AKSI Limbad saat di atas panggung memang tergolong ekstrim.
Pesulap yang beraliran faqir magic itu pernah tidur di atas pedang yang sangat tajam, pernah juga menarik truk dengan rambut, serta dikubur semen beton seharian.
Melihat aksi Limbad semacam itu, orang mungkin mengira ada trik seperti permainan sulap pada umumnya.
Tapi gara-gara aksinya belum lama ini nyawa Limbad nyaris melayang.
Itulah yang dilakukan Limbad saat perform di Palembang dua bulan lalu. Limbad benar-benar melukai dirinya dengan memasukkan pisau sepanjang 20 CM ke hidung hingga masuk ke tulang.
"MC-nya ngomong Limbad akan memainkan atraksi yang belum pernah dilakukan di TV, karena di TV kan enggak boleh berdarah. Pisau akan ditusukkan ke hidung. Saya buktiin gitu loh," tutur Limbad, di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jum'at (14/3)
Karena pisaunya sudah masuk ke tulang, susah sekali untuk menarik pisau tersebut hingga harus dibius terlebih dahulu dan dibuka di salah satu rumah sakit di Palembang.
"Sampai ditarik aja enggak bisa karena masuk ke tulang. Dan ini saya sudah tahu bahwa ini risiko besar," tutur Limbad.
Setelah dari rumah sakit, Limbad langsung terbang ke Jakarta. Dua hari kemudian, rasa sakitnya yang dialaminya tak tertahankan. Limbad terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Siloam Internasional Jakarta.
Dokter yang merawat mengatakan, telah terjadi inveksi besar akibat pisau sepanjang 20 CM menancap di hidung.
"Karena sakitnya menjalar dibongkar mukanya. Jalan satu-satunya kata dokter harus dibelah separuh muka. Dengan persetujuan oke lah enggak apa-apa, dibongkar," tuturnya.
Untuk memulihkan kembali, dia pun harus menjalani operasi sebanyak lima kali. "Aku di rumah sakit 5 kali operasi," katanya.
Aksi berbahaya Limbad semacam ini bukan yang pertama kali dilakukannya. Semakin menyakiti diri sendiri, Limbad merasa semakin ada kepuasan dalam batinnya untuk menghibur penonton.
Pria kelahiran Tegal, 6 Juli 1972 itu juga pernah mengeluarkan ususnya untuk diperlihatkan ke penonton. Usai show, lagi-lagi dia harus dilarikan ke rumah sakit.
"Saya enggak merasa trauma karena sebelumnya saya juga pernah mengalami sobek di perut dikeluarin ususnya. Habis itu tetap dijahit juga. Kalau enggak disakiti merasa kurang puas," akunya
