samanosuke20Avatar border
TS
samanosuke20
Inovasi, Prestasi dan Kreatifitas (IPK) Anak Bangsa Indonesia
Kita berada di jaman inovasi, jaman dengan kompetisi yang ketat, jaman dimana kualitas produk ataupun jasa bukan hanya dinilai dari sisi fungsinya saja, tetapi juga aspek2 lainnya seperti desain ataupun selera. Jenis2 produk ataupun jasa yang sama akan berbeda valuenya di mata konsumen dari sisi inovatifnya, yang dapat adaptif dengan kondisi dan situasi.

Di satu sisi, prestasi dari seseorang adalah tolak ukur kecerdasan seseorang dalam hal memberikan manfaat kepada linkungan dan komunitasnya, prestasi harusnya dipahami sebagai sebuah proses menuju ke arah yang lebih baik.. Prestasi acapkali dijadikan standar penilaian dari korporasi ataupun lingkungan utk menempatkan derajat 'valuable' seseorang.

Oleh sebab itu, berpikir kreatif dengan mendayagunakan logika, etika dan estetika utk memaksimalkan potensi produk dan jasa terhadap lingkungan serta komunitas sangat dianjurkan utk mendapatkan efisiensi dan efektifitasnya...

Indonesia penuh dengan orang2 yang memiliki inovasi yang luar biasa, prestasi yang cemerlang serta kreatifitas yang tinggi...

semoga IPK (Inovasi, Prestasi dan Kreatifitas) anak2 bangsa tersebut bisa memacu semangat kita utk melakukan hal serupa, dan juga lebih menghargainya sebagai sesuatu inspirasi daripada suatu plagiat... emoticon-Smilie


Silahkan post, inovasi, prestasi dan kreatifitas anak bangsa indonesia, dengan format, berita, link, resource serta sedikit pendapat.. emoticon-Smilie
rykenpb
makola
dany.hp
dany.hp dan 3 lainnya memberi reputasi
4
121.6K
173
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
kunchanAvatar border
kunchan
#20
BANGKOK--MICOM: Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) kembali mempertahankan tradisi meraih medali emas di pentas bergengsi Olimpiade Fisika Internasional atau International Physics Olympiad (IPhO) ke-42 di Bangkok, Thailand pada 10-18 Juli lalu.

Perwakilan TOFI terdiri dari Erwin Wibowo, siswa SMAK BPK Penabur Gading Serpong, Banten meraih medali emas.

Sedangkan medali perak diraih Kevin Ardian Fauzie, siswa SMA Santa Maria Pekanbaru, Riau.

Sementara medali perunggu masing-masing diraih Farhan Nur Kholid dan Luqman Fathurochim. Keduanya adalah siswa SMA Sragen Bilingual Boarding School Jawa Tengah, serta Imam Agung Raharja, siswa SMA Pribadi Depok, Jawa Barat.

Kelima peserta ini telah berkompetisi secara individual dengan total peserta 393 dari 84 negara. Anak-anak SMA dari seluruh dunia telah menjalani tes teori selama lima jam pada Selasa 12 Juli dan lima jam pada Kamis 14 Juli untuk tes praktikum.

Kombinasi antara tingkat kesulitan soal dan tingkat kompetensi siswa peserta tahun ini cukup baik. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata peserta adalah 25,48 (dari maksimum nilai 50). Meskipun batas terbawah dari nilai peserta peraih perunggu adalah 24,62 dan ini berarti di bawah nilai rata-rata, kelima peserta Indonesia nilainya di atas rata-rata semua.

"Pola pembinaan yang kita lakukan memang lebih singkat sekitar tiga bulan namun tradisi emas berhasil kita pertahankan setiap tahun," kata Kepala Seksi Peserta Didik, Kemendiknas, Suharlan.

Saat ditanya terjadinya penurunan prestasi setelah TOFI tidak lagi ditangani Prof Yohanes Surya, Totok mengungkapkan pakar fisika tersebut memang tidak termasuk tim TOFI mulai 2011.

Ia mengakui prestasi TOFI bervariasi. Beberapa tahun lalu berhasil meraih empat medali emas dan satu medali emas.

"Jadi belum ada tolok ukur yang pas kalau mengatakan tidak adanya lagi beliau, prestasi TOFI menurun, karena beberapa tahun lalu di bawah beliau kita pernah meraih empat emas dan pernah juga satu emas.Tetapi intinya tradisi emas berhasil kita pertahankan, " tukasnya.


sumber : Olimpiade fisika
0