kepada.dirinyaAvatar border
TS
kepada.dirinya
KKN [Kuliah Kerja Nyata] Berhantu [Desa Terpencil]




Sebelum ane ke cerita, disini ane sampaikan ada cerita 17++ di beberapa part. Jadi untuk yang dibawah umur bisa mundur dulu dari thread ini, yang udah dewasa monggo dilanjutkan baca, tapi sikapi dengan bijak. Yang masih dibawah umur dan nekad baca, ane saranin ente berpikir dewasa. Ini cerita bukan untuk dicontoh, kalau bisa, ente ambil hikmah dari ini cerita.

Apakah cerita ini real story ?. ane ngak akan bilang ini real apa fiksi. Silahkan beranggapan sendiri, jika kalian menganggap ini true story, ane cuma bilang kalau tokoh, tempat, nama desa disamarkan semua. Jika kalian menganggap ini fiksi, ane cuma bilang selamat membaca. Dan mohon untuk yang tidak senang dengan cerita ini untuk diam, menghormati tulisan orang,

DI ENDING, Tidak ada yang mati dan Tidak ada yang gila dalam cerita ini, seperti film-film horor yang telah kita sering nonton

index
Prologue
Pertemuan
Hari / Malam – 1
Hari / Malam – 2
Hari / Malam – 3
Hari / Malam – 4
Hari / Malam – 5.1
Hari / Malam – 5.2
Hari / Malam – 6
Hari / Malam – 7
Hari / Malam – 8
Hari / Malam – 9
Hari / Malam – 10
Hari / Malam – 11
Hari / Malam – 12.1
Hari / Malam – 12.2
Hari / Malam – 13.1
Hari / Malam – 13.2
Hari / Malam – 14

Gan / Sis, thread ane udah dapat teguran dan dilock, untuk selanjutnya tolong jangan oot/ junk lagi ya. cerita ini masih panjang. Seperti yang ane katakan, kalau memang ngak suka dengan cerita ini bisa diam, karena memang ane cerita apa adanya.[/size][/color]

bisa add Line ane kalau mau, id : kepada.dirinya
sekalian nambah teman

Total part tidak sampai 90 hari ya gan sis
Proker pembuatan sumur dan Kamar mandi selesai, selesai juga cerita, ditambah ending 37 part

KKN itu seru, bosan, senang, sedih. tergantung orangnya
Untuk yang sedang KKN selamat melakukan tugasnya, sapa tahu nanti bisa share ceritanya di SFTH

ada baiknya nunggu selesai cerita baru dibaca
lagian ane ngak bisa tiap hari update. karena real life lebih penting

Untuk update jam 22.00 - 24.00 malam. Diluar jam tersebut ngak ada update gan sis
Diubah oleh kepada.dirinya 04-09-2015 17:53
maselek09
Sinryusen
geregetbro
geregetbro dan 155 lainnya memberi reputasi
130
4.7M
5.6K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
kepada.dirinyaAvatar border
TS
kepada.dirinya
#7
Pertemuan

Siang hari, gw kelelahan karena harus keliling kampus untuk mendapatkan kompensasi 1 semester. Gw disuruh muter-muter oleh bagian akedemik

“Coba mas tanya ke bagian fakultas dulu”

“Coba ke bagian akedemik mas”

“Coba ke dikonsultasikan oleh dekan dulu”

Dan akhirnya ditolak permintaan kompensasi gw. Dekan memberi saran untuk segera menyelesaikan skripsi dalam 1 semester, gw disuruh nemui pembimbing 1 & 2 gw, untuk minta dibantu atau diberi kemudahan dalam meyelesaikan skripsi. Dan akhirnya gw pergi menemui semua pembimbing gw. Setelah lumayan lama pembicaraan, akhirnya dosen membantu gw. Gw disaranin memilih judul yang sudah disarankan oleh mereka dan tata cara yang harus gw lakuin. Setelah selesai semua urusan tentang skripsi, gw langsung mencari info tentang kelompok KKN. Gw keliling kampus untuk menanyakan tentang KKN ke adik kelas gw, tapi rata-rata sudah penuh atau memenuhi jumlah maksimal kelompok. Dan akhirnya gw sampai di salah satu mading di kampus gw. Dan langsung gw hubungi nomer tersebut, dan ternyata yang angkat cewek

“Dek, maaf menggangu, saya mau ikut kelompok KKN kalian bisa?” Kata gw ditelfon

“Oh bisa, atas nama siapa dan semester berapa ya?” Tanya orang ditelfon

“Saya alvin, semester 12” Kata gw tanpa malu mengatakan semester gw

“Oh iya kak bisa, nanti tanggal 11 bisa ngumpul dulu di kampus, bisa ?” Tanya wanita tersebut

“Iya bisa dek” Kata gw menjawab pertanyaan

“Ya sudah ya kak, sampai ketemu tanggal 11” Kata wanita itu dengan sopan

Dan akhirnya beres masalah judul skripsi dan KKN gw. Setelah hati terasa lega, gw nongkrong ketempat teman gw, yang sama-sama merintis didunia online. Disana udah pada ngumpul, mereka sibuk dengan laptop mereka sendiri=sendiri, ada yang nonton bokep, ada yang maen game, ada yang lagi maen forex dll

“Dari mana aja loe ?” Sapa teman gw irfan

“Ngurus skripsi ama KKN, stress gw” Kata gw sambil ambil minum dikulkas

“Eh fan, kita satu angkatan kan ?” Kata gw ke irfan sambil gw duduk disampingnya

“iya, nape ?” Jawab irvan songong

“Udah skripsi loe ?” Tanya gw sambil merangkul irfan

“Udah proposal malah gw, malas lanjutin” Jawab irfan

“KKN udah juga ?” Tanya gw lagi

“Udah, tapi nilai gw ngak keluar, kampret banget” Kata irfan masih songong sambil rebut minum gw

“Loe urus aja ke Panitia KKN gih” Suruh gw

“Udah tai, tapi katanya ngak masuk nilai gw” Jawab irfan

“Gimana kalau loe ulang aja KKN bareng gw ?” Ajak gw ke irfan sambil cubit pipinya

“Najis vin !!, sia-sia hidup gw 1 semester gara-gara KKN” Kata irfan sambil melepas cubitan gw

“Ayo donk vin, biar ada temen nih gw” Rayu gw ke irfan

“Loe aja sana, gw udah ngak peduli masalah kuliah” Kata irfan menepis rayuan gw

Berbagai rayuan gw sodorkan ke irfan, tapi dia tetap kukuh. Gw minta bantuan teman-teman gw yang lain untuk tetap merayu irfan, bahkan ceweknya irfan gw suruh ngerayu. Dan dengan bertubi-tubi rayuan yang datang, irfan setuju dengan 1 syarat, gw yang biayain semua administrasi KKN dan juga iuran KKN. Sesaat gw berpikir sebentar, dan akhirnya gw minta iuran ke teman-teman gw. Per-orang gw minta 200ribu, dan mereka memberikan ke gw. Setelah deal irfan mau, dia langsung menelfon orang tuanya ijin pamit pergi KKN, sekalian minta uang buat bayar KKN dan sangu untuk KKN yang jelas-jelas untuk dia sendiri, bukan untuk KKN. Orang tua irfan peduli banget sama dia. Malamnya orang tua irfan langsung mengirim duitnya. Semua persiapan gw anggap beres. Gw telfon nomer cewek KKN tadi
“Halo kak, gimana?” Tanya perempuan ditelfon

“Dek, bisa nambah 1 orang lagi ngak ?” Kata gw dengan sopan

“Bisa kak bisa, lagian kelompok kita juga belum memenuhi standar minimal kelompok” Kata perempuan tersebut

“Ya sudah dek, makasih ya, nanti perkenalannya sekalian tanggal 11 aja ya” Kata gw

“Iya iya kak, sama-sama” Kata perempuan tersebut dan menutup telfonnya

Dan tibalah tanggal 11 tersebut, kita semua janjian didekat mushola kampus jam 3 sore, karena ada pohon beringinnya, jadi mudah untuk bertemu mereka. Gw berangkat bareng irfan ke kampus. Disana kelompok KKN udah pada ngumpul.

“Halo, saya alvin dan ini irfan” Kata gw sambil bersalaman dengan mereka

“Saya Selvi, mereka Anton, Putra, Vina, Siska, Eni, dan Giska” Kata Selvi

Dan kita pun berkenalan, dan ngobrol tentang diri kita masing-masing untuk lebih akrab

“Kita cuma bersembilan, 4 cowok, 5 cewek jadinya ?” Kata irfan motong pembicaraan

“Ada 1 lagi kak, anak cowok juga, tapi masih pulang kampung” Kata Eni menjelaskan.

“Total 10 orang ya ?” Tanya gw

“Iya kak, pas dengan standar pengajuan kelompok KKN” Kata Giska

“Terus untuk masalah daerah itu gimana dek?. Gw sama irfan ikut kalian aja deh” Tanya gw

“Daerah ******* kak, didesa, jadi banyak potensi proker disana” Jawab Selvi

“Keluar pulau ya kita ?” Tanya irfan dengan cepat

“Iya kak” Kata Selvi sambil tersenyum

“Terus, sudah observasi tempat belum, apa mereka setuju kita KKN disana?” Tanya gw

“Semua sudah diurus kak, kakak tinggal kumpul uang dan bawa badan aja” Kata Selvi

“Oh iya mas, nanti tanggal 18 kita pembekalan KKN 4 hari ya” Kata Anton ke gw

“Sekarang kita ngumpul untuk data diri dan uang administrasi KKN 500 ribu” Lanjut Anton

“Soalnya besok kita mau mengajukan pembuatan kelompok, pokoknya kita yang ngurus semua deh mas” Lanjut Anton sambil senyum ke gw

“Wah oke deh kalau gitu, senang malah gw” Kata gw membalas senyuman Anton

Pengumpulan Data diri dan administrasi KKN langsung dilakukan hari itu. untuk uang kelompok masih bisa nyusul. Setelah beberapa obrolan untuk mengakrabkan diri, kita berpamitan dengan mereka. gw sudah memiliki semua nomer telfon mereka, jadi gampang untuk berkomunikasi dengan mereka.

Gw jalanin hidup gw seperti biasa, tapi ada yang beda sedikit, gw lagi sibuk membuat proposal skripsi, kertas yang diberikan pembimbing gw, menjadi acuan gw dalam membuat proposal. Tanpa gw sadari ternyata gw cepat dalam membuat proposal, hanya butuh 5 hari lembur gw selesai membuat proposal skripsi. Tak pikir panjang, gw segera menghubungi dosen-dosen pembimbing gw. Dan alhamdulilah proposal gw berhasil di ACC. Setelah proposal selesai, gw pamit ke dosen-dosen untuk menjalankan KKN dulu, sambil mengerjakan BAB 4 & 5. Dan dosen pun memberi ijin, serta memberi gw saran dalam membuat BAB 4 & 5. Hidup gw serasa lega banget saat itu.

Tanggal 18 datang. Semua peserta KKN berkumpul di Aula, dari yang Reg dan non Reg. Pambekalan cukup membosankan, dari jam 8 sampai dengan jam 2 siang yang isinya hanya saran-saran saat melakukan KKN, kita disuruh untuk tidak berbuat senonoh atau melakukan hal yang dapat menjelekkan kampus. Jika sampai ada laporan jelek, bakal ditindak lanjuti oleh pihak kampus, dan jika ternyata terbukti, tanpa sungkan-sungkan kampus akan memberi sanksi bahkan sampai men-DO peserta KKN tersebut. Kampus juga menjelaskan, bahwa tahun lalu mereka telah menarik lebih dari 13 mahasiswa karena perbuatan mereka, hanya karena perbuatan yang menurut gw sepele, pihak kampus sampai menarik peserta KKN tersebut. Mata kuliah KKN termasuk mengerikan, karena itu menjadi salah 1 syarat untuk dapat melakukan ujian skripsi. Selain itu, dihari ke 4 kita akan melakukan ujian KKN, untuk mengetahui apakah peserta KKN memahami apa yang disampaikan panitia KKN.
Tiba dimana saat panitia menyebutkan nama ketua kelompok dan lokasi KKN mereka. Saat mereka membacakan nama & lokasi kelompok, ternyata cuma sedikit yang sampai keluar pulau, dan banyak yang milih didalam pulau dan dekat dari kota gw tinggal.

“Tolol loe vin, ngapain loe nyari yang luar pulau” Kata irfan berbisik mencubit pinggang gw

“Itu ada yang dalam pulau” Lanjut irfan

“Mana gw tahu fan, gw kira semua juga luar pulau” Kata gw melepas cubitan irfan

“Gw kemaren keliling, dan rata-rata kelompok mereka penuh” lanjut gw

“arrrgghhh tai lah” Kata irfan sambil menggaruk kepalanya keras

Hari ujian KKN dimulai, gw ngak ngerti dan ngak paham tentang apa yang disampaikan panitia KKN, dan gw milih nyontek, irfan nyontek ke depan dan sampingnya, gw pun sama kayak irfan. Dan akhirnya kita lolos dalam test dan bisa ikut KKN. Setelah ujian selesai kita semua berkumpul dan berbicara masalah tempat kita ngumpul sebelum berangkat. Setelah diskusi, akhirnya sepakat dikampus, dan nanti sama-sama pesan taxi untuk kebandara.

Dan langsung saja kita kehari H, dimana kita semua sudah berada dibandara untuk berangkat ke lokasi KKN, gw sama irfan bawa 3 koper, dimana barang-barang kita berdua dijadiin satu agar gampang membawa dan mengingatnya, kita yang berangkat cuma 9 orang, anak cowok yang 1 lagi katanya nyusul karena masih dikampungnya. Pesawat pun berangkat, perjalanan memakan waktu kira-kira 2-3 jam. Sampailah kita dikota tempat kita akan melepas lelah sebelum melanjutkan ke lokasi. Kota itu ngak terlalu ramai, bandara juga ngak terlalu banyak pengunjung. Bahkan pesawat yang menuju ke kota gw tinggal, ngak setiap hari ada, cuma hari kamis pesawat akan menuju ke kota gw.

“SAMPAAII !!!” Teriak bahagia Anton diluar bandara

“YEEEEEE !!!” Teriak bahagia Selvi dan Vina sambil memeluk anton

Gw dan irfan kaget dan heran melihat mereka teriak seperti itu. kelakuan mereka terbuka semua, gelagat mereka terlihat bahagia seolah damai itu datang bersama mereka, mereka tertawa, lompat-lompat dll, yang menunjukkan ekspresi bahagia. Hanya 1 orang yang diam kayak gw dan irfan, yaitu Eni, dia anaknya berjilbab sendirian dikelompok ini.

“Tuh, mampus kan kita, ababil semua noh” Bisik irfan ke gw sambil megang koper

“Bau-baunya kita ngak bakal lulus KKN nih, atau bahkan kita bakal ke DO” Lanjut irfan berbisik

“Jalanin aja dulu fan, kita ngak tahu kedepannya” Kata gw balik berbisik ke irfan

“Terserah loe aja deh, lagian gratisan kan gw ikut KKN” Kata Irfan pergi ninggalin gw.

Melihat mereka selesai bersenang-senang, gw hampiri mereka yang sedang dalam kondisi masih tersenyum dan seperti merencanakan sesuatu.

“Ini terus gimana dek?” Tanya gw ke mereka

“Kita makan dulu didaerah bandara, sambil nunggu mobil carteran kak” Kata Giska ke gw

Kita semua pergi ke rumah makan yang berada dikawasan bandara. Disana mereka ngobrol tentang hal yang ngak penting, seperti tentang film, artis dll. Karena sudah hampir 1 jam kita dirumah makan tersebut, dan mobil carteran tak kunjung datang, akhirnya gw bertanya ke mereka

“Mana nih dek mobilnya, lama banget ?” Tanya gw ke mereka

“Tadi sudah SMS mereka masih dijalan kak” Jawab Selvi sambil mengaduk es jeruknya

“Eh iya kak, mungkin kakak mau beli rokok atau apa buat persediaan disana” Kata Vina

“Lha kenapa emang dek?, didesa ngak ada yang jual ?” Kata gw bertanya ke Vina

“Kayaknya ngak ada deh kak” Kata Vina

“Kenapa ngak dari dulu ngasih tahu dek?” Kata gw udah merasa ngak nyaman bersama mereka

“hehe maap kak, saya kira kakak sudah paham, kan daerah terpencil kak” Kata Vina sambil senyum

Setelah diberitahu Vina, gw dan irfan buru-buru ke pusat perbelanjaan yang ada dekat itu, gw sama irfan ambil rokok hingga 20 slop rokok, dan juga makanan ringan serta mie instan 2 kardus, buat jaga-jaga kalau malam hari lapar. Kita membawa barang-barang belanjaan ke arah mereka, tapi tak ada 1 orang pun yang datang membantu kita berdua. Dengan hati agak kesel, gw duduk lagi bersama mereka. Eni langsung berkata ke gw

“Maaf kak, saya ngak bisa bantu tadi” Kata Eni sambil tersenyum

“Iya gpp kok dek” Kata gw sambil tersenyum

2 mobil carteran jeep datang, dengan berdempet-dempetan kita melakukan perjalanan ke lokasi, irfan kelihatan banget ngak nyaman dalam mobil, gw pun juga ngerasain hal yang sama seperti irfan. Kita berdua ngak nyangka kalau tempat KKN kita sangat jauh, beda dengan yang gw pikirkan sama irfan. Bahkan mobil menuju ke arah gunung yang jalannya bergeronjal atau bisa dibilang jalannya jelek, karena masih berupa tanah. Hampir 3 jam kita di perjalanan tapi belum kunjung sampai. Irfan menulis di Hpnya

“Perasaan gw ngak enak vin” tulis irfan di HP nya

Gw ambil HP nya dan membalas tulisan irfan

“Sama fan” Balas gw di HP nya irfan

Irfan mengambil HP nya dari tangan gw dengan kasar dan memandang gw dengan tatapan benci. Lalu irfan mengetik di HP nya dan diserahkan ke gw

“NYESEEL GW TOD”

Gw hanya bisa senyum ke irfan. 1 jam perjalanan masih kita lalui setelah pembicaraan lewat HP itu, dan akhirnya kita sampai. Jam saat itu menunjukan jam setengah 4, kita menurunkan barang-barang yang ada dimobil. Melihat suasana lokasi KKN, jantung berdetak dengan kencang, disana hanya ada sekitar 40-50 rumah, dimana lebih banyak rumah panggung daripada rumah yang terbuat dari bata. Anak-anak kecil berkumpul seolah-olah kita ini tontonan menarik. warga disana memang ramah ke kita semua, dengan menghampiri kita dan mengantar ke rumah tempat kita semua akan menginap. Saat itu kita dapat rumah yang terbuat dari batu bata dengan 4 kamar dan tidak ada kamar mandinya hal terburuknya rumah itu agak jauh dari desa, kira-kira 100-150 meteran baru ada rumah tetangga. Gw sempatkan ngobrol dengan warga yang mengantar kita ke lokasi tempat tinggal kita

“Permisi pak, kamar mandinya dimana ?” Kata gw dengan sopan kepada seorang warga

“Tidak ada, mau mandi harus ke kali” Kata bapak tersebut

“Kalau masalah listrik gimana pak?” Tanya gw lagi

“Disini belum ada listrik, pakenya lampu petromax” Jawab bapak itu lagi

Setelah beberapa obrolan, gw langsung terbakar emosi karena tempat lokasi KKN kita, gw coba menahan amarah gw, irfan hanya duduk diteras dan ngerokok, karena dia tahu obrolan gw sama warga tersebut. Tak lama pimpinan desa itu datang ke tempat tinggal kita. Beliau menyapa kita dan mengajak kita keliling desa untuk observasi tempat. Suasana desa memang benar-benar indah, hanya ada beberapa puluh petak sawah disana, ladang sayuran juga banyak di daerah itu, air masih benar-benar jernih, dan cuacanya agak dingin, karena memang daerah seperti pegunungan, masih ada hutan yang lebat disekitar desa, dan yang paling parahnya, rumah tempat tinggal kita dekat dengan hutan, tapi dekat dengan sungai. Tempat buang hajat sudah tersedia hanya dengan ditutupi oleh lembaran bambu yang sudah dianyam dan tanpa atap, sama dengan halnya tempat untuk mandi, hanya terututup oleh lembaran bambu juga tanpa atap. Ada 1 tempat yang menurut gw mengerikan, karena disana ada “sendang” (cari digoogle yang belum tahu) yang cukup lama terbengkalai. Saat melakukan observasi tempat, gw hanya diam. Anton sebagai ketua yang terus berbicara oleh pimpinan desa tersebut. Tak terasa hari mulai agak gelap, suasana desa menjadi lebih mengerikan daripada siang hari. Dalam suasana seperti itu, sempat-sempatnya Selvi bertanya kepada pimpinan desa

“Pak, disini banyak makhluk halusnya ?” Kata Selvi dengan ekspresi ketakutan

Melihat hal itu, pimpinan desa hanya tersenyum ke arah Selvi

“Ya dimana-mana, namanya mahluk halus pasti ada mbak”

“Tuh, lihat rumah yang itu, katanya sih, ini katanya lho ya, tempat itu sering muncul” Kata pimpinan desa

Pimpinan desa nunjuk rumah panggung yang agak terbengkalai

“Rumah itu penghuninya sepertinya bunuh diri, anak sama bapaknya wafat bersama, mungkin karena ditinggal pergi oleh istrinya” Lanjut bapak pimpinan desa

Mendengar hal itu gw sama irfan cuma senyum-senyum, beda dengan yang lain, mereka menunjukan ekspresi ketakutan.

“ini orang baru pertama ketemu udah bikin senyum-senyum” celetuk gw pelan banget sambil senyum

“Galau tuh bapak yang punya rumah, terus memodarkan diri” bisik irfan ke gw sambil nahan ketawa

“Mungkin cewek disini sepi fan” bisik gw sambil nahan ketawa seperti irfan

“Tinggal onani aja kok sulit, atau selingkuh ama tetangga” Lanjut irfan bisik ke gw sambil tetap nahan tawa

“Sarap mungkin nih bapak, dikira kita lagi maen sinetron horor fan” Kata gw berbisik ke irfan dan hampir tertawa terbahak-bahak

“Jangan salah loe vin, kita bisa bikin film nanti nih” Kata berbisik irfan hampir tertawa lepas

Pimpinan desa pun melanjutkan cerita tentang rumah itu, semakin bercerita, semakin gw sama irfan pingin ketawa, dimana katanya langsung dimakamkan tanpa tau sebab kematian sebenarnya, katanya mungkin kelaparan atau minum racun, tak ada yang tahu. Suara irfan nahan ketawa terdengar dari mulut irfan, gw pun beraniin diri ngomong ke pimpinan desa.

“Dibunuh setan pak ?” Tanya gw tanpa menunjukan ekspresi gw pingin ketawa

“Ya ngak mungkin dek, baru tau bapak kalau setan bisa membunuh manusia, kalau mengganggu iya” Kata bapak tersebut

“Pak, saya ngak percaya orang mati terus jadi setan pak” Kata gw lanjut ke bapak itu dan langsung menatap irfan untuk senyum.

“Kebetulan saya muslim, jadi cerita kayak manusia wafat terus berubah jadi setan, ngak mungkin pak” Lanjut gw ke bapak tersebut.

“______“ bapak tersebut hanya tersenyum melihat gw

“Saya ngak pernah bilang orang wafat terus jadi hantu lho dek” Kata bapak itu sambil senyum

“Bagaimana kalau itu jin yang berwujud menyerupai orang yang telah wafat, sebagai pengganti penghuni rumah?” Lanjut bapak tersebut dan tetap senyum ke gw

Kata-kata tersebut membuat senyuman dari bibir gw menghilang, tiba-tiba bulu kuduk berdiri semua. Gw tatap wajah irfan masih berusaha nahan ketawa seperti ngak takut dengan apa yang dikatakan bapak tersebut, apalagi ditambah suasana agak gelap yang mencekam dan suasana rumah yang dimaksud terhampar didepan muka kita semua. Setelah beberapa obrolan dan telah mengetahui situasi desa, kita ijin pamit balik ke rumah, petromax sudah dinyalakan oleh warga untuk kita, mereka menaruh diteras rumah. Total ada 6 buah, kita sepakat tiap kamar diberi 1 lampu petromax, sisanya ditaruh di ruang tengah yaitu 2 buah.

Dimalam pertama gw belum mikir apa-apa, bagaimana kita makannya, bagaimana masalah cas HP dll, karena masih menikmati suasana mencekam. Mereka berkumpul di ruang tengah, meyalakan musik menggunakan HP untuk hiburan, karena gw tahu mereka lagi ngomong yang ngak penting, gw milih duduk lesehan diteras depan rumah, gw lihat suasananya sepi banget, desa masih kelihatan dari rumah tempat tinggal kita, karena posisi rumah tersebut terletak didaerah lebih tinggi dari desa. Tak ada kegiatan berarti didesa tersebut, hanya terlihat beberapa manusia lalu lalang, beda jauh dengan dikota. Tak lama irfan datang sambil bawa 2 minuman kaleng dan bantal lalu membagi ke gw.

“Fan, ngak nyaman gw sumpah” Kata gw

“Sama aja vin” Jawab alvin

“Tahun dulu, loe ikut KKN kayak gini juga?” Tanya gw sambil menghisap rokok

“Ngak tahu gw, ngak pernah datang, hanya setor uang” Jawab irfan dengan santai

“Ya pantes tai, nilai ngak keluar” Kata gw dengan nada agak tinggi

“Ya paling ngak nilai E atau D ngak masalah, ini malah ngak ada sama sekali” Kata irfan sewot

“Dah lah fan, diem aja deh loe” Kata gw dengan malas

Irfan menaruh bantal dan tiduran, lalu membakar rokok, dia memperhatikan sekeliling, sambil ngerokok. Suara jangkrik dengan jelas terdengar, suara burung hantu pun juga sama, ditambah dengan suara pohon yang tertiup angin, sudah cukup untuk membuat nyali gw ciut. Akhirnya gw lanjutkan ngobrol dengan irfan.

“Udah kepikiran proker fan ?, banyak potensi nih” Kata gw membuka obrolan

“belum” Kata irfan singkat

“Terus loe mau ngapain besok?” tanya sambil nendang kaki irfan pelan

“Ngintip mereka mandi” Jawab irfan dengan PD-nya

“haa ?” ucap gw heran

“______”

“Caranya ?” Kata gw penasaran

“Tuh tempat kamar mandi bambu, ada dibelakang rumah” Kata irfan masih posisi santai

“Dari dapur kelihatan tuh, ada lobang kecil, udah gw perbesar lobangnya biar teleskop muat” Lanjut irfan

“Rumah ini lebih tinggi dari tempat mandi, lagian penutup bambu cuma sedada kita” lanjut irfan lagi sambil menghisap rokok

“Gila!!, loe cepat ya kalau observasi macam gituan” Kata gw sambil senyum ke irfan”

“So ?” kata irfan menatap gw sambil megangkat tangannya untuk "tos"

“Oke gw ikut” jawab gw dengan senyuman sambil membalas "tos" dari irfan

Obrolan dengan irfan cukup membuat gw lupa tentang suasana disana, yang ada gw lagi membayangin body mereka, karena cukup cantik-cantik yang ikut KKN.
nomorelies
gwazwei
lsenseyel
lsenseyel dan 12 lainnya memberi reputasi
13
Tutup