Kaskuser Regional Purwakarta - KAREP [Prime ID] - Part 4
TS
cimaungBC.pwk
Kaskuser Regional Purwakarta - KAREP [Prime ID] - Part 4
Selamat Datang di Regional Purwakarta
General Rules
1. No Klon, Hanya Prime ID yang boleh post. klon diperbolehkan dalam kondisi tertentu contoh :
- Prime ID di Banned
- Prime ID di hacked
2.Dilarang Ngejunk. : apa itu ngejunk?: ini gan
Post Asal-asalan
Post Hanya 1,2 Kata tanpa makna
Posting emot saja
monolog ( ngobrol sendirian gak jelas)
Post lebih dari 2 kali beruturut-turut ( gunakan multiquote )
3. Dilarang Posting konten berbau Pornografi dan SARA
4. Dilarang Barter cendol / bata secara terang-terangan, Gunakan fasilitas PM/VM/YM
5. Buat yang jualan di FJB kaskus boleh menitipkan link lapaknya agar bisa di update di page one.
6. Untuk penghuni baru, atau tamu silahkan memperkenalkan diri terlebih dahulu supaya enak ngobrolnya gan.
7. Jika ada ID perusuh, tidak usah ditanggapi ( di quote ) laporkan ke trit pengaduan. atau jika ada ID penghuni yang dianggap rusuh/melanggar rule, maka tidak semena-mena memberikan BRP, cukup bicarakan baik-baik ( jangan ada bata diantara kita )
NB: dimohon untuk kedewasaannya dalam berforum
Format Perkenalan :
Bagi para Kaskuser Purwakarta yang baru bergabung, silakan isi data sesuai format di bawah ini :
Untuk Warga Purwakarta
Code:
Nama :
Alamat :
No.HP :
Untuk Tamu
Code:
Nama :
Reg. Asal :
Apabila telah sesuai format dan telah melakukan posting minimal 10 post di thread ini, silakan PM CimaungBCpwk atau saya untuk dimasukkan ke list anggota Kaskuser Regional Purwakarta
[URL="http://url%3D%22http//www.kaskus.co.id/group.php?groupid=2683"]Social Group Kaskus [/URL]
Gedung Karesidenan berada di Jl. K.K. Singawinata sebelah selatan Situ Buleud. Secara administratif termasuk di wilayah Kampung Upas, Kelurahan Nagri Kidul, Kecamatan Purwakarta, tepatnya pada koordinat 06° 33' 543" Lintang Selatan dan 107° 26' 803" Bujur Timur. Pembangunan Gedung Karesidenan berkaitan erat dengan status Purwakarta sebagai ibukota Karesidenan Karawang. Pada awal masa pemerintahan Bupati Sastra Adiningrat I (tahun 1854), Purwakarta menjadi ibukota Keresidenan Karawang. Akan tetapi, untuk beberapa waktu lamanya, residen Karawang tetap berkedudukan di kota Karawang. Dalam waktu tertentu ia datang ke Purwakarta. Hal itu disebabkan di kota Purwakarta belum dibangun gedung keresidenan dan belum ada sarana transportasi yang memadai. Kedudukan kota Purwakarta sebagai pusat pemerintahan keresidenan, telah menimbulkan perubahan situasi kota tersebut. Sejak waktu itu dinamika kehidupan di kota Purwakarta makin mengarah pada kehidupan modern.
Gedung Keresidenan di Purwakarta baru dibangun seiring dengan pembangunan jalan kereta api antara Batavia Padalarang lewat Purwakarta pada awal abad ke-20. Jalur kereta api Karawang Purwakarta (41 kilometer) diresmikan tanggal 27 Desember 1902. Jalur itu sampai di Padalarang tahun 1906. Dengan demikian, gedung keresidenan di Purwakarta mungkin dibangun sekitar tahun 1902.
Setelah gedung keresidenan selesai dibangun dan transportasi kereta api Batavia Padalarang lewat Purwakarta dibuka, residen Karawang pindah dari Karawang ke Purwakarta. Keberadaan gedung keresidenan dengan arsitektur modern, mengubah suasana kota mengarah ke kota modern. Pada zaman Pendudukan Jepang, gedung tersebut menjadi Honbu Kenpeitai (Markas Polisi) Jepang, bagian dari pasukan Detasemen Syoji. Rupanya pihak Jepang memahami arti penting Purwakarta bagi mereka. Sejak waktu itu situasi dan kondisi di Purwakarta tentu mengalami perubahan, baik dalam bidang pemerintahan maupun dalam bidang sosial ekonomi. Pada zaman revolusi kemerdekaan, Gedung Keresidenan difungsikan sebagai Markas Resimen V pimpinan Letnan Kolonel Sumarna.
Gedung Karesidenan menempati lahan yang cukup luas. Bangunan utama berada di tengah halaman. Di depan bangunan utama terdapat taman, demikian juga di samping kiri dan kanan. Arsitektur gedung utama berlanggam Indische Empire Stijl. Bentuk dan gaya bangunan itu mirip dengan Gedung Pakuan (bekas Gedung Keresidenan Priangan) di kota Bandung. Lantai bangunan ditinggikan sekitar 0,5 m dari halaman. Untuk memasuki bangunan utama terdapat dua jalan berupa tangga yang terdapat di bagian tengah. Ruangan yang berada paling depan merupakan serambi terbuka beratap seperti kanopi dari bahan seng. Tiang penyangga atap serambi berbentuk segi delapan dengan gaya khas kolonial dari bahan kayu. Pembatas serambi depan bagian bawah merupakan semacam pagar kayu bermotif trawangan. Pada bagian serambi depan ini terdapat dua kamar yang berada di ujung kanan dan kiri. Pintu masuk kamar berhadap-hadapan pada sisi dalam. Jendela kamar berdaun ganda. Daun jendela bagian luar merupakan jendela kayu disusun bersap-sap (jalusi) dan bagian dalam jendela kaca. Serambi dan ruang dalam dihubungkan oleh pintu depan yang bentuknya seperti pintu kamar. Atap bangunan utama dari bahan genteng berbentuk persegi. Antara atap bangunan utama dan atap serambi terdapat lubang ventilasi yang ditutup dengan ukiran kayu trawangan bermotif bintang atau bunga bersudut. Hiasan seperti ini juga terdapat pada bagian samping.
Di kanan dan kiri bangunan utama terdapat bangunan semacam paviliun beratap rumah kampung memanjang ke belakang. Antara pavilyun dan bangunan induk dihubungkan melalui koridor terbuka (doorloop). Sekarang gedung Karesidenan difungsikan untuk kantor Badan Koordinasi Wilayah Purwakarta.
Keletakan Gedung Karesidenan di jantung kota Purwakarta menjadikan gedung ini sangat strategis. Artinya masyarakat baik lokal maupun pendatang akan mudah menganal sejarah Purwakarta. Tetap dipertahankannya baik arsitektur maupun fungsi menjadikan gedung ini sebagai sarana untuk lebih memahami Purwakarta khususnya dari aspek sejarah sosial politik dan sejarah arsitektur khususnya.
Quote:
Masjid Agung Purwakarta
Spoiler for :
Terletak di samping Gedung Negara dibangun pada tahun 1826 pada masa kolonial Belanda. Mesjid ini mulai dipugar pada tahun 1993 dengan tetap mempertahankan bentuk asli dan nilai sejarahnya, kemudian diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat pada tahun 1995.
Quote:
Sentra Industri Keramik Plered
Spoiler for :
Terletak di Desa Anjun ±13 km dari kota Purwakarta. Industri ini diperkirakan sudah ada sejak tahun 1904 menghasilkan keramik berkualitas diekspor ke manca negara antara lain Jepang, Belanda, Thailand, dan Singapura. Jenis keramik yang dihasilkan antara lain gerabah, terakota dan porselen.
Quote:
Industri Kain Songket
Spoiler for :
Kain Songket Purwakarta diproduksi sejak tahun 1956 oleh PT Sinar, terletak di dalam kota Purwakarta. Jenis kain songket antara lain songket Parahyangan `Tjitraresmi`, sarung tenun dan taplak meja, Dayang Sumbu dan lainnya, diekspor ke Brunai dan untuk konsumsi dalam negeri dengan produksi rata-rata 60.250 potong per-tahun.
Quote:
Kesenian Buncis dan Domyak
Spoiler for :
Merupakan kesenian khas Purwakarta disamping wayang golek, celempungan, tari-tarian, degung, ketuk tilu, jaipongan, tungbrung, reog, calung dan lainnya