Hipnosis, Hipnotis, atau Hipnotisme
Sebagian praktisi menganggap bahwa kosakata “hipnosis” dan “hipnotis”, pada prinsipnya, berkesesuaian makna karena dianggap sama-sama diterjemahkan dari kosakata bahasa inggtis “Hypnosis”. Namun, sebagian lagi menolak penggunaan kata “hipnotis” dijadikan sebagai padanan kata dari “hipnosis”. Pendapat ini menganggap kosakata “hipnotis” tersebut diadaptasi dari bahasa inggris “Hypnotist” yang berarti pelaku kegiatan hipnosis.

Ini adalah tahapan yang paling pertama ketika akan menghipnotis seorang subjek. Dan inilah salah satu skrip Pre Induction/Tes Sugestivitas. Tes ini harus dilakukan oleh penghipnotis apabila tidak mengikuti tahapan ini acara anda menjadi acara lempar piring dan timpuk bata alias gagal

Ini adalah tahapan paling susah dan paling berpengaruh dalam proses hipnotis. Karena sang hipnotis menidurkan subjek(korban) pada tahapan ini

tahapan ini dapat dikenal juga proses pendalaman tidur subjek(korban)/proses yang berusaha memasukkan subjek ke dalam kondisi hipnosis yang sangat dalam lagi dengan memberikan sentuhan imajinasi

Proses yang untuk memastikan hasil kegiatan Deepening yang dilakukan, anda dapat melakukan test uji kedalaman (Depth Level Test) tes ini menanyakan subjek apakah saran dan perintah yang anda lakukan benar- benar telah dilaksanakan dan dirasakan oleh subjek berikut contoh

Hal yang dilakukan pada tahap ini adalah memberikan sugesti (perintah atau saran) kepada subjek setelah dicapai kedalaman hipnosis yang dicapai. Dalam tahap ini, sugesti tersebutlah yang menjadi tujuan kegiatan hipnosis dilakukan.
Berikut ini prinsip-prinsip pembentukan kalimat dalam sugesti.
1.\tGunakan kata-kata positif hindari penggunaan kata-kata “Tidak”, “Jangan”, dan sebagainya, kecuali tidak ada lagi padanan kata yang tepat.
2.\tBerikan pengulangan kalimat seperlunya saja.
3.\tGunakan kalimat yang menunjukkan waktu sekarang (present tense) dan hindari kata “akan”.
4.\tTambahkan sentuhan emosional dan imajinasi.
5.\tBentuk kalimat sugesti secara progresif (bertahap) (Jika Di Perlukan)
6.\tBerikan kalimat yang bernuansa pribadi sehingga pikiran bawah subjek dapat menerima sugesti itu seutuhnya.
7.\tGunakan kata-kata yang sesuai dengan pemahaman subjek.

Proses kembalinya hipnotis(agan)untuk membangunkan subjek(mengembalikan keadaan semula