- Beranda
- Komunitas
- Sports
- Soccer & Futsal Room
★ Persija Jakarta | Jak Kaskus | Season 2015 | Welcome Home Bepe!★
TS
dioslz
★ Persija Jakarta | Jak Kaskus | Season 2015 | Welcome Home Bepe!★
Quote:
Persija Jakarta
Quote:
Persija (Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta) adalah sebuah klub sepak bola Indonesia yang berbasis di Jakarta. Persija didirikan pada 28 November 1928, dengan cikal bakal bernama Voetbalbond Indonesish Jakarta (VIJ). VIJ merupakan salah satu klub yang ikut mendirikan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan keikutsertaan wakil VIJ, Mr. Soekardi dalam pembentukan PSSI di Societeit Hadiprojo Yogyakarta, Sabtu 19 April 1930.
Klub ini mendapatkan perhatian yang besar dari salah satu gubernur Jakarta, Sutiyoso, yang merupakan Pembina Persija. Kelompok pendukungnya bernama The Jakmania.
Saat ini Persija dipimpin oleh Ferry Paulus sebagai Ketua Umum Persija Jakarta.
Klub ini mendapatkan perhatian yang besar dari salah satu gubernur Jakarta, Sutiyoso, yang merupakan Pembina Persija. Kelompok pendukungnya bernama The Jakmania.
Saat ini Persija dipimpin oleh Ferry Paulus sebagai Ketua Umum Persija Jakarta.
Sejarah
Quote:
Pada zaman Hindia Belanda, nama awal Persija adalah VIJ (Voetbalbond Indonesische Jacatra). Pasca-Republik Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan, VIJ berganti nama menjadi Persija (Persatuan sepak bola Indonesia Jakarta). Pada saat itu, NIVU (Nederlandsch Indisch Voetbal Unie) sebagai organisasi tandingan PSSI masih ada. Di sisi lain, VBO (Voetbalbond Batavia en Omstreken) sebagai bond (perserikatan) tandingan Persija juga masih ada.
Terlepas dari takdir atau bukan, seiring dengan berdaulatnya negara Indonesia, NIVU mau tidak mau harus bubar. Mungkin juga karena secara sosial politik sudah tidak kondusif (mendukung). Suasana tersebut akhirnya merembet ke anggotanya, antara lain VBO. Pada pertengahan tahun 1951, VBO mengadakan pertemuan untuk membubarkan diri (likuidasi) dan menganjurkan dirinya untuk bergabung dengan Persija. Dalam perkembangannya, VBO bergabung ke Persija. Dalam turnamen segitiga persahabatan, gabungan pemain bangsa Indonesia yang tergabung dalam Persija "baru" itu berhadapan dengan Belanda dan Tionghoa. Inilah hasilnya: Persija (Indonesia) vs Belanda 3-3 (29 Juni 1951), Belanda vs Tionghoa 4-3 (30 Juni 1951), dan Persija (Indonesia) vs Tionghoa 3-2 (1 Juli 1951). Semua pertandingan berlangsung di lapangan BVC Merdeka Selatan, Jakarta.
Terlepas dari takdir atau bukan, seiring dengan berdaulatnya negara Indonesia, NIVU mau tidak mau harus bubar. Mungkin juga karena secara sosial politik sudah tidak kondusif (mendukung). Suasana tersebut akhirnya merembet ke anggotanya, antara lain VBO. Pada pertengahan tahun 1951, VBO mengadakan pertemuan untuk membubarkan diri (likuidasi) dan menganjurkan dirinya untuk bergabung dengan Persija. Dalam perkembangannya, VBO bergabung ke Persija. Dalam turnamen segitiga persahabatan, gabungan pemain bangsa Indonesia yang tergabung dalam Persija "baru" itu berhadapan dengan Belanda dan Tionghoa. Inilah hasilnya: Persija (Indonesia) vs Belanda 3-3 (29 Juni 1951), Belanda vs Tionghoa 4-3 (30 Juni 1951), dan Persija (Indonesia) vs Tionghoa 3-2 (1 Juli 1951). Semua pertandingan berlangsung di lapangan BVC Merdeka Selatan, Jakarta.
Prestasi
Quote:
Nasional
Perserikatan
Tahun 1931, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta (1)
Tahun 1933, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta (2)
Tahun 1934, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta (3)
Tahun 1938, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta (4)
Tahun 1964, Juara Perserikatan (5)
Tahun 1973, Juara Perserikatan (6)
Tahun 1975, Juara Perserikatan, bersama dengan PSMS Medan (7)
Tahun 1977, Juara Perserikatan (8)
Tahun 1979, Juara Perserikatan (9)
Tahun 1990, Peringkat Ke-10 Perserikatan
Liga Indonesia
Tahun 1994, Peringkat Ke-18 Divisi Utama Wilayah Barat
Tahun 1995, Peringkat Ke-13 Divisi Utama Wilayah Barat
Tahun 1996, Peringkat 11 Wilayah Barat
Tahun 1998, Semifinalis
Tahun 1999, Semifinalis
Tahun 2001, Juara Liga Indonesia
Tahun 2002, 8 Besar Liga Bank Mandiri
Tahun 2003, Peringkat 8 Liga Bank Mandiri
Tahun 2004, Peringkat 3 Liga Bank Mandiri
Tahun 2005, Runner-Up Liga Indonesia
Tahun 2006, Liga Indonesia 8 Besar
Musim 2007 - 2008, 8 Besar Liga Indonesia
Liga Super Indonesia
Musim 2008/2009 Peringkat 7 Liga Super Indonesia
Musim 2009/2010 Peringkat 5 Liga Super Indonesia
Musim 2010/2011 Peringkat 3 Liga Super Indonesia
Piala Indonesia
Tahun 2005, Runner-Up Copa Indonesia
Tahun 2006, Copa Indonesia Juara 3
Tahun 2007, Copa Indonesia Juara 3
Internasional
Tahun 2000, Juara Piala Sultan Brunei Darussalam
Perserikatan
Tahun 1931, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta (1)
Tahun 1933, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta (2)
Tahun 1934, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta (3)
Tahun 1938, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta (4)
Tahun 1964, Juara Perserikatan (5)
Tahun 1973, Juara Perserikatan (6)
Tahun 1975, Juara Perserikatan, bersama dengan PSMS Medan (7)
Tahun 1977, Juara Perserikatan (8)
Tahun 1979, Juara Perserikatan (9)
Tahun 1990, Peringkat Ke-10 Perserikatan
Liga Indonesia
Tahun 1994, Peringkat Ke-18 Divisi Utama Wilayah Barat
Tahun 1995, Peringkat Ke-13 Divisi Utama Wilayah Barat
Tahun 1996, Peringkat 11 Wilayah Barat
Tahun 1998, Semifinalis
Tahun 1999, Semifinalis
Tahun 2001, Juara Liga Indonesia
Tahun 2002, 8 Besar Liga Bank Mandiri
Tahun 2003, Peringkat 8 Liga Bank Mandiri
Tahun 2004, Peringkat 3 Liga Bank Mandiri
Tahun 2005, Runner-Up Liga Indonesia
Tahun 2006, Liga Indonesia 8 Besar
Musim 2007 - 2008, 8 Besar Liga Indonesia
Liga Super Indonesia
Musim 2008/2009 Peringkat 7 Liga Super Indonesia
Musim 2009/2010 Peringkat 5 Liga Super Indonesia
Musim 2010/2011 Peringkat 3 Liga Super Indonesia
Piala Indonesia
Tahun 2005, Runner-Up Copa Indonesia
Tahun 2006, Copa Indonesia Juara 3
Tahun 2007, Copa Indonesia Juara 3
Internasional
Tahun 2000, Juara Piala Sultan Brunei Darussalam
Quote:
Pelatih
Rahmat Darmawan
Penjaga Gawang
Reky Rahayu (19)
Andritany Ardhiyasa (26)
Adixi Lenzivio (29)
Pemain Belakang
Alan Emanuel Aciar (2)
Vava Mario Yagalo (3)
Syaiful Indra Cahya (4)
Alfin Ismail Tuasalamony (5)
Ambrizal (6)
Martin Vunk (8)
Gunawan Dwi Cahyo (13)
Ismed Sofyan (14)
Abduh Lestaluhu (77)
Pemain Tengah
Rizki Ramdani Lestaluhu (7)
Mahadirga Maranando Lasut (17)
Rendy Irwan Saputra (19)
Amarzukih (21)
Gilbert Richard Dwaramury (24)
Novri Setiawan (32)
Abdul Rahman Lestaluhu (70)
Muhammad Ilham (81)
Adam Alis Setyano (93)
Pemain Depan
Andro Levandy
Stefano Lilipaly (9)
Greg Nwokolo (10)
Bambang Pamungkas (20)
Evgeny Kabayev (99)
Rahmat Darmawan
Penjaga Gawang
Reky Rahayu (19)
Andritany Ardhiyasa (26)
Adixi Lenzivio (29)
Pemain Belakang
Alan Emanuel Aciar (2)
Vava Mario Yagalo (3)
Syaiful Indra Cahya (4)
Alfin Ismail Tuasalamony (5)
Ambrizal (6)
Martin Vunk (8)
Gunawan Dwi Cahyo (13)
Ismed Sofyan (14)
Abduh Lestaluhu (77)
Pemain Tengah
Rizki Ramdani Lestaluhu (7)
Mahadirga Maranando Lasut (17)
Rendy Irwan Saputra (19)
Amarzukih (21)
Gilbert Richard Dwaramury (24)
Novri Setiawan (32)
Abdul Rahman Lestaluhu (70)
Muhammad Ilham (81)
Adam Alis Setyano (93)
Pemain Depan
Andro Levandy
Stefano Lilipaly (9)
Greg Nwokolo (10)
Bambang Pamungkas (20)
Evgeny Kabayev (99)
Quote:
Diubah oleh dioslz 16-11-2015 16:01
007dinomarket dan grg. memberi reputasi
0
127.3K
Kutip
925
Balasan
Thread Digembok
Tampilkan semua post
orenazionale
#77
Quote:
TRIBUNNEWS.COM - Penggalangan dana untuk biaya pengobatan Alfin Tuasalamony, yang digelar The Jakmania di Panggung Budaya Gambir Expo Jakarta Fair Kemayoran, Minggu (28/6/2015), berlangsung meriah. Ribuan pendukung Macan Kemayoran ambil bagian pada aksi bertajuk 'Solidaritas Oren 2015' itu.
Aksi berbentuk konser yang melibatkan band-band anggota The Jakmania itu dihadiri oleh Alfin dan Pelatih Persija Jakarta, Rahmad Darmawan.
Beberapa jam sebelumnya, Alfin dan Rahmad juga menghadiri laga amal yang digagas Asosiasi Pemain Sepak Bola Profesional Indonesia (APPI), di Lapangan Pertamina Simprug, Jakarta Selatan.
“Data yang kami dapatkan dari Ceri Record selaku event organizer untuk acara Solidaritas Oren 3, total ada 1.570 pengunjung yang memenuhi tiap sudut lokasi kegiatan. Alhamdulilah meningkat dari tahun lalu,” kata Dwi Aryo Wibowo, Ketua Panitia Solidaritas Oren 3, seperti dilansir Jakonline.
Panggung musik itu digelar secara rutin oleh The Jakmania selama tiga tahun terakhir. Bedanya, ajang tahun ini disisipkan kegiatan penggalangan dana untuk membiayai pengobatan Alfin.
Total uang yang terkumpul dari acara itu mencapai Rp 4.772.900. Uang yang terkumpul dari acara di Kemayoran itu akan digabung dengan uang yang didapat dari beberapa aksi penggalangan dana lainnya yang masih berlangsung hingga saat ini.
Alfin mengaku terharu dengan aksi yang digelar The Jakmania. Dia berharap kejadian miris yang menimpanya tidak dirasakan pemain lain.
Aksi berbentuk konser yang melibatkan band-band anggota The Jakmania itu dihadiri oleh Alfin dan Pelatih Persija Jakarta, Rahmad Darmawan.
Beberapa jam sebelumnya, Alfin dan Rahmad juga menghadiri laga amal yang digagas Asosiasi Pemain Sepak Bola Profesional Indonesia (APPI), di Lapangan Pertamina Simprug, Jakarta Selatan.
“Data yang kami dapatkan dari Ceri Record selaku event organizer untuk acara Solidaritas Oren 3, total ada 1.570 pengunjung yang memenuhi tiap sudut lokasi kegiatan. Alhamdulilah meningkat dari tahun lalu,” kata Dwi Aryo Wibowo, Ketua Panitia Solidaritas Oren 3, seperti dilansir Jakonline.
Panggung musik itu digelar secara rutin oleh The Jakmania selama tiga tahun terakhir. Bedanya, ajang tahun ini disisipkan kegiatan penggalangan dana untuk membiayai pengobatan Alfin.
Total uang yang terkumpul dari acara itu mencapai Rp 4.772.900. Uang yang terkumpul dari acara di Kemayoran itu akan digabung dengan uang yang didapat dari beberapa aksi penggalangan dana lainnya yang masih berlangsung hingga saat ini.
Alfin mengaku terharu dengan aksi yang digelar The Jakmania. Dia berharap kejadian miris yang menimpanya tidak dirasakan pemain lain.
Quote:
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Yayasan Persija Muda, salah satu pemilik saham klub Persija Jakarta, Kusheri Hafsari, mengatakan, sampai hari ini masih bingung dengan rencana pemerintah Provinsi DKI yang ingin 'menguasai' saham klub Macan Kemayoran.
Isu pembelian saham milik Persija Jakarta oleh PT Jakarta Propertindo, salah satu badan usaha milik daerah itu belum menemukan kejelasan.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sempat menyatakan membatalkan keinginannya mengambilalih pengelolaan klub Macan Kemayoran dengan alasan terlalu banyak utang.
Sementara Sekda DKI Saifullah membantah pembatalan itu, melainkan pembelian saham masih menunggu kajian dari bidang hukum.
"Sampai sekarang saya jadi bingung. Katanya Ahok nggak jadi beli, tapi Sekdanya haha-hehe aja. Mana yang benar?" ujar Kusheri Hafsari kepada Harian Super Ball, Minggu (28/6).
Kusheri mengatakan, secara etika bisnis hal ini perlu dibicarakan secara formal. Yakni dengan memanggil pengurus Persija Jakarta dan membicarakan tentang kepastian tersebut.
"Harusnya secara formal sampaikan ke kita. Kita ini menunggu-nunggu. Jangan ini diumbar ke mana-mana, jadi seperti orang beli kangkung yang ditinggalin begitu saja," ujarnya
Kusheri mengatakan Pemerintah Provinsi DKI menginginkan Persija juara selaras dengan manajemen yang berniat mengembalikan kejayaan Persija.
Namun, kata Kusheri, tim juara itu membutuhkan keterlibatan semua pihak. Bukan sebaliknya, klub diminta juara tapi sarana dan prasarana bukan didukung malah dihabisin.
"Ini (pemda) bukannya support malah merongrong. Stadion Menteng, lapangan Lebak bulus dibongkar. Rio-rio katanya mau diberikan ke kita, stadion BMW untuk pertandingan tapi nyatanya mana?," ujarnya.
Isu pembelian saham milik Persija Jakarta oleh PT Jakarta Propertindo, salah satu badan usaha milik daerah itu belum menemukan kejelasan.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sempat menyatakan membatalkan keinginannya mengambilalih pengelolaan klub Macan Kemayoran dengan alasan terlalu banyak utang.
Sementara Sekda DKI Saifullah membantah pembatalan itu, melainkan pembelian saham masih menunggu kajian dari bidang hukum.
"Sampai sekarang saya jadi bingung. Katanya Ahok nggak jadi beli, tapi Sekdanya haha-hehe aja. Mana yang benar?" ujar Kusheri Hafsari kepada Harian Super Ball, Minggu (28/6).
Kusheri mengatakan, secara etika bisnis hal ini perlu dibicarakan secara formal. Yakni dengan memanggil pengurus Persija Jakarta dan membicarakan tentang kepastian tersebut.
"Harusnya secara formal sampaikan ke kita. Kita ini menunggu-nunggu. Jangan ini diumbar ke mana-mana, jadi seperti orang beli kangkung yang ditinggalin begitu saja," ujarnya
Kusheri mengatakan Pemerintah Provinsi DKI menginginkan Persija juara selaras dengan manajemen yang berniat mengembalikan kejayaan Persija.
Namun, kata Kusheri, tim juara itu membutuhkan keterlibatan semua pihak. Bukan sebaliknya, klub diminta juara tapi sarana dan prasarana bukan didukung malah dihabisin.
"Ini (pemda) bukannya support malah merongrong. Stadion Menteng, lapangan Lebak bulus dibongkar. Rio-rio katanya mau diberikan ke kita, stadion BMW untuk pertandingan tapi nyatanya mana?," ujarnya.
Quote:
Gelandang Persija Jakarta, Adam Alis, merasa ragu akan menghabiskan masa baktinya bersama Persija Jakarta. Selasa (30/06/15) terlebih dia melihat kejadian yang menimpa rekan setimnya saat ini Alfin Tuasalamony.
Melihat kejadian Alfin yang merasa diacuhkan oleh Persija Jakarta membuat Adam Alis merasa berpikir dua kali bila harus mengahabiskan waktunya bersama klub berjuluk Macan Kemayoran itu.
"Sebenernya saya masih ingin di Persija, tapi semua tergantung apakah manajemen masih mau membayar hak-hak saya di Persija, saya masih ragu-ragu untuk melanjutkan karir di klub ini," beber Adam ketika dihubungi INDOSPORT.
"Itu yang membuat saya berpikir, saya sangat kasihan. Apalagi Alfin merupakan penggawa Timnas. Mudah-mudahnya klub tergugah" Tambahnya.
Tak hanya itu, pemain yang juga memperkuat timnas ini merasa ikhlas terkait tunggakan gaji yang ia belum terima dari Persija Jakarta. Bahkan ia akan menjadikan itu semua sebagai bahan pelajaran berharga.
"Saya sudah iklas, tentang gaji yang dipenuhi oleh klub, saya jadikan ini pelajaran" tambahnya.
Kini Adam Alis juga tengah berpikir untuk menamatkan karir sebagai pemain sepakbola. Pemain 22 tahun ini mengaku tengah mempersiapkan kepelatihan seleksi TNI awal Agustus nanti.
Melihat kejadian Alfin yang merasa diacuhkan oleh Persija Jakarta membuat Adam Alis merasa berpikir dua kali bila harus mengahabiskan waktunya bersama klub berjuluk Macan Kemayoran itu.
"Sebenernya saya masih ingin di Persija, tapi semua tergantung apakah manajemen masih mau membayar hak-hak saya di Persija, saya masih ragu-ragu untuk melanjutkan karir di klub ini," beber Adam ketika dihubungi INDOSPORT.
"Itu yang membuat saya berpikir, saya sangat kasihan. Apalagi Alfin merupakan penggawa Timnas. Mudah-mudahnya klub tergugah" Tambahnya.
Tak hanya itu, pemain yang juga memperkuat timnas ini merasa ikhlas terkait tunggakan gaji yang ia belum terima dari Persija Jakarta. Bahkan ia akan menjadikan itu semua sebagai bahan pelajaran berharga.
"Saya sudah iklas, tentang gaji yang dipenuhi oleh klub, saya jadikan ini pelajaran" tambahnya.
Kini Adam Alis juga tengah berpikir untuk menamatkan karir sebagai pemain sepakbola. Pemain 22 tahun ini mengaku tengah mempersiapkan kepelatihan seleksi TNI awal Agustus nanti.
0
Kutip
Balas