- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Prof Damardjati Supadjar, Guru Besar Filsafat UGM Tutup Usia
TS
merdekaboy.asli
Prof Damardjati Supadjar, Guru Besar Filsafat UGM Tutup Usia
Prof Damardjati Supadjar, Guru Besar Filsafat UGM Tutup Usia
Kabar duka datang dari keluarga besar civitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM). Guru besar Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dr Damardjati Supadjar meninggal dunia sore tadi.
Prof Damar, demikian panggilan akrabnya, meninggal dunia sekitar pukul 17.00 WIB, Senin (17/2/2014). Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Prof Damar menderita stroke.
Rencananya, almarhum akan dikebumikan di pemakaman keluarga besarnya di Losari, Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang, Jawa Tengah Selasa (18/2/2014) siang.
Penghormatan terakhir kepadanya akan dilakukan seluruh civitas akademik UGM di Balairung pukul 10.00 WIB.
http://m.detik.com/news/read/2014/02...ugm-tutup-usia
salah seorang Filsuf yg hebat
salah satu karya beliau : ...
LINTANG PANJER-WENGI
Kekalangan kekuwung ngawengi
Lir wewengkon bale mandhakiya
Pasewakaning pamase
Jroning kalang kadulu
Kang sumewa parek neng ngarsi
Mung punggawa sajuga
Arya Panjer Surup
Pramukayaning taranggana
Kang sawega rumeksa pringgayaning ratri
Ngayomi ayuning-Rat
Tan petungan panjrahing wadya lit
Arahane mawor mawurahana
Ngapit narmada prenahe
Jro petenging Serayu
Angregancang sang Bima-Sekti
Nyuwek tutuking naga
Kang sikareng laku
Yeku mangka pralampita
Mrih mengeta den mantep teteping budi
Widada kang sinedya
(“Rerepen” Ki Iromenggolo )
Pengantar
Nabi silih berganti nabi, bukannya dengan tugas Nabi yang belakangan untuk mengoreksi nabi sebelumnya; melainkan justru untuk mengoreksi kesalah-fahaman ummat terdahulu. Nabi Isa, ruhul-LAH, a.s., bukannya untuk mengoreksi nabi Musa, kalimul-Lah,. a,s., melainkan untuk mengorek kesombongan bangsa pilihan, yakni orang Yahudi; demikian pula Nabi Muhammad,s.a.w bukannya untuk ngoreksi Nabi Isa, Ruh-ulLah, a.s., melainkan untuk meluruskan teologia “Barat” yang terlampau ke cabang ranting, bukannya berpegang pada “deleg” batang tubuh Tauhid. Lalu bagaimana kalau ummat Muhammad juga melakukan kesalahan; sementara la nabiya ba’da? Itulah penting laku abadi “Memayu hayuning-rat”, warisan Khidir,a,s., yakni BANYU SUCI PERWITA SARI/maul-hayat.
Tidur syahid
Ketika Nabi Muhammad,s.a.w., hijrah paska peristiwa besar Isra’-mi RADJ, Maka Sahabat ALI lah yang justru diminta Nabi untuk tidur syahid di tempat tidur Nabi serta diberi fasilitas jubah Nabi, agar Ali menga¬lami “mati” syahid dalam hidup ini…..
Lintang Panjer Wengi karya Prof. Dr. Damardjati Supadjar, khusus dipersembahkan untuk acara sarasehan sejarah dan budaya Panjer pada 26 November 2012
Kabar duka datang dari keluarga besar civitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM). Guru besar Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dr Damardjati Supadjar meninggal dunia sore tadi.
Prof Damar, demikian panggilan akrabnya, meninggal dunia sekitar pukul 17.00 WIB, Senin (17/2/2014). Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Prof Damar menderita stroke.
Rencananya, almarhum akan dikebumikan di pemakaman keluarga besarnya di Losari, Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang, Jawa Tengah Selasa (18/2/2014) siang.
Penghormatan terakhir kepadanya akan dilakukan seluruh civitas akademik UGM di Balairung pukul 10.00 WIB.
http://m.detik.com/news/read/2014/02...ugm-tutup-usia
salah seorang Filsuf yg hebat
salah satu karya beliau : ...
LINTANG PANJER-WENGI
Kekalangan kekuwung ngawengi
Lir wewengkon bale mandhakiya
Pasewakaning pamase
Jroning kalang kadulu
Kang sumewa parek neng ngarsi
Mung punggawa sajuga
Arya Panjer Surup
Pramukayaning taranggana
Kang sawega rumeksa pringgayaning ratri
Ngayomi ayuning-Rat
Tan petungan panjrahing wadya lit
Arahane mawor mawurahana
Ngapit narmada prenahe
Jro petenging Serayu
Angregancang sang Bima-Sekti
Nyuwek tutuking naga
Kang sikareng laku
Yeku mangka pralampita
Mrih mengeta den mantep teteping budi
Widada kang sinedya
(“Rerepen” Ki Iromenggolo )
Pengantar
Nabi silih berganti nabi, bukannya dengan tugas Nabi yang belakangan untuk mengoreksi nabi sebelumnya; melainkan justru untuk mengoreksi kesalah-fahaman ummat terdahulu. Nabi Isa, ruhul-LAH, a.s., bukannya untuk mengoreksi nabi Musa, kalimul-Lah,. a,s., melainkan untuk mengorek kesombongan bangsa pilihan, yakni orang Yahudi; demikian pula Nabi Muhammad,s.a.w bukannya untuk ngoreksi Nabi Isa, Ruh-ulLah, a.s., melainkan untuk meluruskan teologia “Barat” yang terlampau ke cabang ranting, bukannya berpegang pada “deleg” batang tubuh Tauhid. Lalu bagaimana kalau ummat Muhammad juga melakukan kesalahan; sementara la nabiya ba’da? Itulah penting laku abadi “Memayu hayuning-rat”, warisan Khidir,a,s., yakni BANYU SUCI PERWITA SARI/maul-hayat.
Tidur syahid
Ketika Nabi Muhammad,s.a.w., hijrah paska peristiwa besar Isra’-mi RADJ, Maka Sahabat ALI lah yang justru diminta Nabi untuk tidur syahid di tempat tidur Nabi serta diberi fasilitas jubah Nabi, agar Ali menga¬lami “mati” syahid dalam hidup ini…..
Lintang Panjer Wengi karya Prof. Dr. Damardjati Supadjar, khusus dipersembahkan untuk acara sarasehan sejarah dan budaya Panjer pada 26 November 2012
tien212700 memberi reputasi
1
2.3K
17
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
kamuh.jahhatt
#12
0