It is easy to lie with statistics. It is hard to tell the truth without it
Baru-baru ini Pemerintah Salah Satu Negara menyatakan Kalau Pengangguran Menurun... Berbahagialah Sang Pemimpin.
Data tersebut, diperoleh dari Survey yang dilakukan oleh Badan yang memang mengurusi masalah Statistik di Negeri Itu.
Sumber : Kompas, 15 Jan 2011, Halaman 2 Kolom 5.
Original Posted By eyang.tsabita►hahaha, rasanya mau maki2 TS nih, situ kerja di BPS, ga kan?
jujur baru sekali nemu almamater IPB yang kena korban baca kompas dan ikut2an berpikir dangkal macam lu.
kalau mau protes pake cara bijak, protes kok ga ngasih solusi,itu namanya pemberontak!
agan TS nya udah bakat memberontak pemerintah ternyata.
ane meredam emosi dulu.
fuuuuiiih,ok
1. Survei angkatan kerja adalah survei yang dirancang untuk melihat banyak fenomena ketenaga kerjaan di Indonesia. dari sekian banyak pertanyaan di kuesionernya, ada banyak kesimpulan yang bisa diambil, contoh:
a. melihat berapa sih angkatan kerja di Indonesia? (jumlah penduduk usia 15 th keatas menurut standar statistik Internasional yang ternyata sudah tidak lagi sekolah/sedang tidak bersekolah,tidak melakukan kegiatan mengurus rumah tangga dan tidak melakukan pekerjaan pribadi lainnya). secara teori, hanya ada 4 kegiatan untuk manusia diatas usia 15th: bekerja, mengurus rumah tangga, bersekolah, dan melakukan kegiatan lainnya.
b. selain dari usia angkatan kerja itu, sisanya adalah bukan angkatan kerja (sekolah,mengurus rumah tangga dan melakukan kegiatan pribadi lainnya)
asumsi kegiatan pribadi lainnya, seperti pelukis2 yang cuma ngabisin harinya dengan melukis saja setiap hari, tidak untuk dijual&lukisannya juga tidak dimasukkan pameran yg bisa menghasilkan uang penghasilan bagi si pelaku.
c. dari angkatan kerja itu berapa sih yang ternyata menganggur? disitu dilihat dari jumlah yang tidak bekerja.. berapa sih yang lagi nyari pekerjaan
d. kalau sudah dapat angka angkatan kerja yang bekerja dan kita ingin tau kualitas dari pekerja Indonesia,
ada berapa sih pekerja yang bekerja di sektor pertanian dengan tingkat pendidikan menamatkan SMA? apa semua petani pendidikannya rendah?
atau sebagian besar pekerja sektor industri punya background tamat pendidikan apa? kalau hanya SD, bisa dilihat kalau pekerja industri kebanyakan buruh2 industri. karna kalau mayoritas pendidikan STM atau D4 atau S1 berarti negara kita termasuk yang sektor industrinya maju donk!
e. kalau sudah jelas pekerja sektor mana yg dominan di Indonesia,maka pemerintah bisa mengambil kebijakan lebih buat sektor tsb. misal dominan pekerja di sektor jasa dominan, dan nilai tambah yang dihasilkan juga dominan, maka sektor ekonomi jasa-jasa perlu dapat perhatian lebih dr pemerintah.
bisa jadi, banyak jasa pemerintahan yg berguna buat masyarakat, contohnya kerjasama BAPEDDA dengan BPS menyediakan statistik "kabupaten dalam Angka" dari jasa ini ternyata banyak para mahasiswa yang menggunakan data didalamnya untuk skripsi/peneliti yang sedang berkunjung ke Indonesia. di Flores banyak peneliti Eropa menelitikerajinan tenun ikat khas Flores, mencari data berapa banyak yg bekerja di sektor ini, dsb. akhirnya jasa pemerintah menjadi sangat dibuthkan masyarakat, sehingga pemerintah daerah perlu memberi perhatian lebih. untuk mengumpulkan data2 tentang kedaerahan itu butuh biaya besar dan tenaga banyak orang lho!
ada data berapa curah hujan bulanan di kabupaten X,bisa tau tingkat kekeringan dan musim di kabupaten itu. bisa juga data berapa jumlah nasabah bank-bank di kabupaten X. berapa dana simpanan nasabah di masing2 bank. ini bisa buat melihat perkembangan sektor keuangan. atau berapa sih jumlah pengunjung tempat wisata" situs pengasingan bung karno" dan pengunjung" danau kelimutu" di kabupaten Ende, disini kita bisa lihat jumlah dan potensi dari sektor pariwisata kabupaten Ende.
tolong HARGAI orang2 besar yang ada di balik penyusunan metodologi2 BPS!
mereka banyak yang pasca sarjana bahkan pasca doktoral di luar negeri!
kalau ada gelar diatas Strata III, mesti dijabanin juga. semuanya untuk ilmu pengetahuan.
dengan gaji yang tergolong hanya cukup buat makan dan minum, kami meninggikan kepentingan ilmu pengetahuan dan manfaat ilmu tsb bagi masyarakat.
saya (jujur) kesal sekali dengan orang2 yang menganggap BPS itu menipu masyarakat!
kalian kira,angka2 yang dihasilkan TURUN DARI LANGIT??? atau kami" MINTA WANGSIT"??
buat apa coba bohong dengan statistik?? malah cuma bikin negara Indonesia tambah bobrok!
klarifikasi buat yang baca pejwan itu:
variabel menentukan lama bekerja minimal 1jam dalam seminggu itu dinilai sudah termasuk bukan pengangguran. kenapa?
karna buktinya ada saja yang ngakunya kerja jadi tukang ojek misalnya, tapi ternyata begitu ditanya setiap hari cuma 15menit buat ngantar istrinya ke pasar setiap pagi,selebihnya dia di rumah. ini menunjukkan dia mengantarkan istrinya ga sampai 1jam berturut2/ bahasanya" 1jam akumulatif" dalam metodologi BPS, ini tetap dikatakan menganggur, karna ojek begini bekerja selama kurang dr 1jam penuh. meskipun diakumulatif 15menit dikali 7hari(karena setiap hari ke pasar) sama dengan 1 jam 45 menit, hasilnya memang lebih dr 1jam, tapi 1jam disini tidak memenuhi standar BPS. 1jam disini terputus/merupakan akumulatif seminggu. yang diinginkan dalam metodologi BPS adalah minimal ada 1hari saja dalam seminggu dia jadi ojek minimal 1jam. kalau 6hari lainnya dalam seminggu dia ga kerja, satu jam yang tidak terputus itu sudah dianggap bekerja.
kalau dia misal ngantar istrinya ke pasar, istrinya ke pasar untuk jualan sayur/punya kios. sedangkan dia juga bantu2 jaga kios,ketika ditotal dia berada di kios buat nunggu dagangan minimal 1jam dlm 1hari, meski besoknya dan 6hari lainnya dalam 1minggu dia ga kerja di kios, dia sudah dikatakan bekerja. nanti status bekerjanya jadi begini : istri sebagai status kode "berusaha dibantu buruh tidak dibayar". si suami status bekerjanya "pekerja keluarga/buruh tidak dibayar"