Quote:
Original Posted By muhas14►
secara tersirat dr hadits tsb saya mengambil kata suka tentun ada alasannya
1. adanya anjuran berenang
2. kawasan arab yg memang tandus tapi terdapat sumber air dan oase
3. kawasan arab yang sering banjir akibat hujan deras
4. adanya firman Tuhan.
"Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. (As Shaff:2-3)
5. masa kecil nabi dan remaja banyak yang belum terpublikasikan , mengingat anjuran nabi dalam hadits perihal berenang kepada anak-anak. bisa jd jadi masa kanak2 sembari menggembala nabi bermain air di oase2 terdekat
--
Rasulullah s.a.w. pernah gulat dengan seorang laki-laki yang terkenal kuatnya, namanya Rukanah. Permainan ini dilakukan beberapa kali. (Riwayat Abu Daud).
“Kamu harus belajar memanah karena memanah itu termasuk sebaik-baik permainanmu.” (Riwayat Bazzar, dan Thabarani dengan sanad yang baik)
Uqbah Ibnu Amir ra berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW di atas mimbar membaca (artinya = Dan siapkanlah kekuatan dan pasukan berkuda untuk menghadapi mereka sekuat tenagamu-ayat, ingatlah bahwa kekuatan itu adalah memanah, ingat bahwa kekuatan itu adalah memanah.” Riwayat Muslim.
“Ajarkan putera-puteramu berenang dan memanah.” (HR. Ath-Thahawi).
“Berlari-lari kecillah kamu untuk menunjukkan kekuatan mereka kepada kaum musyrikin.
Ibnu Abbas r.a. berkata, “Rasulullah dan para sahabat datang , lalu orang-orang musyrik berkata, ‘Ia berani menghadapmu karena mereka telah dilemahkan oleh demam Yatsrib. Lalu, Nabi menyuruh mereka untuk berlari-lari kecil pada tiga tempat yang mulia, (dalam satu riwayat: Beliau bersabda, “Berlari-lari kecillah kamu untuk menunjukkan kekuatan mereka kepada kaum musyrikin. Sedangkan, kaum musyrikin dari arah Qaiqa’an.), dan untuk berjalan di antara dua rukun. Tidak ada yang menghalangi beliau untuk menyuruh mereka berlari-lari kecil seluruhnya melainkan untuk mengekalkan atas mereka.” [HR Bukhari]
Dari Ibnu Umar ra bahwa Nabi SAW pernah memperlombakan kuda-kuda dan melebihkan jarak bagi kuda-kuda yang cukup umurnya. Riwayat Ahmad dan Imam Tiga. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban
Ibnu Umar ra berkata: Nabi SAW pernah mengikuti lomba kuda yang dikempiskan dari Hafaya’ dan berakhir di Tsaniyyatul Wada’, dan mengikuti lomba kuda yang tidak dikempiskan perutnya dari Tsaniiyah hingga Banu Zuraiq, dan Ibnu Umar adalah termasuk orang yang ikut berlomba. Muttafaq Alaihi. Bukhari menambahkan: Sufyan berkata: Jarak antara Hafaya’ dan Tsaniyyatul Wada’ ialah lima atau enam mil dan dari Tsaniyyah hingga masjid Banu Zuraiq adalah satu mil.
“Rasulullah bertanding dengan saya dan saya menang. Kemudian saya berhenti, sehingga ketika badan saya menjadi gemuk, Rasulullah bertanding lagi dengan saya dan ia menang, kemudian ia bersabda: Kemenangan ini untuk kemenangan itu.” (Riwayat Ahmad dan Abu Daud); yakni seri.
“Lemparkanlah (panah) dan tunggangilah (kuda).” (Riwayat Muslim)
Ibnu Umar meriwayatkan.
“Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. pernah mengadakan pacuan kuda dan memberi hadiah kepada pemerangnya.” (Riwayat Ahmad)
Mengenai khalwat Nabi SAW, istri beliau Aisyah mengisahkan, wahyu yang pertama kali turun kepada Nabi adalah dalam bentuk mimpi yang benar. Sejak saat itu, Nabi sering kali menyepi (khalwat) di Gua Hira selama beberapa hari untuk beribadah kepada Allah. Hingga datanglah Malaikat Jibril menyampaikan wahyu Allah. (HR Al-Bukhari)
Padahal antum sendiri mengatakan bisa jadi Rasulullah tidak bisa berenang, karena memang tidak ada hadist yang meriwayatkan tentang Rasulullah yang suka berenang
Tapi antum dengan yakin menulis bahwa Rasulullah suka berenang, berdasarkan asumsi antum, sama seperti panjat tebing yang antum asumsikan dari seringnya Rasulullah menyepi di gua Hiro.
Hadist-hadist yang antum cantumkan adalah kegiatan Rasulullah tentang memanah, berkuda dan gulat, sedangkan hadist tentang lari-lari kecil adalah tata cara pelaksanaan sai dimana kita dianjurkan untuk lari-lari kecil pada suatu bagian dari pelaksanaan sai tersebut.
adapun ayat Alquran yang antum cantumkan, bagaimana tentang hadist mengenai perintah Rasulullah terhadap wanita?
(ini topik lain, di skip aja deh..)....
Jadi, bukankah lebih baik kalau ditulis bahwa Rasulullah pernah memanah, gulat dan berkuda? dengan landasan hadist-hadist tersebut?