Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

superservoAvatar border
TS
superservo
Teknik Menge-REM yang benar (sebagian besar kaskuser pasti belum tahu)
Teknik Menge-REM yang benar (sebagian besar kaskuser pasti belum tahu)


Melalui artikel sederhana ini, saya ingin mengajak semua teman-teman untuk berkendara dengan aman, mengutamakan keselamatan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang disekitar kita. Sudah banyak contoh kejadian kecelakaan yang menyalahkan fungsi rem, dikatakan “REM BLONG!”, padahal sebenarnya rem bekerja dalam kondisi sangat baik, namun cara kita ngeREM yang salah, membuat kendaraan tidak dapat berhenti bahkan tidak dapat dikendalikan.

Semua sepakat, bahwa fungsi Rem pada kendaraan (mobil, motor, sepeda, becak, bajaj, dsb) adalah untuk memperlambat dan memberhentikan kendaraan. Perangkat rem menjadi demikian penting dalam semua kendaraan. Namun ternyata rem bisa tidak berfungsi sebagaimana mestinya apabila kita tidak benar pengoperasiannya sehingga terjadi kecelakaan. Bahkan pembalap kelas dunia pun mengakui bahwa ngeREM adalah hal yang sulit dalam mengemudi, dan perlu latihan khusus. Membuat agar berhenti atau memperlambat kendaraannya yang sedang berjalan sangat kencang dengan aman dan tidak membahayakan dirinya dan orang lain.

Teknik Menge-REM yang benar (sebagian besar kaskuser pasti belum tahu)

GRIP RODA SANGAT PENTING

Pijakan dan daya cengkram roda/ban terhadap jalan/aspal sangat penting. Dengan adanya grip atau dengan kata lain ban menapak sempurna dengan jalan/aspal maka kendaraan dapat dikendalikan dengan baik. Sebaliknya, apabila jalan licin atau ban kondisi tidak bagus sehingga mengurangi daya cengkram terhadap jalan/aspal, membuat kendaraan sulit dikendalikan atau tergelincir atau sering disebut “Selip”.

Pada saat kendaraan sedang meluncur, kemudian ban mengunci hingga diam/berhenti berputar akibat dari kita menginjak penuh pedal rem, hal ini membuat hilangnya grip / daya cengkram ban terhadap jalan/aspal. Sekalipun kita membelokkan steer dengan maksud menghindar dari tabrakan akan tidak berarti apa-apa, sebab kendaraan tetap akan melaju lurus kedepan akibat hilangnya grip tadi.

Untuk itu kita perlu tetap menjaga agar ban semaksimal mungkin mendapatkan grip terhadap jalan/aspal. Caranya: pada saat kita injak pedal rem dan ban terdengar berdecit mengunci, segera kendurkan injakan pedal rem untuk mendapatkan kembali grip, kemudian ulangi injak pedal rem hingga kendaraan berhenti tanpa terjadi selip.
TEKNOLOGI ABS (Anti-lock Braking System)

Teknologi Rem pada kendaraan pun terus dikembangkan hingga mempermudah pengemudi mengoperasikannya dan dapat tetap konsentrasi penuh untuk menghindar dari kecelakaan yang tidak diinginkan terjadi (saat kondisi panik/rem mendadak).

Setiap roda dipasang sensor dan pulser untuk dikontrol oleh komputer ABS (Control module). Dan perangkat rem pada setiap roda juga dikontrol oleh komputer ABS.
Saat terjadi pengereman, ketika ban terdeteksi tidak berputar atau selip, maka komputer akan membuat perangkat rem pada ban tersebut membuka agar ban kembali berputar untuk mendapatkan grip, dan proses rem dilanjutkan.

Proses ini cukup cepat, sehingga terasa seperti pulsa/getaran yang dapat dirasakan pada pedal rem saat kita menginjak pedal tersebut.
Keras atau halusnya pulsa/getaran pada pedal berbeda tiap mobil, berkaitan dengan teknologi dan kualitas ABS yang digunakan.
Biasanya mobil mahal akan semakin tidak terasa getaran/pulsa nya.

Teknik Menge-REM yang benar (sebagian besar kaskuser pasti belum tahu)

Rem ABS pada sepeda motor. terlihat Sensor ABS dan Gear Pulsernya (bergaris2)

Teknik Menge-REM yang benar (sebagian besar kaskuser pasti belum tahu)

Gambar di bawah memperlihatkan teknologi ABS sangat membantu kendaraan untuk dapat menghindari dari kecelakaan saat melakukan pengereman mendadak.

Untuk kendaraan yang belum menggunakan teknologi ABS, lebih sulit untuk menghindari kecelakaan apabila teknik pengereman tidak benar.

Teknik Menge-REM yang benar (sebagian besar kaskuser pasti belum tahu)


BELAJAR ngeREM YUK…

Teknik Menge-REM yang benar (sebagian besar kaskuser pasti belum tahu)

Kendaraan kita belum dilengkapi teknologi ABS? Yuk kita sama-sama belajar bagaimana mengoperasikan Rem dengan benar, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan.


1. INJAK PENUH ?

Teknik Menge-REM yang benar (sebagian besar kaskuser pasti belum tahu)
Cara pengereman ini paling sering dilakukan, dan umumnya karena berpikir bahwa REM adalah untuk membuat kendaraan berhenti, jadi perlu diinjak sekeras-kerasnya saat rem mendadak agar dapat berhenti. HINDARI CARA SEPERTI INI !!!

Cara pengereman mendadak dengan menginjak penuh pedal rem, umumnya membuat ban mengunci sehingga ban kehilangan grip, kendaraan akan terus meluncur dan sangat sulit untuk dikendalikan. INI SANGAT BERBAHAYA! BERLATIH UNTUK TIDAK MELAKUKANNYA !!!



Gambar di bawah memperlihatkan jarak pengereman yang sangat panjang akibat ban kehilangan grip terhadap jalan/aspal:
Teknik Menge-REM yang benar (sebagian besar kaskuser pasti belum tahu)

2. PULSE BRAKING

Teknik Menge-REM yang benar (sebagian besar kaskuser pasti belum tahu)
Supaya ban mendapatkan grip saat melakukan rem mendadak, kita dapat melakukannya dengan menginjak-lepas-injak-lepas-injak-lepas pedal rem sedalam-dalamnya dengan cepat. Sebenarnya ini mirip yang dilakukan oleh teknologi ABS.
Dengan teknik Pulse ini jarak pengereman kendaraan menjadi lebih pendek, dan kendaraan dapat sambil dikendalikan arahnya.

Jadi saat melakukan Pulse Braking ini, kita dapat membelokkan kendaraan untuk menghindar dari tabrakan dengan yang di depan kita.

Gambar di bawah memperlihatkan jarak pengereman yang jauh lebih pendek ketimbang cara yang salah (no.1) di atas.

Teknik Menge-REM yang benar (sebagian besar kaskuser pasti belum tahu)


3. THRESHOLD

Teknik Menge-REM yang benar (sebagian besar kaskuser pasti belum tahu)
Cara ini mirip seperti nomor 1, tetapi pedal ditekan hingga hampir habis (titik kritis) sesaat sebelum ban terkunci, terus ditekan hingga kendaraan benar-benar berhenti.

Ternyata cara ini dapat memperpendek jarak pengereman, lebih pendek dari cara Pulse Braking di atas. Namun cara ini memerlukan latihan agar dapat benar-benar mengenali karakter dari rem kendaraan tersebut. Setiap kendaraan memiliki karakter perangkat rem yang berbeda-beda.

Pada gambar di bawah memperlihatkan jarak pengereman yang cukup pendek.

Teknik Menge-REM yang benar (sebagian besar kaskuser pasti belum tahu)


4. DENGAN ABS

Teknik Menge-REM yang benar (sebagian besar kaskuser pasti belum tahu)

Untuk kendaraan yang sudah menggunakan teknologi ABS, maka cara pengereman yang benar adalah saat melakukan Rem mendadak, injaklah penuh pedal rem secara cepat dan kuat, tetap tahan pedal tersebut hingga kendaraan berhenti.

Akan terasa pulsa/getaran pada pedal, itu normal, dan mendandakan fungsi ABS sedang bekerja mengatur pengereman di tiap roda.

Yang sering terjadi, banyak orang yang malah melepas injakan pedal rem tersebut dikarenakan kaget ada getaran pada pedal rem tersebut, sehingga kecelakaan pun terjadi karena kendaraan akhirnya terus meluncur.

Gambar di bawah memperlihatkan jarak pengereman ABS sangat baik.

Teknik Menge-REM yang benar (sebagian besar kaskuser pasti belum tahu)

Catatan:

Kita perlu meluangkan waktu untuk berlatih mengenal karakter kendaraan yang kita gunakan. Cari area kosong yang cukup luas untuk berlatih ngeRem yang benar hingga kita benar-benar mengenal karakter kendaraan tersebut. Berapa jarak pengereman efektif dari kendaraan tersebut.

Dengan mengenal karakter kendaraan, kita dapat menjadi lebih berhati-hati saat berkendara. Tidak memaksakan diri diluar batas kemampuan kendaraan tersebut.

Teknik Threshold juga dapat diterapkan pada kendaraan dengan rem ABS.

Jika dilakukan dengan baik, jarak pengeremannya dengan teknik threshold dapat lebih pendek dibanding dengan ABS.

Perhatikan juga kendaraan di belakang kita saat akan melakukan pengereman mendadak, usahakan untuk dapat menghindar dari tabrakan beruntun.

Jika memungkinkan, ikuti kursus/pelatihan berkendara aman (Defensive Driving Course), untuk mendapatkan teori dan praktek yang lebih mendalam.


Berikut ini video yang cukup membantu..



ABS vs. No ABS

[YOUTUBE]hnjszE3NS9E&[/YOUTUBE]

TEKNIK UNTUK MOTOR DARI AGAN KASKUSER LAINNYA
Quote:



Quote:


Spoiler for penting:


HT ane yang pertama emoticon-Malu (S)
Spoiler for ht:


Terima kasih buat agan-agan yang sudah memberi ane emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Blue Guy Cendol (L)
sumber : disini


[CENTER]TEKNIK MENGE-REM UNTUK MOTOR KLIK DISINI[/CENTER]
s1lly
tien212700
shortdistance
shortdistance dan 2 lainnya memberi reputasi
3
239K
4.2K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
superservoAvatar border
TS
superservo
#7
latihan mengerem untuk motor
dari agan gringsing1:
bagi yang mengendarai motor, coba mengenal lebih dekat karakter motor agan dengan cara melakukan serangkaian latihan pengereman sebagai berikut:

Quote:
Pada sepeda motor kita mengenal rem depan dan rem belakang. Paling efektif untuk menghentikan laju kendaraan adalah rem depan. Artinya apabila teknik pengereman telah dikuasai dengan baik, maka jarak pengereman paling pendek akan diperoleh apabila mengaplikasikan rem depan. Rem belakang hanya digunakan sebagai penyeimbang. Dalam kondisi latihan biasanya kita atur segalanya adalah ideal dan dilakukan secara berulang, hal ini semata-mata untuk mengasah kemampuan kita dalam menguasai teknik dasar pengereman. Pada saat berkendara di jalan raya penting untuk kita memperhatikan hal-hal lain yang tidak akan kita jumpai seperti pada saat latihan, misalnya : kondisi jalan yang tidak rata, berpasir, basah, dan sebagainya.

Dalam latihan, bisa dicoba beberapa pengereman; pengereman dengan menggunakan rem belakang saja, kemudian rem depan saja, dan terakhir cobalah dengan teknik pengereman yang benar dengan menggunakan kedua rem. Dengan kondisi yang ideal cobalah untuk merasakan dan membandingkan jarak pengereman yang dihasilkan.

Urut-urutan dalam proses pengereman (dengan SM type sport) yang penting untuk dilatih (sampai dengan sepeda motor berhenti) :

1. Melajulah dengan kecepatan tertentu. Untuk awal, 40 km/jam cukup untuk kita bisa melatih teknik dasar pengereman. Gunakan gigi 4 ke atas.

2. Pada saat kita putuskan untuk mengerem, hal pertama yang harus kita lakukan adalah melepaskan putaran gas (deselerasi). Posisi tangan saat ini adalah menggenggam penuh grip gas (tidak ada jari yang standby pada tuas rem depan).

3. Kemudian langkah berikutnya adalah tangan menarik tuas rem depan dengan cara diremas (seperti bersalaman) dan pada saat yang bersamaan kaki kanan memijak rem belakang sebagai penyeimbang. Pastikan posisi sepeda motor tegak (tidak miring) sehingga resiko tergelincir/terpeleset tidak terjadi.

4. Tepat saat sepeda motor akan berhenti, tarik tuas kopling sehingga mesin tidak mati dan turunkan kaki kiri saat berhenti.

5. Dalam latihan tidak disarankan menggunakan engine brake, semata-mata untuk melatih diri dalam penguasaan teknik dasar pengereman.

6. Langkah tersebut dilakukan secara berulang sampai benar-benar dikuasai.

7. Sebagai evaluasi, dengan teknik pengereman yang benar maka dapat dilakukan pengukuran jarak pengereman (dengan memberikan marking sebagai penanda jarak di sepanjang lintasan pengereman).

8. Setelah evaluasi diperoleh, selanjutnya latihan dapat dilanjutkan dengan menambah kecepatan sesuai kemampuan, misal: 60 km/jam.

Perlu diingat, jangan memaksakan diri untuk mengaplikasikan rem depan sekuat-kuatnya untuk awal latihan. Resiko terjungkal akan didapatkan apabila "feeling" dalam menekan tuas rem depan dengan optimal belum dikuasai. Latihan berulang dibutuhkan untuk mendapatkan penguasaan yang maksimal.
sumber

kalo untuk motor, silahkan agan coba tips berikut:
Quote:
Teknik Pengereman Motor non ABS

Penggunaan rem depan dan rem belakang dalam melakukan pengereman pun perlu untuk diketahui oleh para Bikers. Sebagai informasi, rem depan menyumbang daya rem bagi sepeda motor sebesar 70% sampai dengan 100%. Idealnya seorang pengendara harus menyeimbangkan penggunaan rem depan dan rem belakang dengan komposisi perbandingan 70% rem depan dan 30% rem belakang.
Teknik pengereman yang benar dan ideal dalam melakukan pengereman dapat dijelaksan dalam tiga tahap sebagai berikut :
1. Tahap pertama, gunakan rem depan dan rem belakang bersama-sama dengan komposisi tekanan yang sama namun bertahap. Pada tahap awal ini beban sepeda motor akan bertumpu ke depan ditandai dengan adanya tekanan pada suspensi depan dan tumpuan beban pengendara berada di roda depan.
2. Tahap kedua, segera lepaskan injakan padarem belakang dan bersamaan dengan itu naikkan cengkramanpada rem depan. Pada tahap ini laju sepeda motor mulai melambat dan tekanan pada suspensi depan mulai berkurang.
3. Tahap Ketiga, segera lepaskan cengkraman padarem depan dan kembali injak rem belakang untuk menghindari ban depan terkunci yang berakibat fatal pada pengendara.
untuk motor yang menggunakan ABS (maaf gambarnya gak muncul)
Quote:
Electronically Controlled Combined ABS adalah sistem pengereman yang dikontrol secara elektronik pada motor supersport pertama di dunia. Semua level pengendara dapat merasakan sensasi kinerja baru pengereman canggih pada sepeda motor besar hanya dengan menerapkan rem secara normal dan biasa. Sistem ini dirancang untuk secara elektronik mendistribusikan kekuatan pengereman roda depan dan belakang untuk memfasilitasi pengereman yang halus (smooth) tanpa terjadi roda yg terkunci (wheel lock).

Pada rem ABS konvensional, perlu untuk memasang banyak part pada suspensi rem, sehingga meningkatkan berat secara signifikan.Dengan Electronically Controlled Combined ABS, bagian rem yang dipasang hanya sensor pada suspensi. Sistem selebihnya tertata rapi di tengah bodi. Berkat tata letak yang sederhana, Electronically Controlled Combined ABS ideal untuk kinerja motor super sport.

Combined ABS dilengkapi dengan tiga pot kaliper di depan, sensor kecepatan pada depan / belakang yang mendeteksi kondisi kendaraan, dan sebuah modulator ABS dengan built-in ECU (prosesor). ECU memproses informasi dari sensor kecepatan roda dan mengontrol besarnya tekanan hidrolik untuk caliper. Kinerja pengereman yang mantap dicapai sejalan dengan manuver dengan menempatkan part seperti ABS modulator dekat pusat gravitasi bodi kendaraan.

Untuk pertama kalinya di dunia pada sepeda motor 250cc, diaplikasikannya Electronically Controlled Combined ABS, yang menggabungkan sistem rem roda depan / belakang dengan sistem rem anti-lock (ABS). Combined ABS ini adalah sistem rem asli Honda di mana bagian depan / rem roda belakang saling menghasilkan kekuatan pengereman ideal yang didistribusikan antara roda depan dan belakang, dan perlambatan (deselerasi) yang tinggi dicapai saat rem kaki diterapkan, tetapi sistem ini mengasumsikan rem tangan diterapkan (pada roda depan), sehingga memungkinkan rem depan berfungsi secara independen.

Selain itu, sistem rem anti-lock (ABS) membatasi gerakan badan kendaraan yang tak terduga karena roda yang terkunci dan melepaskan pengendara dari ketegangan yang berlebihan bahkan saat pengereman mendadak atau dalam kondisi permukaan jalan licin seperti hujan. Jadi, secara pasti gaya pengereman dapat di operasikan normal dan aman.

Kelebihan Electronically Controlled Combined ABS :
- Mengurangi jarak pengereman yang berbeda-beda

- Feeling pengereman yang natural dan minim vibrasi

- Memungkinkan aplikasi ABS pada rem belakang saja

- Distribusi kekuatan pengereman yang bergantung pada input pengendara

- Penataan layout yang lebih optimal, tidak mengganggu kinerja suspensi.


Pada dasarnya, kelebihan utama rem ini ialah terletak pada sistem elektroniknya. Dengan pemakaian sensor, servo motor, peumatic valve, dan ECU, maka pengereman menjadi dapat terkontrol secara presisi dan computerize. Barangkali kecanggihan sistem elektronik inilah yang menjadikannya mahal.

ECU memainkan peran sentral disini, yaitu sebagai otaknya. Dia memutuskan kapan rem depan maupun belakang berfungsi dan seberapa kuat, dengan menggunakan servo motor. Sensor pada kedua roda dan posisi handel rem depan maupun rem kaki memberi parameter masukan yang selanjutnya diolah oleh ECU. Diagram sederhananya begini :

Jadi, rem ABS tersebut dikontrol penuh oleh ECU. Semua besaran sensor dan tekanan Handel rem diproses terlebih dulu ke ECU sebelum dilakukan pengereman. Terdapat pilihan pula untuk menonaktifkan sistem ini sehingga rem kembali seperti manual
sumber : gianluigimario
shortdistance
shortdistance memberi reputasi
1