..
Saya : mana?? Aku gak denger?
Sari : kamu belum bisa denger sekarang... Besok main lagi yaa..
sari berlari ke semak2 dan ga tau kemana dia pergi...
Oh iya saat itu saya tinggal di daerah semarang. Karena bapak saya tugas disana sebagai angkatan bersenjata. Tempatnya msh d desa jd rumah2 sdikit berjauhan..
Saya dijemput ibu saya yang muncul dr samping rumah.
Ibu : ayoo rizal mandi dulu, td main sama siapa?
saya : sama sari bukk
ibu : sari siapa nak?
saya : sari ya sari buk
saya dan ibu saya akhirnya masuk kerumah.
setelah pertemuanku dengan sari perlahannn saya merasa tak hanya keluarga saya yg tinggal disini... hari pertemuan dengan sari adalah hari kamis. selain hari kamis kami tidak pernah bertemu.. pertemuan kamipun brlangsung sudah bberapa minggu.. dan banyak kejadian anehh yg br saya sadari setelah sedikit lebih berumur..
diantaranya sari mennunjukan rumahnya tapi saya gak liat apa2
begitu ibu saya datang sari langsung pergi ngumpet. bahkan ibu saya sempat ikut mencarinya tp tidak pernah ketemu padahal saya yakin dia td dibalik pohon, dia juga sering memakan bunga, ya bunga melati dimakan mentah.
saya jg masih bocah kala itu dan pikiran saya blm sampai jauh.. tidak ada rasa khawatir sama sekali yabg saya tau saya punya teman bermain yang menyenangkan......
berbeda dengan ibu saya. ya beliau mulai khawatirr. ternyata diam2 beliau sering mengintip saya. dan yang mengejutkan beliau berkata tidak melihat apa pun selain saya yg bermain sendiri dan berbicara sendiri !!!
kisah ini tentu juga banyak dialami anak2 dg kemanpuan kusus lain seperti saya pola yg selalu seperti ini, nanti akan saya ceritakan..
hari demi hari berlalu ibu melarang saya bermain lagi dengan sari. tiap saya curi waktu bermain ayunan di hari kamis sari pasti sudah duduk sambil mengayunkan ayunan pelan sambil bersenandung macapat jawa. dan setiap pulang kerumah dan ditanya main dimana saya jawab main sama sari. ibu pasti langsung memarahi saya. saya jg gak tau knp..
saking khawatirnya ibu menyuruh orang untuk mencopot ayunanya dan dipindah ke depan teras depan rumah.. tapi itu tidak membuat saya jera saya masih saja bermain di dekat pohon nangka dan asem jawa di belakang rumah. untuk apa lagi kalau bukan bermain dengan sari..
sampai akhirnya ibu marah besar dan meminta orang utk meratakan dan membersihkan halaman belakang rumah dr pepohonan. awalnya banyak yg gak ngebolehin krna rumah yg di huni kami sekarang adl rumah dinas tua dan pohon2 d belakang rumah jg sangat tua. dan orang yg dimintai tolong jg merasa keberatan. tp bukan ibuk namanya kalau sudah pnya keinginan harus terlaksana. setelah dapat meyakinkan bapak akhirnya pohon2 di halaman belakang ditebang. dan dibuat pelataran dr konblok..
disinilah kisah kelam saya dimulai dan akan berlanjut hingga saya dewasa.
symoel08 dan 111 lainnya memberi reputasi
96
5.3M
9K
Thread Digembok
Tampilkan semua post
TS
kulon.kali
#5
Part V
Part 5 (Apa yang terjadi)
.
kenapa?, apa salahku ya Rabb? , apa ngkau juga menguji manusia yang bahkan belum akhil balik? kenapa harus saya! timpakanlah kutukan ini pada orang lain, jangan kpd saya! ini terlalu berat... pikirku saat saya menjelang dewasa.
.
saya terbangun dengan badan yang ngilu, sakit sekali... saya llangsung teringat kejadian semalam, rasanya ingin menutup mata dan kembali pingsan, atau paling tidak menangis.. tapi menangispun sudah sulit, mataku terasa pedas, apa air mataku mengering?? pasti rupaku terlihat kacau sekali kala itu, saya melihat bapak. tampaknya beliau tidak tidur semalaman beliau menghampiriku, dan mendekapku..
Bapak : "kamu akan baik2 saja nak"
saya :" Rizal takuttt pakkk, rizall.. rizal liat hantu pakk, rizal takutttt.. rizal gak mau pak",
Bapak : "Rizal, bapak yakin anak bapak ini cowok pemberani, iya kan? jangn takut, bapak disini, yaaa"
Saya : "iya pak, ibuk kemana?"
Bapak : "ibuk pulang sebentar, ambil baju buat kamu, ya gapapa sekarang kamu tidur lagi"
Saya : "iya pak"
Bapak :
Bapaku ini adalah sosok panutanku hingga saya dewasa, beliau adalah abdi negara yang jujur, seorang pejuang diera modern, beliau adalah pelindung keluargaku, beliau bisa menjadi sosok yang tegas dan juga lembut, beliau adalah Bapaku. saya ingin menjadi seperti beliau....
saya tertidur lagi, mungkin cukup lama sampai saya bangun mungkin itu sudah siang bolong.. dan saya melihat banyak sodaraku dirumahsakit.... ada budhe,pakde,paklek, sepupuku, dan banyak lagi.. mereka menangis.. sambil memeluku tapi tanpa bicara, saya tidak mengerti, ada apa ini. infus saya sudah dilepas, saya juga sudah mulai tenang.. saya bisa berjalan dan duduk sendiri, saya melirik kearah bapak. dan untuk pertama kalinya melihat bapak menangis..
Saya : "bapak kok nangis?, bapak sedih?" tanyaku polos
Bapak : "rizal, bapak cuma sedang mikir seuatu" bapak mengusap pipinya dan memeluku erat,
Bapak : "kamu akan jadi anak yang kuat, ya kan rizal?"
Saya : "pakk,?
hari itu juga kami pulang, bapak menggendongku seakan tidak mau melepasku, kami naik mobil kijang milik sodaraku dan menuju rumahku, entah kenapa saya masih melihat "mereka" dan saya tidak setakut tadi malam, seolah otaku mengatakan mereka bukan apa2..
kami sampai rumah, dan anehhh tidak biasanya rumahku sangat ramai, para tetangga banya sekali yang dirumahku, entah saya tidak mengerti.. begitu turun, sanak sodaraku yang lain langsung memeluku erat, dan berbicara panjang lebar dengan bapak, yang terlihat jelas bapak sedang cemas, takut, atu sedih, saya benar2 gak ngerti!
budhe Yuni kemudian menggendongku, bapak masuk kekamar, dan saya dihujani peluk cium oleh tetangga dan sodaraku, mereka menangis, saya melihat mereka menatapku dengan tatapan yang paling kubenci hingga saat ini, mereka menatapku dengan iba. tatapan yang entah kenapa diusiaku saat ini paling enggan kulihat orang menatapku dengan cara seperti itu. sampai diumurku yang ke 28 tahun ini saya tidak suka dengan namanya dikasihani, saya lebih suka dibenci daripada dikasihani,,,,
perasaan saya menjadi tidak enak dan benar saja, bapak mengendongku lagi, tampaknya beliau baru ganti baju, dan membawaku ke kamar.bapak memeluku sangat erat,
Bapak : "Rizal, maafkan bapak ya"
Saya : "kenapa pak? " tanyaku polos.
Bapak : "maaf nak" kali ini memeluku lagi sambil menangis
Saya : "paak?"
Bapak : "ibu meninggal nak, ibumu kecelakaan mobil"
Jleeebbbbb... berapa kali momen jleb di hati kalian? Demi apapun saya baru anak TK! kenapa disaat saya masih membutuhkanmu ibuk. ibuk harus pergi, ibukk apa ibuk tau penderitaan anakmu ini selama belasan tahun setelah ibuk tinggal?? haa??
beberapa kali pertanyaan itu muncul setelah saya remaja...
saya akan skip cerita tentang pemakaman ibuk, batin saya masih sakit, setiap mengingat kejadian itu..
singkatnya setelah tangis2ku, setelah jeritan2 pilu, dan panggilanku kepada ibuk untuk bangun akhirnyaibu dimakamkan di tpu terdekat. saya masih merasakan sesak itu, saya harus menghadai hal ini, dikala ada yang salah dalam indra saya, ibuk pergi. dan diusia sekecil itu saya dipaksa mengerti, Bahwa yang mati tidak akan hidup kembali ....
Selamat tinggal Ibuk, ibuk adalah wanita yang kukenal 9 bulan 10 hari dikandungan, dan wanita yang baru kukenal dan menemaniku selama 6 tahun 2 bulan dan 5 hari.. buk meninggal hari jumat tahun 1995...
.......
......
........
2 hari setelah itu, saya hanya tidur dan mengurung diri... banyak sekali penampakan di luar jendela tiap malam, apakah saya tidak takut?, saya sangat takut!! saya hanya meluapkan takut saya dibawah selimut, saya menangis tertahan, karena mata saya sudah lelah mengeluarkan air mata, saya berusaha tidak menjerittt, saya hanya menggigit bantal....
"Ibuk, Rizal takut buk "
...
..
kejadian itu berlangsung seminggu, bisa kalian bayangkan trauma yang saya terima.. rasa sakit itu, rasa takut itu.. seperti berputar dikepalaku.. "Rizal pengen nyusul ibuk" kataku dalam hati..
saya kehilangan cahaya saya sejak saat itu, saya kehilangan ceria, saya kehilangan tawa, saya kehilangan diriku sendiri...
......
......
.
kenapa?, apa salahku ya Rabb? , apa ngkau juga menguji manusia yang bahkan belum akhil balik? kenapa harus saya! timpakanlah kutukan ini pada orang lain, jangan kpd saya! ini terlalu berat... pikirku saat saya menjelang dewasa.
.
saya terbangun dengan badan yang ngilu, sakit sekali... saya llangsung teringat kejadian semalam, rasanya ingin menutup mata dan kembali pingsan, atau paling tidak menangis.. tapi menangispun sudah sulit, mataku terasa pedas, apa air mataku mengering?? pasti rupaku terlihat kacau sekali kala itu, saya melihat bapak. tampaknya beliau tidak tidur semalaman beliau menghampiriku, dan mendekapku..
Bapak : "kamu akan baik2 saja nak"
saya :" Rizal takuttt pakkk, rizall.. rizal liat hantu pakk, rizal takutttt.. rizal gak mau pak",
Bapak : "Rizal, bapak yakin anak bapak ini cowok pemberani, iya kan? jangn takut, bapak disini, yaaa"
Saya : "iya pak, ibuk kemana?"
Bapak : "ibuk pulang sebentar, ambil baju buat kamu, ya gapapa sekarang kamu tidur lagi"
Saya : "iya pak"
Bapak :
Bapaku ini adalah sosok panutanku hingga saya dewasa, beliau adalah abdi negara yang jujur, seorang pejuang diera modern, beliau adalah pelindung keluargaku, beliau bisa menjadi sosok yang tegas dan juga lembut, beliau adalah Bapaku. saya ingin menjadi seperti beliau....
saya tertidur lagi, mungkin cukup lama sampai saya bangun mungkin itu sudah siang bolong.. dan saya melihat banyak sodaraku dirumahsakit.... ada budhe,pakde,paklek, sepupuku, dan banyak lagi.. mereka menangis.. sambil memeluku tapi tanpa bicara, saya tidak mengerti, ada apa ini. infus saya sudah dilepas, saya juga sudah mulai tenang.. saya bisa berjalan dan duduk sendiri, saya melirik kearah bapak. dan untuk pertama kalinya melihat bapak menangis..
Saya : "bapak kok nangis?, bapak sedih?" tanyaku polos
Bapak : "rizal, bapak cuma sedang mikir seuatu" bapak mengusap pipinya dan memeluku erat,
Bapak : "kamu akan jadi anak yang kuat, ya kan rizal?"
Saya : "pakk,?
hari itu juga kami pulang, bapak menggendongku seakan tidak mau melepasku, kami naik mobil kijang milik sodaraku dan menuju rumahku, entah kenapa saya masih melihat "mereka" dan saya tidak setakut tadi malam, seolah otaku mengatakan mereka bukan apa2..
kami sampai rumah, dan anehhh tidak biasanya rumahku sangat ramai, para tetangga banya sekali yang dirumahku, entah saya tidak mengerti.. begitu turun, sanak sodaraku yang lain langsung memeluku erat, dan berbicara panjang lebar dengan bapak, yang terlihat jelas bapak sedang cemas, takut, atu sedih, saya benar2 gak ngerti!
budhe Yuni kemudian menggendongku, bapak masuk kekamar, dan saya dihujani peluk cium oleh tetangga dan sodaraku, mereka menangis, saya melihat mereka menatapku dengan tatapan yang paling kubenci hingga saat ini, mereka menatapku dengan iba. tatapan yang entah kenapa diusiaku saat ini paling enggan kulihat orang menatapku dengan cara seperti itu. sampai diumurku yang ke 28 tahun ini saya tidak suka dengan namanya dikasihani, saya lebih suka dibenci daripada dikasihani,,,,
perasaan saya menjadi tidak enak dan benar saja, bapak mengendongku lagi, tampaknya beliau baru ganti baju, dan membawaku ke kamar.bapak memeluku sangat erat,
Bapak : "Rizal, maafkan bapak ya"
Saya : "kenapa pak? " tanyaku polos.
Bapak : "maaf nak" kali ini memeluku lagi sambil menangis
Saya : "paak?"
Bapak : "ibu meninggal nak, ibumu kecelakaan mobil"
Jleeebbbbb... berapa kali momen jleb di hati kalian? Demi apapun saya baru anak TK! kenapa disaat saya masih membutuhkanmu ibuk. ibuk harus pergi, ibukk apa ibuk tau penderitaan anakmu ini selama belasan tahun setelah ibuk tinggal?? haa??
beberapa kali pertanyaan itu muncul setelah saya remaja...
saya akan skip cerita tentang pemakaman ibuk, batin saya masih sakit, setiap mengingat kejadian itu..
singkatnya setelah tangis2ku, setelah jeritan2 pilu, dan panggilanku kepada ibuk untuk bangun akhirnyaibu dimakamkan di tpu terdekat. saya masih merasakan sesak itu, saya harus menghadai hal ini, dikala ada yang salah dalam indra saya, ibuk pergi. dan diusia sekecil itu saya dipaksa mengerti, Bahwa yang mati tidak akan hidup kembali ....
Selamat tinggal Ibuk, ibuk adalah wanita yang kukenal 9 bulan 10 hari dikandungan, dan wanita yang baru kukenal dan menemaniku selama 6 tahun 2 bulan dan 5 hari.. buk meninggal hari jumat tahun 1995...
.......
......
........
2 hari setelah itu, saya hanya tidur dan mengurung diri... banyak sekali penampakan di luar jendela tiap malam, apakah saya tidak takut?, saya sangat takut!! saya hanya meluapkan takut saya dibawah selimut, saya menangis tertahan, karena mata saya sudah lelah mengeluarkan air mata, saya berusaha tidak menjerittt, saya hanya menggigit bantal....
"Ibuk, Rizal takut buk "
...
..
kejadian itu berlangsung seminggu, bisa kalian bayangkan trauma yang saya terima.. rasa sakit itu, rasa takut itu.. seperti berputar dikepalaku.. "Rizal pengen nyusul ibuk" kataku dalam hati..
saya kehilangan cahaya saya sejak saat itu, saya kehilangan ceria, saya kehilangan tawa, saya kehilangan diriku sendiri...
......
......
Diubah oleh kulon.kali 04-08-2016 13:38
symoel08 dan 28 lainnya memberi reputasi
29