Yang pertama, karena kurangnya pemahaman agama utamanya dalam pembinaan akhlak, pola fikir yang berubah, Artinya mereka hanya mempelajari akhlak dari luar saja akan tetapi tidak memaknai dan mendalami apa dan mengapa mereka di ajarkan hal itu. Sehigga apa yang kita lihat sekarang ? terlalu banyak orang yang melakukan sesuatu di luar batas keinginan mereka sendiri akibat doktrin- doktrin yang dapat merusak kepribadian generasi muda.

Kedua, Indonesia sudah terkontaminasi oleh pengaruh westernisasi dan paham liberalnya. Sehingga moral- moral ketimuran Indonesia yang sopan santun dan religius mulai pudar.

Ketiga,semakin menonjolnya sikap materialistis,pemborosan, yang berarti harkat dan martabat manusia hanya diukur dari hasil atau keberhasilan seseorang dalam memperoleh kekayaan. Contohnya saja Anak SD aja sekarang sudah pake BB,nyanyi lagu dewasa,dalam 1 keluarga lebih dari satu kendaraan[tambah macet jalan]….hadeeeuh pusing ane!![seperti yg di”contoh”kan sama sinetron di TV]

KeEmpat, karena adanya penegakan hukum yang lemah, sehingga seseorang mudah terjebak dalam hal keburukan. Misalnya saja, karena adanya penegakan hukum yang lemah, sehingga seseorang yang melakukan kesalahan tidak takut untuk melakukan kesalahan untuk kedua kalinya. Misal,korupsi yang terjadi di Indonesia sampai sekarang ini belum berhasil di tuntaskan, itu karena penegakan hukum hukum yang terlalu lemah, sehingga pejabat- pejabat tinggi Negara sewenang- wenang melakukan hal yang mereka inginkan”mengKorupsi uang rakyat”…perang dingin 2 institusi Polri dan KPK.

KeLima, cenderung munculnya kejahatan bersifat transnasional semakin sering terjadi. Kejahatan- kejahatan tersebut, antara lain terkait dengan masalah, narkotika,pencucian uang ( money laundering), peredaran dokumen keimigrasian palsu,ijazah,buku nikah,sertifikat tanah dan terorisme.semakin merajalelanya peredaran narkotika dan psikotropika sehingga sangat merusak kepribadian dan moral bangsa, khususnya bagi generasi penerus bangsa.

Ke Enam,KEPEDULIAN SOSIAL….contoh:ada copet di transportasi umum….ada yang liat[tapi yang liat ketakutan karena si copet jumlahnya lebih dari 1 orang]

Ketujuh, masyarakat- masyarakat sudah tidak mendalami lagi pilar- pilar kebangsaan yang ada di Negara Indonesia ini. Misalnya saja pilar kebangsaan pancasila. Memang, mereka mempelajari ideology-ideologi mengenai pancasila akan tetapi, butir-butir yang terkandung dalam pancasila tersebut mereka tidak mengerti apa maksud dan tujuannya. Sehingga, mereka hanya menilai pancasila itu sebagai semboyan bhineka tunggal ika. Padahal dalam kehidupan sehari-hari saja perilaku kita sudah mencerminkan pilar-pilar pancasila, tapi mereka tidak mengerti karena tidak memahami dengan baik isi pilar-pilar itu sendiri.
Dalam kehidupan berbangsa Indonesia, dikenal istilah 4 pilar kebangsaan, yaitu
1. Pancasila
2. UUD 1945
3. Bhineka Tunggal Ika dan
4. NKRI

Kedelapan, di keluarkannya peraturan perundang-undangan yang pengaplikasiannya tidak sesuai dengan fakta yang terjadi. Misalnya saja, equality before the law, yang artinya semua orang sama kedudukannya di hadapan hukum, tidak peduli rakyat biasa ataukah mantan mentri sekalipun. Walaupun pernyatann tersebut tertuang dalam undang-undang, akan tetapi masyarakat merasakan fakta yang sebaliknya. Salah satu pasal dari undang-undang tersebut, hanya diperuntukkan bagi mereka yang dapat membeli hukum. Contohnya, seseorang yang mencuri ayam dan di penjarakan, karena mencuri sandal jepit,mencuri piring…aih..aih . Sedangkan pejabat yang mencuri uang rakyat, ditangkap dengan di jemput dan dikawal,mau disidang alesannya sakit panu..lah,anu’ lah... jiaaah,Apakah hal ini menunjukkan adanya persamaan di hadapan hukum ?

Kesembilan, adanya proses yang bersifat mempengaruhi dan meniru dalam segala aspek kehidupan masyarakat. Misalnya saja seseorang yang mempengaruhi warga masyarakat untuk meniru ajaran- ajaran yang di pahamnya…disini pastinya Agama/aliran tertentu[menurut ane masalah SARA paling”sensitive”..]

Kesepuluh, faktor iman yang kurang kuat sehingga mudah terjerumus ke hal- hal yang tidak sepantasnya mereka lakukan. Contohnya, seks bebas…[belakangan ini sempat terjadi kontroversi dengan adanya pembagian kondom gratis oleh menteri kesehatan yg baru] Yang belum sepantasnya remaja saat sekarang lakukan. Dan akibat nya, banyak pernikahan dini yang terjadi… LIBATKAN peran serta Guru di sekolah/Perguruan Tinggi melalui pengajaran-pengajaran teori terutama SOPAN SANTUN,ETIKA dalam Berbahasa….[seperti bahasa yang menurut ane merubah tatanan bahasa Indonesia….apa’an nih Miapah,Ciyuuus:CD]

Kesebelas, Kurangnya Peran Aktif Orang Tua dan Keluarga di Rumah[karena kesibukan kedua orangtua,sehingga anak-anaknya jadi kurang perhatian dan tidak seringnya ada komunikasi],lagi-lagi melibatkan tetangga/masyarakat di lingkungan sekitarnya [tetangga adalah “saudara“dekat,yang tahu perilaku dan tingkah laku/sebelum terjadi hal-hal di rumah, tetanggalah yang awal lebih tahu daripada saudara sendiri…]

Keduabelas, Media Cetak dan Elektronik[pemberitaan masalah kekerasan,pencurian,rudapaksaan,penculikan,rebut antar desa, yang sedikit banyaknya membawa pengaruh ke masyarakat yang menonton,kurangnya acara seperti TVRI dulu adanya cerdas cermat,berita jam 9 malam]….nah ini Sinetron[ada positif dan negative…pastinya, acaranya si miskin dan si kaya,anak sekolah dengan pakaian minim kemeja di keluarin,gaya rambut di macem-macemin],Menjamurnya WARNET ikut menyumbang anak-anak secara’diem-diem’berburu situs”terlarang”….hiiiiiiiiiiii

Ketiga belas, Poin terakhir ane sebut adalah Kejujuran,bila sifat ini sudah tertanam dengan dalam,niscaya ga ada yg namanya KORUPSI[mau negeri ini bernasib sama dengan Yunani…hiiii amit-amit dah!],ga ada anak berbohong sama orang tua dan guru[termasuk sama pacar]