- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
When you're gone. i see you everywhere (based on real story)
TS
godaanpuasa
When you're gone. i see you everywhere (based on real story)
"Semua pertanyaan yang dulu belom bisa gw jawab, semua kalimat yang dulu belum bisa gw ucapin, bakal gw tulis disini"
-Row-
Misi agan-agan semua
ane nubi+ silent reader akhirnya turun gunung juga
ane disini mau nulis cerita ane gan, karna terinspirasi dari beberapa cerita-cerita keren yang ada di SFTH
cerita ini based on real-life events dari seseorang bernama Row, dari jaman dia SMK-Kuliah. Tetapi sebisa mungkin ane samarin, terutama tempat dan nama orang" nya buat menjaga privasi
ok gan, langsung aja kita mulai...
link photo diatas
Spoiler for Prologue:
"ini tempat favorit gw "
"wah keren banget row, lo harusnya ngajak gw dari dulu kesini" gadis itu tersenyum sangat senang, melihat row dengan mata yang berbinar
"ahaha, enak aja ini tempat spesial gw, lagian kalo lagi gak full moon kaya gini, gw juga jarang kok naek kemari"
gadis itu melihat kelangit, memang benar dari tempat ini bulan dan bintang terlihat sangat jelas. Langit biru kegelapan yang luas disinari oleh gemerlap bintang dan cahaya bulan sungguh melegakan hati, seakan untuk saat ini tak ada yang perlu dipikirkan, tak ada yang perlu dicemaskan.
mereka berdua sama-sama terdiam, menikmati keindahalan langit malam tersebut.
"Row"gadis itu memangil pelan
"Kenapa ?" row menjawab seadanya, masih asik menatap langit.
tiba-tiba gadis itu menggenggam tangan kiri row
"menurut lo, gw ini cw yang menarik gak sih ?"
row yang kaget karna tangan nya di genggam refleks melihat kearah gadis tersebut. Row terdiam, entah apa yang terjadi, gadis disampingnya terlihat berbeda dari biasanya, wajahnya bersinar terkena paparan sinaran Bulan, matanya sedikit berkaca-kaca, dan senyumnya sangat menawan.
Row menatap mata gadis itu, tangan kanan row ikut menggengam tangan gadis tersebut.
"lo itu........"
Spoiler for index:
Prologue,Index,Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Special Q&A
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Part 56
Part 57
Part 58
Part 59
Part 60
Part 61
Part 62
Part 63
Part 64
Part 65
Part 66
Part 67
Part 68
Part 69
Part 70-1
Part 70-2
70-3
hehe
Epilogue Part 1
Epilogue Part 2
Epilogue Part 3
Selesai Gan
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Special Q&A
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Part 56
Part 57
Part 58
Part 59
Part 60
Part 61
Part 62
Part 63
Part 64
Part 65
Part 66
Part 67
Part 68
Part 69
Part 70-1
Part 70-2
70-3
hehe
Epilogue Part 1
Epilogue Part 2
Epilogue Part 3
Selesai Gan
Spoiler for Part 1:
LANGIT sudah gelap. Jalanan lengang hanya dilewati beberapa mobil dan motor yang melaju dengan kencang, entah ingin cepat-cepat pulang untuk beristirahat atau takut akan bahaya dari para begal yang mengincar. Jam 01.00 pagi, saat suasana sedang hening, saat semua orang terlelap, saat semua orang tertidur, mengistirahatkan tubuh dan mengisi tenaga untuk menjalani kehidupannya esok pagi. Row justru masih terjaga, di tempat yang sangat ramai ini, di tempat yang penuh teriakan dan juga asap rokok,Warung Internet.
Mata row tertuju ke arah monitor, tangan kanan memegang mouse, dan tangan kiri bersiap diatas keyboard, sigap menekan tombol-tombol keyboard.
“MANTAP WUUHHUUU” Row berteriak, tim Row memenangkan pertandingan.
“yo’i menang lagi kita row” Diyas teman satu tim Row, menepuk bahunya sambil tersenyum.
‘‘iyalah jelas gw jago maenya”
“apanya,mati mulu gitu lo row”
“yah,yang penting menang, ahahaha” mereka berdua tertawa kompak.
Jam 11 malam sampai jam 5 pagi. Row menghabiskan waktu nya bermain bersama teman-temannya. Ah mungkin lebih tepatnya bukan menghabiskan, tetapi Row justru sedang menikmati waktu tersebut,waktu dimana Row merasa lebih hidup. Sebenarnya Row tidak saling mengenal mereka satu sama lain selain nama. Mereka hanya bermain dan jarang membicarakan hal-hal yang tidak berkaitan dengan game. Di tempat ini tak ada hal lain yang terpikirkan kecuali memenangkan game, makanan, dan rokok. Jika sudah duduk, Row akan fokus terhadap monitor dan enggan untuk meninggalkan kursinya sebelum billing habis, selain kehabisan rokok dan kebelet ingin ke kamar kecil.
Jam 05:00 pagi
Row beranjak dari kursinya, memakai jaket dan bersiap untuk pulang.
“yas balik dulu gw ya”
“yah dia pake balik, last game lah ”
“ah mau sekolah dulu lah gw”
“alah paling juga tidur lo di kelas”
“ebuset, se kebo itu apa gw?, ya seenggaknya ada yang nyangkut dikit lah di otak gw”
“hahaha yodah hati-hati lo Row”
“sip” Row pun berlalu menuruni tangga lantai 2.
Row pulang menggunakan angkot, berjuang menahan kantuk sepanjang perjalanan. Takut ketiduran dan melewatkan gang rumahnya. Untungnya dia masih bisa bertahan.
Row masuk lewat pintu belakang rumah menggunakan kunci duplikat nya, masuk ke kamar dan mengambil peralatan mandi. Jam dinding, masih menunjukan pukul 05:30 pagi, belum ada tanda-tanda kehidupan dari kamar teman- temannya, kos-kosan ini selalu sepi pada pagi hari seperti ini.
Row tinggal di kos-kosan milik Neneknya sejak kelas 2 SMP, dari saat ia pindah ke kota gajah ini. Neneknya tidak tinggal disini, ia tinggal di kebun keluarga yang berada di kota yang bereda. Jadilah Row ditunjuk sebagai penjaga Rumah dengan 8 kamar yang disewakan sebagai kos-kosan .Tidak banyak tugasnya, kurang lebih hanya mengumpulkan iuran dari penyewa dan menerima komplain-komplain mereka.
Selesai mandi dan berseragam, Row pergi dengan sepedahnya menuju tempat dimana ia melakukan rutinitasnya di pagi hari, bersekolah.
-to be continued-
Mata row tertuju ke arah monitor, tangan kanan memegang mouse, dan tangan kiri bersiap diatas keyboard, sigap menekan tombol-tombol keyboard.
“MANTAP WUUHHUUU” Row berteriak, tim Row memenangkan pertandingan.
“yo’i menang lagi kita row” Diyas teman satu tim Row, menepuk bahunya sambil tersenyum.
‘‘iyalah jelas gw jago maenya”
“apanya,mati mulu gitu lo row”
“yah,yang penting menang, ahahaha” mereka berdua tertawa kompak.
Jam 11 malam sampai jam 5 pagi. Row menghabiskan waktu nya bermain bersama teman-temannya. Ah mungkin lebih tepatnya bukan menghabiskan, tetapi Row justru sedang menikmati waktu tersebut,waktu dimana Row merasa lebih hidup. Sebenarnya Row tidak saling mengenal mereka satu sama lain selain nama. Mereka hanya bermain dan jarang membicarakan hal-hal yang tidak berkaitan dengan game. Di tempat ini tak ada hal lain yang terpikirkan kecuali memenangkan game, makanan, dan rokok. Jika sudah duduk, Row akan fokus terhadap monitor dan enggan untuk meninggalkan kursinya sebelum billing habis, selain kehabisan rokok dan kebelet ingin ke kamar kecil.
Jam 05:00 pagi
Row beranjak dari kursinya, memakai jaket dan bersiap untuk pulang.
“yas balik dulu gw ya”
“yah dia pake balik, last game lah ”
“ah mau sekolah dulu lah gw”
“alah paling juga tidur lo di kelas”
“ebuset, se kebo itu apa gw?, ya seenggaknya ada yang nyangkut dikit lah di otak gw”
“hahaha yodah hati-hati lo Row”
“sip” Row pun berlalu menuruni tangga lantai 2.
Row pulang menggunakan angkot, berjuang menahan kantuk sepanjang perjalanan. Takut ketiduran dan melewatkan gang rumahnya. Untungnya dia masih bisa bertahan.
Row masuk lewat pintu belakang rumah menggunakan kunci duplikat nya, masuk ke kamar dan mengambil peralatan mandi. Jam dinding, masih menunjukan pukul 05:30 pagi, belum ada tanda-tanda kehidupan dari kamar teman- temannya, kos-kosan ini selalu sepi pada pagi hari seperti ini.
Row tinggal di kos-kosan milik Neneknya sejak kelas 2 SMP, dari saat ia pindah ke kota gajah ini. Neneknya tidak tinggal disini, ia tinggal di kebun keluarga yang berada di kota yang bereda. Jadilah Row ditunjuk sebagai penjaga Rumah dengan 8 kamar yang disewakan sebagai kos-kosan .Tidak banyak tugasnya, kurang lebih hanya mengumpulkan iuran dari penyewa dan menerima komplain-komplain mereka.
Selesai mandi dan berseragam, Row pergi dengan sepedahnya menuju tempat dimana ia melakukan rutinitasnya di pagi hari, bersekolah.
-to be continued-
Diubah oleh godaanpuasa 01-02-2015 17:31
someshitness dan 9 lainnya memberi reputasi
10
77.6K
Kutip
508
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
TS
godaanpuasa
#6
update
Spoiler for part 3:
RAK buku berjejer . Banyak sekali orang disini, baik yang ingin membeli,melihat-lihat,atau hanya ingin menumpang membaca gratis seperti Row. Row berada di salah satu tempat favoritnya di kota ini, toko buku
“Dimana lagi kita bisa membaca buku gratis dalam ruangan yang sejuk, serta ditemani alunan-alunan lagu yang merdu” jawab row saat dulu Depan menanyakan kenapa ia sangat senang berkunjung ke toko buku itu.
“gak pegel tah lo baca sambil berdiri?, disitu kan gak ada tempat duduknya?”.
”nah itu dia bayaaranya pan, namanya juga gratis”. Mereka berdua tertawa.
Siang itu row sedang membaca buku Novel remaja, sangat lucu ceritanya sehingga terkadang row tersenyum-senyum sendiri, tertawa dengan suara tertahan.
“hehehe”
Row menoleh ada seorang gadis yang sedang membaca novel yang sama dengannya, tertawa terpingkal hingga mukanya memerah.Namun entah kenapa gadis ini sangat manis sekali. Rambutnya yang panjang dan berwarna hitam sangat berkilau, kulitnya putih bersih, tingginya dibawah row, giginya gingsul.”manisnya banget ni cw”.
Gadis itu menoleh kearah row, tetapi row sudah kembalimenatap bukunya, tetapi matanya masih melirik-lirik gadis itu, row tidak bisa fokus.
“AHAHAHAHA” Gadis itu tertawa sangat keras, hampir semua orang melihat kearah mereka berdua, dan itu termasuk security yang sekarang sudah melangkah berjalan menghampiri mereka.
“Mbak ketawa nya pelan-pelan mba, ini kan ditempat umu mbak” ujar row
“AHAHAHAHAHAHA” ketawa gadis itu semakin keras, tidak menghiraukan row sama sekali.
“Mas, Mbak, ikut saya” Pak satpam menatap galak kearah kami
“Lho pak? Saya gak kenal sama mbak ini”
“Udah, kalian berdua ikut saya”
Malas untuk berdebat, row mengangguk, mengikuti satpam. Row melirik kearah gadis itu, dan gadis itu malah tersneyum manis kearahnya.”gadis yang aneh”..
30 menit berlalu
Row dan gadis itu berjalan keluar ruangan. Row menggosok kuping nya panas mendengarkan ocehan yang tidak perlu. Bagaimana tidak? security tadi mengganggap row adalah pacar gadis itu, sehingga row seharusnya bisa menjaga gadis itu untuk tidak menggangu pengunjung yang lain.
”pacar dari mana,kenal aja baru pak” ujar row sambil melihat kearah gadis tersebut , tetapi lagi” gadis itu hanya tersenyum,.
“ah dasar anak muda, sebentar-sebentar marahan sebentar-sebentar sayang-sayangan, ahahaha” pak satpam tertawa sambil melambai-lambaikan tangannya, isyarat bahwa kami diperbolehkan keluar.
“ah, cewe aneh dasar” gerutu row,
“Ara”
“hah?”
“nama gw ara”
Row menoleh, senyuman gadis itu membuat row terpana, begitu manis seperti anak kecil, sangat manis.
“hoy, diajak kenalan malah diem aja”
Row segera tersadar, menjabat tangan gadis itu sambil tersenyum kaku. “gw row”
“sorry ya tadi row, lo suka es gak ? ”
“tergantung”
“lho kok tergantung ? ”
“iya, kalo geratisan gw suka”
“ahahaha, ada aja yodah ayok dah itung-itung minta maap gw soal tadi”
“sekarang ? gw uda ada jan….”
“cerewet uda ayok” dengan santai nya gadis ini menarik tangan row.
Row sangat kebingungan, tapi entah mengapa row tidak merasa risih lagi,
sekarang dia malah merasa sangat nyaman. “tapi gimana janji gw ama dias mau maen bareng? Ah bodo ah”row menurut mengikuti langkah gadis itu sambil tersenyum.
“Dimana lagi kita bisa membaca buku gratis dalam ruangan yang sejuk, serta ditemani alunan-alunan lagu yang merdu” jawab row saat dulu Depan menanyakan kenapa ia sangat senang berkunjung ke toko buku itu.
“gak pegel tah lo baca sambil berdiri?, disitu kan gak ada tempat duduknya?”.
”nah itu dia bayaaranya pan, namanya juga gratis”. Mereka berdua tertawa.
Siang itu row sedang membaca buku Novel remaja, sangat lucu ceritanya sehingga terkadang row tersenyum-senyum sendiri, tertawa dengan suara tertahan.
“hehehe”
Row menoleh ada seorang gadis yang sedang membaca novel yang sama dengannya, tertawa terpingkal hingga mukanya memerah.Namun entah kenapa gadis ini sangat manis sekali. Rambutnya yang panjang dan berwarna hitam sangat berkilau, kulitnya putih bersih, tingginya dibawah row, giginya gingsul.”manisnya banget ni cw”.
Gadis itu menoleh kearah row, tetapi row sudah kembalimenatap bukunya, tetapi matanya masih melirik-lirik gadis itu, row tidak bisa fokus.
“AHAHAHAHA” Gadis itu tertawa sangat keras, hampir semua orang melihat kearah mereka berdua, dan itu termasuk security yang sekarang sudah melangkah berjalan menghampiri mereka.
“Mbak ketawa nya pelan-pelan mba, ini kan ditempat umu mbak” ujar row
“AHAHAHAHAHAHA” ketawa gadis itu semakin keras, tidak menghiraukan row sama sekali.
“Mas, Mbak, ikut saya” Pak satpam menatap galak kearah kami
“Lho pak? Saya gak kenal sama mbak ini”
“Udah, kalian berdua ikut saya”
Malas untuk berdebat, row mengangguk, mengikuti satpam. Row melirik kearah gadis itu, dan gadis itu malah tersneyum manis kearahnya.”gadis yang aneh”..
30 menit berlalu
Row dan gadis itu berjalan keluar ruangan. Row menggosok kuping nya panas mendengarkan ocehan yang tidak perlu. Bagaimana tidak? security tadi mengganggap row adalah pacar gadis itu, sehingga row seharusnya bisa menjaga gadis itu untuk tidak menggangu pengunjung yang lain.
”pacar dari mana,kenal aja baru pak” ujar row sambil melihat kearah gadis tersebut , tetapi lagi” gadis itu hanya tersenyum,.
“ah dasar anak muda, sebentar-sebentar marahan sebentar-sebentar sayang-sayangan, ahahaha” pak satpam tertawa sambil melambai-lambaikan tangannya, isyarat bahwa kami diperbolehkan keluar.
“ah, cewe aneh dasar” gerutu row,
“Ara”
“hah?”
“nama gw ara”
Row menoleh, senyuman gadis itu membuat row terpana, begitu manis seperti anak kecil, sangat manis.
“hoy, diajak kenalan malah diem aja”
Row segera tersadar, menjabat tangan gadis itu sambil tersenyum kaku. “gw row”
“sorry ya tadi row, lo suka es gak ? ”
“tergantung”
“lho kok tergantung ? ”
“iya, kalo geratisan gw suka”
“ahahaha, ada aja yodah ayok dah itung-itung minta maap gw soal tadi”
“sekarang ? gw uda ada jan….”
“cerewet uda ayok” dengan santai nya gadis ini menarik tangan row.
Row sangat kebingungan, tapi entah mengapa row tidak merasa risih lagi,
sekarang dia malah merasa sangat nyaman. “tapi gimana janji gw ama dias mau maen bareng? Ah bodo ah”row menurut mengikuti langkah gadis itu sambil tersenyum.
Diubah oleh godaanpuasa 11-07-2014 21:42
fatqurr dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Kutip
Balas