TS
MdsMazZ
Perburuan anjing liar
REPUBLIKA.CO.ID, KOTABARU -- Populasi anjing liar di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, berkurang drastis. Hal itu karena lebih 1.000 ekor anjing pada akhir 2012 ditangkap dan dikirim ke luar daerah untuk pesta tahun baru.Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kotabaru drh. Sidiq Adisusilo, Senin, mengatakan, menurut beberapa laporan kelapa desa dan warga, anjing-anjing tersebut ditangkap dibunuh, dan dikirim ke Menado."Kata Kepala Desa dan warga yang mengetahui, daging anjing tersebut rencananya untuk pesta tahun baru," jelasnya.Sidiq menambahkan, cara menangkap anjing tersebut sebagian dipukul, di panah dan dibunuh, kemudian dimasukkan ke dalam box yang berisi es."Setelah terkumpul cukup banyak, anjing yang sudah diawetkan dengan es tersebut dikirim menggunakan truk dibawa ke Menado," terangnya.Ia mengaku, Dinas Peternakan Kotabaru merasa terbantu, karena tidak memerlukan biaya eleminasi. Karena, ujar Sidiq, biaya eleminasi setiap satu ekor anjing pemerintah daerah harus menyediakan dana sekitar Rp 50 ribu.Sementara rata-rata Dinas Peternakan Kotabaru hanya mampu mengeleminasi anjing sekitar 500 ekor per tahun, sementara perkembangbiakan anjing liar cukup pesat.Dengan kegiatan masyarakat yang menangkap dan membunuh anjing untuk pesta tahun baru tersebut cukup membantu pemerintah daerah dalam memusnakan anjing liar.Anjing-anjing liar yang ditangkap tersebut, berada di daerh Sarang Tiung, Pulau Laut Selatan, Pulau Laut Kepulauan, Kotabaru.Ia berharap, kegiatan penangkapan anjing-anjing liar tersebut dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya.
Source:[url] http://m.republika.co.id/berita/nasi...ru-untuk-pesta[/url]
Mengkonsumsi daging anjing, karena berbahaya bagi kesehatan juga bisa menularkan penyakit rabies.kolera dan trichinellosis
(source:[url] http://www.changeforanimals.org/#!do...h_korea_4/cdi6[/url])
*Jika sulit membaca dalam bahasa Inggris, copy+paste saja ke google translate.
hanya mitos belaka makan daging anjing bisa menyehatkan juga menyuburkan.
Penelitian malah membuktikan dengan memakan daging tersebut justru menurunkan sistem daya tahan tubuh.
Maka berhentilah mengkonsumsi daging anjing dan memburu mereka.
Tujuan saya membuat thread ini guna menyadarkan para pembaca akan bahayanya konsumsi daging anjing tanpa maksud SARA.
Dinas Peternakan Akan Tembak Anjing Liar
Besar Kecil Normal
TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan akan memusnahkan secara massal anjing-anjing liar yang diduga membawa penyakit rabies. Surat edaran dari Dinas Peternakan sudah dikirimkan ke kabupaten dan kota.
"Saya sudah menghadap Sekretaris Daerah dan mengirim surat ke kabupaten/kota untuk membasmi anjing-anjing liar," kata Asrilalazi, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Peternakan Sumatera Selatan, Selasa (2/12) di Bina Praja, Sumatera Selatan.
Menurut Asril, para pemilik anjing disarankan untuk mengamankan anjing-anjing peliharaannya selama proses ini berlangsung, sebab anjing yang berkeliaran tanpa pemilik dipastikan akan ditembak mati.
Asril mengaku, kasus korban yang digigit anjing meningkat sekitar 10-15 persen. Sejauh ini, pihaknya sudah menerima satu laporan kasus digigit anjing liar dari Baturaden dengan korban dua orang.
Sementara, Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan walaupun Sumsel bebas rabies bukan berarti tidak ada kasus, buktinya kasus yang terjadi di Baturaden. Dia meminta ada upaya pencegahan dari berbagai pihak bukan hanya dari dinas terkait.
Dia juga mengatakan tidak cara ada lain selain menembak anjing-anjing liar dan tanpa pemilik untuk meminimalisir kasus rabies agar tidak meluas.
Source: http://www.tempo.co/read/news/2008/1...ak-Anjing-Liar
Mungkin di Indonesia secara tak disadari sudah seperti China dan Korea Selatan.
Akan tetapi yang membedakan tak ada dokumentasi, mau pun pihak yang meliput hal-hal tersebut. Berhubung hal tersebut dianggap tak penting.
Pemerintah malah berpikir lebih baik ditembak mati, sehingga tak menyebarkan rabies, mau pun penyakit,dll.
Akan tetapi kenapa pemerintah tak membangun shelter saja?
Untuk disteril dan dihibahkan atau pun kill shelter yang jauh lebih manusiawi daripada diburu dan ditembak?
Lebih baik memberi mereka kesempatan untuk hidup berdampingan dengan manusia daripada dimusnahkan.
Bukannya dengan begitu jauh lebih meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup berdampingan antara alam dengan manusia, karena hewan juga kan bagian dari alam. Sudah sewajarnya kita sebagai manusia yang juga hidup bergantung pada alam untuk memperlakukan mereka dengan manusiawi.
Toh asal muasal anjing juga dari manusia yang melatih mereka untuk kepentingan berburu mau pun membantu tugas manusia
(source:http://cynthiadevie.wordpress.com/ab...l-usul-anjing/ )
Quotation from Mahatma Gandhi:"“The greatness of a nation and its moral progress can be judged by the way its animals are treated.”
Versi Indonesia:
Kutipan dari Mahatma Gandhi:" Kejayaan suatu negara dan moralnya bisa ditentukan dari bagaimana hewan di negara tersebut diperlakukan."
Source:[url] http://m.republika.co.id/berita/nasi...ru-untuk-pesta[/url]
Mengkonsumsi daging anjing, karena berbahaya bagi kesehatan juga bisa menularkan penyakit rabies.kolera dan trichinellosis
(source:[url] http://www.changeforanimals.org/#!do...h_korea_4/cdi6[/url])
*Jika sulit membaca dalam bahasa Inggris, copy+paste saja ke google translate.
hanya mitos belaka makan daging anjing bisa menyehatkan juga menyuburkan.
Penelitian malah membuktikan dengan memakan daging tersebut justru menurunkan sistem daya tahan tubuh.
Maka berhentilah mengkonsumsi daging anjing dan memburu mereka.
Tujuan saya membuat thread ini guna menyadarkan para pembaca akan bahayanya konsumsi daging anjing tanpa maksud SARA.
Dinas Peternakan Akan Tembak Anjing Liar
Besar Kecil Normal
TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan akan memusnahkan secara massal anjing-anjing liar yang diduga membawa penyakit rabies. Surat edaran dari Dinas Peternakan sudah dikirimkan ke kabupaten dan kota.
"Saya sudah menghadap Sekretaris Daerah dan mengirim surat ke kabupaten/kota untuk membasmi anjing-anjing liar," kata Asrilalazi, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Peternakan Sumatera Selatan, Selasa (2/12) di Bina Praja, Sumatera Selatan.
Menurut Asril, para pemilik anjing disarankan untuk mengamankan anjing-anjing peliharaannya selama proses ini berlangsung, sebab anjing yang berkeliaran tanpa pemilik dipastikan akan ditembak mati.
Asril mengaku, kasus korban yang digigit anjing meningkat sekitar 10-15 persen. Sejauh ini, pihaknya sudah menerima satu laporan kasus digigit anjing liar dari Baturaden dengan korban dua orang.
Sementara, Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan walaupun Sumsel bebas rabies bukan berarti tidak ada kasus, buktinya kasus yang terjadi di Baturaden. Dia meminta ada upaya pencegahan dari berbagai pihak bukan hanya dari dinas terkait.
Dia juga mengatakan tidak cara ada lain selain menembak anjing-anjing liar dan tanpa pemilik untuk meminimalisir kasus rabies agar tidak meluas.
Source: http://www.tempo.co/read/news/2008/1...ak-Anjing-Liar
Mungkin di Indonesia secara tak disadari sudah seperti China dan Korea Selatan.
Akan tetapi yang membedakan tak ada dokumentasi, mau pun pihak yang meliput hal-hal tersebut. Berhubung hal tersebut dianggap tak penting.
Pemerintah malah berpikir lebih baik ditembak mati, sehingga tak menyebarkan rabies, mau pun penyakit,dll.
Akan tetapi kenapa pemerintah tak membangun shelter saja?
Untuk disteril dan dihibahkan atau pun kill shelter yang jauh lebih manusiawi daripada diburu dan ditembak?
Lebih baik memberi mereka kesempatan untuk hidup berdampingan dengan manusia daripada dimusnahkan.
Bukannya dengan begitu jauh lebih meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup berdampingan antara alam dengan manusia, karena hewan juga kan bagian dari alam. Sudah sewajarnya kita sebagai manusia yang juga hidup bergantung pada alam untuk memperlakukan mereka dengan manusiawi.
Toh asal muasal anjing juga dari manusia yang melatih mereka untuk kepentingan berburu mau pun membantu tugas manusia
(source:http://cynthiadevie.wordpress.com/ab...l-usul-anjing/ )
Quotation from Mahatma Gandhi:"“The greatness of a nation and its moral progress can be judged by the way its animals are treated.”
Versi Indonesia:
Kutipan dari Mahatma Gandhi:" Kejayaan suatu negara dan moralnya bisa ditentukan dari bagaimana hewan di negara tersebut diperlakukan."
Diubah oleh MdsMazZ 02-04-2013 18:12
tata604 memberi reputasi
1
5.1K
26
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
TS
MdsMazZ
#5
@Materian
Iya sich gan. Memang sulit memelihara anjing di lingkungan sekitar.
Sama kq di saya juga begitu. Kasih makan anjing pun sulit [Pikirnya DF mahal, padahal pakai daging tiren)
Yah begitulah hidup memelihara anjing.
Mau bawa anjing jalan keluar pun sulit sekali pada komplain orang sekitar (tukang taksi dan tukang becak; saya hidup di pemukiman pada penduduk)
Saya pun memberi tahu, kalau saya bawa jalan keluar untuk sosialisasi lingkungan. Juga saya bawa kantung plastik untuk pup dan juga bawa jalannya tak dekat-dekat dengan mereka (jaga jarak sebab saya tahu mereka anti)
Malah tukang becak bilang ke saya:" udah anjingnya digetok batu bata aja kepalanya biar nurut, jadi tak usah jalan terus."
Alhasil jam 5 pagi bawa jalan.
Untuk shelter, tak perlu DF. kan bisa homemade.
Toh, yang mereka perlukan sebenarnya hanya tempat bernaung.
Untuk urusan kesehatan,makanan dan lain-lain kan bisa produk lokal.
Bukannya dengan demikian malah menciptakan lapangan kerja?
Lagipula ngapain juga anjing pakai baju? bulu mereka kan bajunya.
Malah kesiksa lah kalau dipakaikan baju (pendapat pribadi saya)
Mungkin untuk lucu-lucuan (dog show) yah dipakaikan baju guna menarik peminat untuk dog lovers.
Iya, saya juga setuju dengan pendapat agan, tapi saya juga percaya dengan Kutipan dari Mahatma Gandhi: " Negara yang hebat dapat ditentukan dari bagaimana rakyat di negeri itu memperlakukan binatang di negara tersebut."
Kenapa saya percaya dengan kutipan tersebut.
Pertama = Hewan tak seperti manusia yang berakal budi dan juga berkuasa layaknya manusia yang berada di peringkat teratas dari rantai makanan.
Kedua = Hewan tak bisa memiliki kekuasaan seperti manusia mau pun pengetahuan seperti manusia.
Ketiga = Manusia lah yang pertama kali mengambil alih habitat mereka.
Juga pengertian saya, apabila manusia bisa memperlakukan binatang yang sekarang lemah posisinya dengan baik tentunya perlakuan terhadap manusia pun bisa lebih baik.
Hal itu saya dapat dari sini.
Source: http://www.pet-abuse.com/pages/abuse...ection.php
Saya pun prihatin kondisi Indonesia di saat orang berkuasa malah bersenang-bersenang dengan uang rakyat walau rakyat yang mereka wakilkan malah menderita.
Namun hal itulah yang perlu disuarakan melalui jalur yang ada. Bagi Perjuangan dengan anarkis (demo,bakar ban,dll) Bukanlah jalan yang benar. Lebih baik memakai media massa (Kaskus,Facebook, berita online,dll) untuk menyuarakan.
Mungkin tak didengar pemerintah. Namun usaha yang terus menerus pastinya bisa.
Mati 1 tumbuh 1000.
1 berita tak didengar 1000 berita yang muncul.
Ini cuma contoh:
Masyarakat USA tak setuju dengan pencabutan hak amandemen mereka yang ke-2, tapi mereka tak anarkis.
Mereka menyuarakannya dengan,
1. Facebook
http://www.facebook.com/SupportTheRightToBearArms
2. Petisi online
http://www.wnd.com/2012/12/keep-your...-new-petition/
Yang sulit disini adalah kesadaran masyarakat, karena kurangnya infrastruktur dari pemerintah.
Jadi agak OOT
Cuma maksud saya. Saya percaya bahwa dengan memperlakukan hewan dengan perikemanusiaan dapat menciptakan infrastruktur sosial yang lebih baik, karena mereka bagian dari alam dan perlunya keseimbangan antara manusia dengan alam.
Mereka tak dapat menyuarakan hak mereka, maka manusialah yang perlu menyuarakan.
Jika hewan liar saja dapat dirawat, maka manusia pun bisa hidup lebih layak.
Iya sich gan. Memang sulit memelihara anjing di lingkungan sekitar.
Sama kq di saya juga begitu. Kasih makan anjing pun sulit [Pikirnya DF mahal, padahal pakai daging tiren)
Yah begitulah hidup memelihara anjing.
Mau bawa anjing jalan keluar pun sulit sekali pada komplain orang sekitar (tukang taksi dan tukang becak; saya hidup di pemukiman pada penduduk)
Saya pun memberi tahu, kalau saya bawa jalan keluar untuk sosialisasi lingkungan. Juga saya bawa kantung plastik untuk pup dan juga bawa jalannya tak dekat-dekat dengan mereka (jaga jarak sebab saya tahu mereka anti)
Malah tukang becak bilang ke saya:" udah anjingnya digetok batu bata aja kepalanya biar nurut, jadi tak usah jalan terus."
Alhasil jam 5 pagi bawa jalan.
Untuk shelter, tak perlu DF. kan bisa homemade.
Toh, yang mereka perlukan sebenarnya hanya tempat bernaung.
Untuk urusan kesehatan,makanan dan lain-lain kan bisa produk lokal.
Bukannya dengan demikian malah menciptakan lapangan kerja?
Lagipula ngapain juga anjing pakai baju? bulu mereka kan bajunya.
Malah kesiksa lah kalau dipakaikan baju (pendapat pribadi saya)
Mungkin untuk lucu-lucuan (dog show) yah dipakaikan baju guna menarik peminat untuk dog lovers.
Iya, saya juga setuju dengan pendapat agan, tapi saya juga percaya dengan Kutipan dari Mahatma Gandhi: " Negara yang hebat dapat ditentukan dari bagaimana rakyat di negeri itu memperlakukan binatang di negara tersebut."
Kenapa saya percaya dengan kutipan tersebut.
Pertama = Hewan tak seperti manusia yang berakal budi dan juga berkuasa layaknya manusia yang berada di peringkat teratas dari rantai makanan.
Kedua = Hewan tak bisa memiliki kekuasaan seperti manusia mau pun pengetahuan seperti manusia.
Ketiga = Manusia lah yang pertama kali mengambil alih habitat mereka.
Juga pengertian saya, apabila manusia bisa memperlakukan binatang yang sekarang lemah posisinya dengan baik tentunya perlakuan terhadap manusia pun bisa lebih baik.
Hal itu saya dapat dari sini.
Source: http://www.pet-abuse.com/pages/abuse...ection.php
Saya pun prihatin kondisi Indonesia di saat orang berkuasa malah bersenang-bersenang dengan uang rakyat walau rakyat yang mereka wakilkan malah menderita.
Namun hal itulah yang perlu disuarakan melalui jalur yang ada. Bagi Perjuangan dengan anarkis (demo,bakar ban,dll) Bukanlah jalan yang benar. Lebih baik memakai media massa (Kaskus,Facebook, berita online,dll) untuk menyuarakan.
Mungkin tak didengar pemerintah. Namun usaha yang terus menerus pastinya bisa.
Mati 1 tumbuh 1000.
1 berita tak didengar 1000 berita yang muncul.
Ini cuma contoh:
Masyarakat USA tak setuju dengan pencabutan hak amandemen mereka yang ke-2, tapi mereka tak anarkis.
Mereka menyuarakannya dengan,
1. Facebook
http://www.facebook.com/SupportTheRightToBearArms
2. Petisi online
http://www.wnd.com/2012/12/keep-your...-new-petition/
Yang sulit disini adalah kesadaran masyarakat, karena kurangnya infrastruktur dari pemerintah.
Jadi agak OOT
Cuma maksud saya. Saya percaya bahwa dengan memperlakukan hewan dengan perikemanusiaan dapat menciptakan infrastruktur sosial yang lebih baik, karena mereka bagian dari alam dan perlunya keseimbangan antara manusia dengan alam.
Mereka tak dapat menyuarakan hak mereka, maka manusialah yang perlu menyuarakan.
Jika hewan liar saja dapat dirawat, maka manusia pun bisa hidup lebih layak.
Diubah oleh MdsMazZ 02-04-2013 18:13
0