Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

352Avatar border
TS
352
Rusuh Antarwarga Lokal vs Bali Pecah di Lampung Selatan
Quote:



Korban Tewas di Lampung Selatan Jadi 14 Orang

LAMPUNG SELATAN, KOMPAS.com — Total korban meninggal dalam bentrokan warga dari Kampung Agom, Kecamatan Kalianda, dan Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji, Lampung Selatan, bertambah empat, menjadi 14 orang.

Kepala Polres Lampung Selatan AKBP Tatar Nugroho mengatakan, empat korban merupakan korban meninggal pada saat bentrokan hari Minggu (28/10/2012) lalu, sedangkan 10 korban merupakan korban meninggal pada saat bentrokan hari Senin (29/10/2012) kemarin. "Saat bentrok hari Minggu lalu, ada tiga korban meninggal dan satu kritis di RS Bandar Lampung. Senin kemarin, korban yang kritis tersebut juga meninggal dunia," papar Tatar.

Tatar menambahkan, empat korban merupakan massa dari pihak Kampung Agom, sedangkan 10 korban merupakan massa dari Kampung Balinuraga. Saat ini, beberapa korban jiwa masih diidentifikasi.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada bentrok di Desa Balinuraga, Way Panji, Lampung Selatan, Senin (29/10/2012), korban tewas berjumlah enam orang. Jumlah korban tewas ini bertambah sejak bentrok terjadi pada Minggu (28/10/2012), yakni tiga orang. Selain itu, tiga lainnya luka-luka dan 16 rumah terbakar.

Bentrok berawal dari dua gadis dari Desa Agom, yang sedang mengendarai sepeda motor, diganggu pemuda Desa Balinuraga sehingga terjatuh dan mengalami luka-luka. Bentrok terjadi Sabtu (27/10/2012) sekitar pukul 23.00. Massa dari Desa Agom menyerbu Desa Balinuraga dengan membawa senjata tajam. Massa tersebut ada yang membawa parang, pedang, golok, celurit, bahkan senjata senapan angin. Bentrok berlanjut hingga Minggu (28/10/2012) yang menewaskan tiga orang.

Bentrok susulan kembali terjadi Senin (29/10/2012) dan kembali memakan korban jiwa. Dihubungi secara terpisah, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar mengungkapkan, saat ini sekitar 1.500 personel masih berjaga di sekitar lokasi.

sumber

video korbannya
[URL="http://news.detik..com/read/2012/10/28/145249/2074311/10/rusuh-antarwarga-pecah-di-lampung-selatan?9911012"]haduuuh gan, katanya sih akibat pelecehan seksual emoticon-Berduka (S)[/URL]
Diubah oleh 352 30-10-2012 08:36
0
45.1K
405
Thread Digembok
Tampilkan semua post
r_sahrilAvatar border
r_sahril
#368
Quote:


Saya asli Lamut. bukan lamsel. Keluarga besar saya membaur. kakak beradik saya nikah dgn lain suku. suku jawa , sunda, palembang, padang. daerah lain belum tentu mengenal pembauran budaya. kami sudah mengenal dari kecil. Jangan ajari kami tentang toleransi.. emoticon-Kiss
kami memang keras, jgn salahkan kami.. suku jawa timur, ambon, batak, palembang, maluku, sulawesi juga keras. Balinuraga yang berasal dari nusa penida juga keras. tanya saja orang bali.

Kami juga bukan suku miskin dan tidak berpendidikan.. sekaya apa sih kampung balinuraga? sampai mereka mengklaim kami pemalas dan miskin?
Budaya kerja tradisional lampung adalah perkebunan. kami tidak bersawah yang hanya mengelola 1 atau 2 hektar tanah. Suku asli lampung punya kebon kopi, lada, coklat yang berhektar2. Diantara orang lampung ada yang kaya dan miskin.
saya tidak berusaha mengkaitkan dgn agama. tapi cara mereka membudaya kan karakter beragama mereka yg kurang bertoleransi/bersinggungan dgn karakter budaya setempat juga jadi akar masalah. Mereka ekslusif tidak membaur, mereka merasa kebal senjata dan lebih digjaya. mereka semena2 merasa punya identitas kebalian. mereka membuat zona zona sabuk yg dikenal sbg desa adat tanpa memikirkan dampak psikologis masyarakat sekitar. mereka dikasih hati minta jantung! mereka membeli tanah sekitar secara urunan dan kuat terhadap identitasnya dengan tujuan memperluas desa adat bukan semata2 motif pribadi atau ekonomi.. makin menambah jurang perbedaan dan menebalkan kedaerahan. Tidak ada yg melarang mereka beragama hindu. membuat pura luhur/desa atau pura leluhur. tapi jgn terlalu heboh. kota kami bukan kota candi. Preman2 muda mereka adalah korban dari orang tua dan kepala adat bali sendiri. mereka merasa hidup di pulau bali. Kepala adat dan tokoh dibali serampangan menerapkan nilai2 hindu bali di lampung. semakin mereka mengumpul dan menyatu makin membuat mereka ekslusif hingga makin menjauhkan diri dari pembauran. dalam konteks inilah balinuraga gagal menjadi desa yg toleran seperti desa bali lainnya.
Jangan fitnah kami miskin dan tdk beradab. kami ada norma, Bukan kah di pulau bali sendiri Umat islam tidak boleh memotong sapi di pulau bali. kalian menetapkan norma. ijinkan kami menetap kan norma juga demi kebaikan bersama. jangan membuat desa adat nanti ada pecalang dan akan bentrok dgn masyarakat sekitar. buatlah pura leluhur kalian di dalam atau belakang rumah, agar kami juga nyaman berkunjung atau lewat sana. jgn pelihara babi sembarangan. karena sungai juga milik bersama dan kami berwudlu di situ
Diubah oleh r_sahril 05-11-2012 06:57
0