Zagezer's Challenge : " When Rhode Island accidentally legalized prostitution, rape decreased sharply "
Legalisasi prostitusi dan Kondom Menurunkan Angka HIV AIDS?
Lansia, Difabel dan Penjahat Kelamin Benar2 Butuh Prostitusi Dilegalkan?
Prostitusi Dari Pandangan Wanita (Buka2an Mengupas Kebusukan Wanita )
Prostitusi di Negara yang Melegalisasi (kita akan ambil contoh selain Netherlands + ditunjang dengan data statistik)
Prostitusi di Negara yang Tidak Melegalisasi (mempelajari bagaimana mereka mengatur prostitusi di negaranya + menampilkan data statistiknya)
Nantikan postingannya ya gan...
Quote:
Makasih buat agan yg ngasi cendol,abu gosok&ratenya, eh akang kamandhanu1997juga
Sejujurnya ane ga mengharapkan cendol, abu gosok atau rate
ane cuma ingin mengutarakan opini aja
Lagian pertanyaan ane juga retoris kan
Quote:
Untuk silent reader, secret admirer, stalker, dan lover...
TRILOGY : Prostitusi dari Pandangan Ekonomi dan Politik [part 1]
Ane suka takjub ngeliat orang yang nekat, karena mereka adalah orang yang berani dan percaya diri..
Tapi nekat ini ada 2 jenis gan,, nekat yang penuh perhitungan dan nekat yang ga pake hitungan..
Kalo misalkan di dunia ini belum ada negara yg memberlakukan sistem legalisasi prostitusi, trus Indonesia inisiatif menjadi negara pertama yg melegalisasi prostitusi,, ok lah gw setuju sumpahnya ga masalah,,
Dengan asumsi bahwa jika dilegalisasi maka prostitusi menjadi teratur, terkontrol, mudah diawasi, dan teori2 lainnya..
Toh namanya juga trial and error...
Tapi kan gan...
Kenyataannya bukan cuma 1 atau 2 negara yang udah menerapkan legalisasi prostitusi
Sebelum berani menerapkan di negara kita, kenapa kita ga studi banding dulu apakah negara mereka sukses atau tidak dengan legalisasi yang mereka bangga2kan?
Kenyataan lainnya, sudah banyak yang melakukan penelitian akan dampak legalisasi prostitusi
Kenapa kita ga mempelajarinya?
Kan katanya mesti open minded?
Open minded berarti mencakup semua aspek,,, maka gw tampilkan dari aspek medis, hukum (thanks to agan mr145 ), sosial, psikologi, dan aspek politik & ekonomi..
Gw itu open minded looohhh,, itu kata temen2 gw yaaa bukan kata gw ,, plus out of the box, anti mainstream, unik, eksentrik, dan berkarakter,,, (sekalian aja narsis diberondong)
Tapi open minded bukan cuma menerima begitu saja semua ide2 baru, tapi juga bisa memfilternya dan menganalisa lebih mendalam ntar ke depannya bakalan bagus atau ngga dampaknya...
.
.
.
.
Nekat itu perlu,,
Tapi harus dengan pertimbangan, Sayang...
Okeeeyyy,, karna bentar lagi PEMILU kali ini ane akan bahas tentang Prostitusi dari Pandangan Ekonomi dan Politik...
Timingnya pas nihhhh,,,, sama2 tentang coblos2an,, HWAKAKAKAKAKK *uppsss
Bon appetite, mate...
Quote:
Quote:
Tahun 2012, tiga orang researcher yaitu Seo-Young Cho dari German Institute for Economic Research, Axel Dreher dari University of Heidelberg, dan Eric Neumayer dari London School of Economics & Political Science, membuat sebuah research dengan judul "Does Legalized Prostitution Increase Human Trafficking?" yang menganalisis data secara cross-section dari 150 negara dengan melihat dampak legalisasi prostitusi terhadap perdagangan manusia.
Menurut teori ekonomi, ada 2 efek legalisasi prostitusi yg kontradiktif,,,
Yang pertama substitution effect,,, teori ini menyebutkan bahwa dengan legalisasi maka John / Jane bakalan lebih milih hooker yang udah legal daripada ilegal sehingga dapat menurunkan human trafficking (untuk selanjutnya disingkat HT aja ya)
Teori ini bilang, legalisasi akan menciptakan kondisi yang aman dan sejahtera bagi sex worker..
Industri sex dapat merekrut wanita domestik yang ingin bekerja di dunia prostitusi dengan sukarela tanpa paksaan jadinya ga ada HT..
Yang kedua scale effect,,, artinya legalisasi dapat memperluas pasar prostitusi sehingga meningkatkan HT..
Seperti yg ane bilang sebagai orang awam bahwa dimana ada lahan pekerjaan maka disanalah banyak pekerja berdatangan baik legal ataupun ilegal..
Nahhh...
Mana yg lebih dominan???
Bagaimana hasil penelitiannya?
Yukkkk kita bahas Say..
Quote:
1. Scale effect vs substitution effect
Spoiler for Fakta 1:
Dari hasil analisis empirik Seo-Young Cho dkk ini didapatkan bahwa ternyata scale effect lebih dominandaripada substitution effect..
Negara yang melegalisasi prostitusi dilaporkan lebih banyak angka HT nya (>12,8%) daripada negara yang tidak melegalisasi prostitusi tapi memiliki hukum kuat untuk mengatur prostitusi..
Quote:
Legalisasi tidak akan menurunkan PSK korban HT, karena :
1. Keterbatasan supply dari PSK domestik ataupun PSK legal, sehingga membutuhkan PSK impor
2. PSK impor korban HT lebih mudah didapatkan daripada PSK legal, karena tinggal diPHPin aja diiming2i sama pekerjaan yang enak dengan gaji besar padahal mah dijualbelikan (dimana2 modusnya sama)
3. Client memiliki kecenderungan milih sex worker "exotic" dari negara yg berbeda dengan mereka,, ya semacam nyari rasa baru lah
Human trafficking always remains illegal even if prostitution becomes legal
Ketika kita membicarakan prostitusi, berarti juga membicarakan demand and supply,,
Demand terhadap service sex akan selalu ada sampai kapanpun,,
Kebanyakan, korban HT internasional adalah wanita dan anak2
Ketika industri sex dilegalisasi maka demand terhadap wanita dan anak2 meningkat sehingga mengakibatkan tingginya HT..
Ini bukan ilmu kira2 ya Sayang, ini ilmu analisis ekonomi lohhhh,, siapa yang ga suka sex? Apalagi ketika sex dengan siapa saja itu menjadi legal dan mudah didapat,, saat demand tinggi itulah makanya supply juga meningkat..
Keeeennn,,, kete ge'e jege epe derleng..
Ilegalitas memang tidak dapat menghapus pasar prostitusi karena demand terhadap eksploitasi sexual akan tetap ada..
Ini sudah menjadi hukum pasti say...
Prostitusi ga bisa dihilangin di muka bumi..
Tapi logika kita pasti bisa milih yang terbaik dari pilihan yang ada,,, mending mana legal tapi HT meningkat atau ilegal dengan HT berkurang?
Kalo yang gw bilang di brainstorming part 3,,, mau pilih memfasilitasi prostitusi ( tidak hilang namun bertambah) atau mau memerangi (tidak hilang namun berkurang)...
Argumen gw bukan sekedar asumsi kosong tak berkualitas, Sayang...
Do not underestimate..
Quote:
2. Third-party involvement
Spoiler for Fakta 2:
Tidak peduli apapun jenis legalnya,, mau PSK independen doang yg legal, atau PSK di brothel doang yg legal, atau semuanya mulai dari brothel sampe streetwalker,, kenyataannya sama aja HT nya tinggi, karna nilai yg berbeda secara signifikan itu hanya terletak pada apakah prostitusi dilegalisasi atau tidak.
Meskipun orang ke3 yang terlibat (si mamih) diizinkan berpraktek ataupun tidak, hal itu tidak mempengaruhi penurunan angka HT ke dalam negaranya
Legalisasi prostitusi lebih bermakna pada angka HT daripada jenis legalnya itu sendiri
Quote:
3. Legalization vs criminalization
Spoiler for Fakta 3:
Kriminalisasi (pelarangan serta memberi sanksi/hukuman) pada prostitusi di suatu negara memberikan dampak penyusutan untuk pasar prostitusi dan menurunkan HT.
Jumlah korban HT lebih rendah pada negara yang mengkriminalisasi dan tinggi pada negara yang melegalisasi..
Negara mana yang mengkriminalisasi?
Baca dulu aja sampe beres yaaa ntar ane bahas ko di bawah
Dan lagi2 semua berawal dari demand...
Client akan terhalang untuk mendapatkan "service" jika prostitusi tidak dilegalisasi dan adanya hukum yang tegas, tentunya harga "service" jadi mahal dong..
Berarti ini jadi ekslusif hanya kalangan tertentu yg bisa menikmati, paling ga hukum ini bisa mengurangi jumlah client,,, dan mengurangi angka penyakit kelamin,, serta mengurangi dampak stres, depresi, gangguan kecemasan juga gangguan kepribadian yang menimpa anak2 yang bonyoknya jajan/orang2 yg dikhianati pasangannya..
Kalo kita mau ngatur penjahat ya berfikirlah kaya penjahat donggggg ahhhh...
Misal nih kalo gw jadi trafficker,,, gw pasti akan nyari ras cewe2 paling cantik dan eksotik dimuka bumi, gw ambil gadis2 lugu dengan akademis rendah biar gampang ditipu, tinggal ambil di negara yg miskin trus kasih iming2 job enak dgn gaji besar, trus gw impor ke negara yg cowonya tajir dan tentunya negara yang welcome sama prostitusi..
Gw ga mau ambil resiko ngirim ke negara yang mengkriminalisasi prostitusi,, mending juga ke negara yang melegalisasi, ntar cewe2 yang gw jual tinggal dibikinin aja lisensi dan surat legalnya toh orang diluar sana juga ga bakalan tau cewe yang dipake itu korban HT atau bukan kan yan penting mah ada lisensi..
Tinggal kerjasama sama mafia & security di tempat brothel supaya cewe2 itu ga berani ngelaporin..
Gampang kan..
Sebagai trafficker internasional maap2 ya gan kalo buat ngimpor cewe Rusia ke Indo gw mikir2 dulu, maap banget yaaa...
Kecuali kalo gw trafficker lokal yaaa,,, kalo Indo ngelegalin, sebagai trafficker lokal gw pasti bakal ngumpulin cewe2 lokal, gadis2 desa yang lugu itu, buat dijualin ke kota2 besar...
Jadi Say,,, kalo buat Indo, meskipun bukan negara setajir dan semaju Eropa namun jika prostitusi dilegalkan teteplah ada HT di Indo,,, hanya saja korbannya bukan cewe2 impor tapi cewe lokal,,
CIUM ketekGW KALO GW BENER
Trus kalo gw jadi madam germo nihhh...
Menetapkan pajak bagi PSK atau tempat prostitusi juga ga ngaruh ke penurunan prostitusi ilegal,,, kenapa?
Kalo gw dagang selevel restoran atau cafe mungkin gw mampu bayar pajak,, tapi kalo dagangan gw sekelas warteg??
Lo kasih pajak 10% aja warteg udah empot2an..
Client2 gw kaya supir truk, kuli bangunan, dan mamang2 lainnya bisa lari gara2 pajak,, gw yang rugi..
Penjahat disuruh ngikutin rule of the game? Bitch please...