3 WANITA



Kamar hotel ini terasa aneh buat gw, bukan kamarnya, tapi lebih ke "apa yg gw lakukan disini dengan sisil". Sisil terkulai lemas, memeluk gw sebagai gulingnya, titik2 keringat dan deru nafas terdengar jelas di telinga kanan gw, make-upnya pun luntur terbawa keringat bahagianya. Dia puas, masi puas seperti dulu, saat pertama kami berhubungan. Dia sempat mengucapkan pernyataan seperti ini "kalau bukan dengan akak, gw gak akan nikah." Serem dengernya, karena di saat gw udah gak mencintainya lagi, ini hanya nafsu, dan terbawa suasana. Semua pria akan melakukan hal serupa. Mungkin.

...

Di kosan nessa.


Gw semakin dekat dengan nessa dan mulai benar2 jauh dari selly apa karena LDR atau karena cinta nessa yg tulus dan sabar menanti gw, dan menunggu, gak adil memang untuk dia, tapi dia bertahan. Buat gw hati sekuat baja nessa itu tak tertandingi oleh mantan2 gw sebelumnya. Cintanya ke gw mirip seperti orang yg menggenggam remahan kaca, semakin ia genggam semakin terluka, semakin ia memeluk gw rasanya semakin sakit jika gw lebih mencintai Selly. Dan gw semakin bodoh karena gw belum bisa memutuskan apa2, belum bisa memilih.

Nessa membawakan 2 bungkus makanan, yg ia beli sepulang dari kampus.





Gw ke kamar mandi untuk cuci tangan, dan mengambil piring untuk makan kita berdua. Kami pun makan, lebih banyak bercanda, lucu banget nessa kalo lagi makan. Dia pendiem tapi jail, suka jejel2in sambel ke mulut, lagi bengong di peperin ke pipi (panaasssss ).

...


Kami duduk di teras kost, suasana siang itu sepi dari penghuni lain, karena penghuni kebanyakan sudah bekerja.





Semerta merta nessa memeluk gw lembut.

Sebegitu bahayanya jarak buat cinta yg gw alami, gw gak mampu menjaga cinta selly, bodoh memang, tapi, gw gak bisa gitu aja menjauhi orang yg ada di dekat gw, dan lebih menyayangi gw dari pada selly. Sellypun agak berubah, hubungan komunikasi kami tidak seintens dulu, gw juga gak ngerti kenapa selly bisa seperti ini.


.. Di telelon.





Ada perasaan lega dan kecewa di hati gw, kecewa karena sebenarnya selly udah gak sayang gw lagi sejak pertama kami putus, jadi cinta palsu macam apa yg dia berikan ke gw!! Berarti selama ini ada duri di balik kemesraan kami, apa ini cuma alasan dia, supaya gw membenci dia, gw gak pernah tau, selly penuh misteri, susah di tebak.

Sedangkan leganya, ya, setidaknya gw bisa tenang menjalani hubungan dengan nessa.





TUT.


di matikan. Jirrr apa sih ini orang. Bathin gw. Gw meneleponnya lagi, nada tidak aktif.

Pikiran buruk berspekulasi tak menentu di kepala gw. Gw terdiam di depan mess, dan menyulut rokok. Gw masih dengan keyakinan bahwa selly berbohong dengan argumennya. Dia pasti masih sayang gw. Pasti.

Tanpa sadar gw pun meneteskan Air mata, pikiran melayang mengenang waktu indah bersama selly,

Gak lagi2 gw bermain di dua hati. Karena ada sakit disaat membuat keputusan.

Khususnya untuk hubungan yg serius.