- Beranda
- Komunitas
- Regional
- REGIONAL
kaskuser regional cianjur - prime-id only and read the rules first - Part 11
TS
atramd
kaskuser regional cianjur - prime-id only and read the rules first - Part 11
SELAMAT DATANG DI FORUMKASKUSER REGIONAL CIANJUR
Quote:
Join Group Facebook KRCLike Fans Page KRC Add Friend Facebook TS Follow Akun Resmi KRC Follow Akun TS
Quote:
This IsOur Rules
Perkenalkan Diri Anda sebelum Posting
dan ISI Daftar hadir dengan Form dibawah ini:
>> CLICK <<
(DATA PRIVACY TIDAK AKAN DI SHARE)
dan ISI Daftar hadir dengan Form dibawah ini:
>> CLICK <<
(DATA PRIVACY TIDAK AKAN DI SHARE)
# Harus selalu menggunakan Prime ID
# Postingan HARUS LEBIH dari 10 kata dan TIDAK BOLEH ONELINER
# Biasakan menggunakan fasilitas EDIT, QUOTE, dan MULTIQUOTE untuk menghindari post BERURUTAN
# Diharapkan untuk memberikan KONTRIBUSI DEMI KEMAJUAN Regional CIANJUR
# Posting foto/gambar maksimal berukuran 800 pixel demi kenyamanan bersama dan wajib di spoiler
# Dilarang Berbagi Informasi Apapun Yang Berbau Pornografi
# Dilarang Melakukan Segala Macam Bentuk Posting Yang Bersifat Menyinggung Unsur-unsur Suku, Ras, Dan Agama
Quote:
Peraturan HususKanggo Pribumi
#Kangge Pribumi wajib posting ku bahasa sunda !!!
hayu urang ngamumule bahasa sunda dina ieu riungan
lamun henteu ku urang kusaha deui.
Pan asa aneh lamun urang sunda teu bisa ngomong sunda
piraku ari urang Jawa make bahasa jawa, urang batak make bahasa batak
ari urang sunda henteu make bahasa sunda?
Ayeuna urang tilik kumaha carana bahasa anu ku
urang sunda dipika cinta ieu sangkan teu nepika tumpur.
mangka kukituna husus warga regional Cianjur didieu diwajibkeun
posting ku bahasa sunda.
Tapi nempo kaayaan saperti kieu mah henteu mustahil upama ka hareupna bahasa sunda bakal tumpur, coba ku urang titenan, kiwari loba kolot nu ngajarkeun ka anakna make bahasa indonesia, tah eta hiji conto gambaran kajadian nu ku urang perlu di perhatikeun
Kusabab kajadian samodel kitu teh henteu saeutik panyebabna bisa salah sahiji kolotna lain urang sunda (kawin jeung urang luar sunda)
Conto sejenna di sakola
bahasa sunda teh ngan di ajarkeunna saminggu sakali, jeung deuih malah mandar guruna ge lain ti jurusan bahasa sunda. kahareupna kumaha sangkan aya generasi anu baris nuluykeun eksistensi bahasa sunda di kolong alam dunya ieu, husus namah di tanah parahiangan.
bahasa sunda teh warisan ti karuhun urang pasundan nu matak urang nu jadi urang sunda asli hayu urang ngamumule bahasa sunda dina ieu riungan.
Sangsi BagiYang Melanggar
DELETE Postingan sebagai Peringatan Pertama #
Di berikan BATA/CENDOL untuk Peringatan ke Dua #
Jika Tidak mempan dengan kedua peringatan diatas, maka langsung di Daftarkan BANNED Permanen #
DELETE Postingan sebagai Peringatan Pertama #
Di berikan BATA/CENDOL untuk Peringatan ke Dua #
Jika Tidak mempan dengan kedua peringatan diatas, maka langsung di Daftarkan BANNED Permanen #
Diubah oleh mang juhak 14-07-2014 05:28
s1lly memberi reputasi
1
249.5K
Kutip
10K
Balasan
Thread Digembok
Tampilkan semua post
pedDRAW
#18
Quote:
Oleh-Oleh Cianjur
Quote:
Berkunjung ke kota Cianjur kurang pas rasanya apabila tidak membeli oleh-oleh khas dari "kota Gerbang Marhamah" yaitu MANISAN CIANJUR. Banyak kios-kios yang menjajakan oleh-oleh khas Cianjur ini.
Manisan salah satu oleh-oleh yang cukup digemari oleh masyarakat luar Cianjur yang singgah di kota Cianjur ini, terbuat dari buah-buahan mentah atau sayuran yang diawetkan dengan bahan pemanis gula pasir yang diberi pewarna untuk menguatkan selera makan, mudah didapat di sepanjang jalan Raya Bandung, atau Dr.Muwardi di sepanjang jalan cugenang serta jalan Cipanas.
SEJARAH MANISAN
Manisan Cianjur muncul pada akhir tahun lima puluhan atau awal enam puluhan, bersamaan dengan meluapnya produksi buah dari sekitar Cianjur, akibat terganggunya distribusi buah dan palawija menyusul “nasionalisasi” perusahaan-perusahaan dagang Belanda oleh Pemerintah saat itu. Membludaknya buah- buahan yang membusuk itu, memunculkan ide mengawetkan yang sudah dimiliki oleh para perantau Cina dari leluhurnya di daratan Cina. Melalui serangkaian proses yang cukup panjang, buah-buahan yang semula mudah membusuk (jamur atau kapang) karena sinar matahari atau kesalahan pada saat panen menjadi lebih awet. Sekalipun ilmu mengawetkan ini berasal dari Cina, namun rasa (taste) nya jauh berbeda dengan aslinya di sana. Rasa manisan Cianjur jauh lebih manis yang dikombinasikan dengan rasa masam dari buah, menimbulkan rasa khas Cianjur. Ciri khas manisan Cianjur yang berbeda dengan manisan dari daerah lain, adalah cara para pendagang memajang dagangannya, yakni dengan menempatkan dalam deretan bejana bekas botol yang menjadi hiasan tersendiri yang menarik. Awalnya hanya buah pala. Kini, beragam buah telah biasa dijadikan manisan, dari salak sampai ceremai. Di siang hari yang terik, enaknya makan apa ya? Es buah segar, mungkin merupakan pilihan yang tepat. Begitu pula dengan rujak buah, tentu banyak yang suka. Bagaimana dengan manisan? Ah, boleh juga. Nah, bicara soal manisan, rasanya sebagian besar masyarakat Indonesia mengenalnya. Camilan manis yang terbuat dari buah-buahan ini memang bisa ditemui di sejumlah tempat di Indonesia. Namun, hanya ada satu kota yang kesohor dengan manisannya, yaitu Cianjur.
HASIL SURVEY
Yang menarik dari hasil survey atas para pembeli manisan, diketemukan bahwa hanya 45% responden mengaku bahwa membeli manisan sekedar sambil lalu saja, sedangkan sisanya memang sudah berniat membeli manisan sejak awal perjalanan melewati Cianjur. Dengan kata lain, memang manisan adalah oleh-oleh yang dituju.
Manisan salah satu oleh-oleh yang cukup digemari oleh masyarakat luar Cianjur yang singgah di kota Cianjur ini, terbuat dari buah-buahan mentah atau sayuran yang diawetkan dengan bahan pemanis gula pasir yang diberi pewarna untuk menguatkan selera makan, mudah didapat di sepanjang jalan Raya Bandung, atau Dr.Muwardi di sepanjang jalan cugenang serta jalan Cipanas.
SEJARAH MANISAN
Manisan Cianjur muncul pada akhir tahun lima puluhan atau awal enam puluhan, bersamaan dengan meluapnya produksi buah dari sekitar Cianjur, akibat terganggunya distribusi buah dan palawija menyusul “nasionalisasi” perusahaan-perusahaan dagang Belanda oleh Pemerintah saat itu. Membludaknya buah- buahan yang membusuk itu, memunculkan ide mengawetkan yang sudah dimiliki oleh para perantau Cina dari leluhurnya di daratan Cina. Melalui serangkaian proses yang cukup panjang, buah-buahan yang semula mudah membusuk (jamur atau kapang) karena sinar matahari atau kesalahan pada saat panen menjadi lebih awet. Sekalipun ilmu mengawetkan ini berasal dari Cina, namun rasa (taste) nya jauh berbeda dengan aslinya di sana. Rasa manisan Cianjur jauh lebih manis yang dikombinasikan dengan rasa masam dari buah, menimbulkan rasa khas Cianjur. Ciri khas manisan Cianjur yang berbeda dengan manisan dari daerah lain, adalah cara para pendagang memajang dagangannya, yakni dengan menempatkan dalam deretan bejana bekas botol yang menjadi hiasan tersendiri yang menarik. Awalnya hanya buah pala. Kini, beragam buah telah biasa dijadikan manisan, dari salak sampai ceremai. Di siang hari yang terik, enaknya makan apa ya? Es buah segar, mungkin merupakan pilihan yang tepat. Begitu pula dengan rujak buah, tentu banyak yang suka. Bagaimana dengan manisan? Ah, boleh juga. Nah, bicara soal manisan, rasanya sebagian besar masyarakat Indonesia mengenalnya. Camilan manis yang terbuat dari buah-buahan ini memang bisa ditemui di sejumlah tempat di Indonesia. Namun, hanya ada satu kota yang kesohor dengan manisannya, yaitu Cianjur.
HASIL SURVEY
Yang menarik dari hasil survey atas para pembeli manisan, diketemukan bahwa hanya 45% responden mengaku bahwa membeli manisan sekedar sambil lalu saja, sedangkan sisanya memang sudah berniat membeli manisan sejak awal perjalanan melewati Cianjur. Dengan kata lain, memang manisan adalah oleh-oleh yang dituju.
Diubah oleh pedDRAW 01-03-2014 12:49
0
Kutip
Balas