- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Tiba dari Indonesia, PM Kepulauan Solomon Dipermalukan di Bandara Brisbane
TS
GPO2A
Tiba dari Indonesia, PM Kepulauan Solomon Dipermalukan di Bandara Brisbane
[url]http://m.detik..com/news/read/2013/08/22/113233/2337178/1513/tiba-dari-indonesia-pm-kepulauan-solomon-dipermalukan-di-bandara-brisbane[/url]
Jakarta - Perdana Menteri Kepulauan Solomon Gordon Darcy Lilo mendapat perlakukan memalukan di Bandara Brisbane, sekembalinya dari kunjungan ke Indonesia. PM Lilo dijadwalkan menghadiri peringatan atas korban perbudakan di Negara Bagian Queensland tersebut.
Ia secara acak diminta oleh petugas sekuriti bandara untuk menjalani tes bahan peledak, meskipun telah melewati prosedur imigrasi di bandara itu.
PM Lilo dihentikan oleh petugas perempuan yang memintanya untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut, saat rombongan kenegaraan Kepulauan Solomon ini baru saja tiba kunjungan di Indonesia.
PM Lilo menolak permintaan petugas tersebut, dan sempat terjadi adu mulut antara pihak sekuriti bandara dengan para pengawal perdana menteri.
"Ketika petugas itu mendekati saya, saya tentu saja hadapi, karena saya telah melewati proses pengecekan imigrasi normal," tegas PM Lilo. "Petugas protokoler saya sampai harus menjelaskan kepada mereka, bahwa mereka sedang memeriksa seorang perdana menteri dan penggeledahan seperti itu sangat konyol".
Jurubicara Deplu Australia menyatakan penyesalan atas ketidaknyaman yang dialami PM Lilo, dan membenarkan seharusnya seorang kepala pemerintahan dikecualikan dari tes semacam itu.
Dijelaskan, penyelidikan sedang dilakukan terhadap petugas sekuriti tersebut guna memastikan tindakan mempermalukan pejabat tinggi negara lain tidak terjadi lagi.
Tahun lalu Australia dan Vanuatu sempat bersitegang gara-gara rombongan perdana menteri Vanuatu dipaksa mengisi formulir imigrasi padahal mereka hanya sedang transit di Bandara Sydney.
Polisi Australia bahkan menangkap pengawal perdana menteri Vanuatu, yang dibalas dengan pengusiran polisi Australia yang berada di Vanuatu.
Mantan PM Papua Nugini Michael Somare juga pernah mengajukan resmi ke Australia karena dipaksa membuka sepatu di Bandara Brisbane tahun 2005.
down under rasis parah
Jakarta - Perdana Menteri Kepulauan Solomon Gordon Darcy Lilo mendapat perlakukan memalukan di Bandara Brisbane, sekembalinya dari kunjungan ke Indonesia. PM Lilo dijadwalkan menghadiri peringatan atas korban perbudakan di Negara Bagian Queensland tersebut.
Ia secara acak diminta oleh petugas sekuriti bandara untuk menjalani tes bahan peledak, meskipun telah melewati prosedur imigrasi di bandara itu.
PM Lilo dihentikan oleh petugas perempuan yang memintanya untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut, saat rombongan kenegaraan Kepulauan Solomon ini baru saja tiba kunjungan di Indonesia.
PM Lilo menolak permintaan petugas tersebut, dan sempat terjadi adu mulut antara pihak sekuriti bandara dengan para pengawal perdana menteri.
"Ketika petugas itu mendekati saya, saya tentu saja hadapi, karena saya telah melewati proses pengecekan imigrasi normal," tegas PM Lilo. "Petugas protokoler saya sampai harus menjelaskan kepada mereka, bahwa mereka sedang memeriksa seorang perdana menteri dan penggeledahan seperti itu sangat konyol".
Jurubicara Deplu Australia menyatakan penyesalan atas ketidaknyaman yang dialami PM Lilo, dan membenarkan seharusnya seorang kepala pemerintahan dikecualikan dari tes semacam itu.
Dijelaskan, penyelidikan sedang dilakukan terhadap petugas sekuriti tersebut guna memastikan tindakan mempermalukan pejabat tinggi negara lain tidak terjadi lagi.
Tahun lalu Australia dan Vanuatu sempat bersitegang gara-gara rombongan perdana menteri Vanuatu dipaksa mengisi formulir imigrasi padahal mereka hanya sedang transit di Bandara Sydney.
Polisi Australia bahkan menangkap pengawal perdana menteri Vanuatu, yang dibalas dengan pengusiran polisi Australia yang berada di Vanuatu.
Mantan PM Papua Nugini Michael Somare juga pernah mengajukan resmi ke Australia karena dipaksa membuka sepatu di Bandara Brisbane tahun 2005.
down under rasis parahQuote:
Original Posted By kyai.slamet►Benar2 negara rasis! Harusnya Aussie tau diri, bahwa mereka merampas hak milik orang asli Australia.
PM Solomon
Sekarang tau kan, siapa yg berbuat baik pada orang2 Melanosoid & siapa yg suka menyebar isu murahan.
PM Solomon
Sekarang tau kan, siapa yg berbuat baik pada orang2 Melanosoid & siapa yg suka menyebar isu murahan.
Quote:
Original Posted By jeng nanik►ane pernah gan . 8-7 tahun lalu rencana mau ke NZ cuma transit dulu beberapa jam di Brisben. Sama salah satu staff immigration auss dicheck/digeledah katanya pengecekan scamble..tapi yang ane liat kok cuma ane sendiri, padahal temen ane orang amerika yg duduk sebelahan ngak dicheck sama mereka.
Dalam ruangan khusus..barang ane dibongkar, trus dicheck, seperti polisi cari2 ganja or senjata di tubuh ane.. (ngak nemu apa2 wong ane ngak bawa macem2)
keliatan rasis banget tau mungkin lagi apes
TS: taruh page one kalau boleh
Dalam ruangan khusus..barang ane dibongkar, trus dicheck, seperti polisi cari2 ganja or senjata di tubuh ane.. (ngak nemu apa2 wong ane ngak bawa macem2)
keliatan rasis banget tau mungkin lagi apes
TS: taruh page one kalau boleh
Diubah oleh GPO2A 27-08-2013 11:34
anasabila memberi reputasi
1
5K
52
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
netloader
#7
Quote:
Original Posted By IndraEMC►Intinya Australia itu sucks 
kalau sekelas perdana menteri saja sampai KECEWA, apalagi kita rakyat biasa, mendingan jangan kenegara itu deh
kalau sekelas perdana menteri saja sampai KECEWA, apalagi kita rakyat biasa, mendingan jangan kenegara itu deh
tapi banyak orang indo disana gan, bangga lagih klo bisa dapet laki bule orang sono...
0
Tutup