Gak cuman di amplas bro. Sebelumnya kudu check/stel truss rod dulu. Pastikan neck angle lurus (boleh ada curve sedikit). Caranya pasang capo di fret satu. Setelah itu pencet di fret 14. Lalu lihat apakah ada jarak serambut antara string dengan permukaan fret 7. Kalau gak ada jarak berarti neck narik kebelakang. Konsekuensinya gitar gampang buzzing. Di kondisi begini truss rod kudu di putar berlawanan arah jarum jam.

Kalo jarak terlalu besar lakukan sebaliknya. Puter kira kira 1/8 atau max ¼ lingkaran sekali jalan. Setelah dapat neck angle, baru mulai cek saddle dan nut. Amplas kalo perlu. Pastikan bagian bawah yang diambil benar benar rata. Saya sejauh ini sudah set up gitar yang pernah saya punya kira kira 7 biji untuk dapatkan low action. Gak pernah sekalipun saya bawa ke luthier. Ada juga dulu sekali bawa ke luthier pulangnya gitar high-end saya malah baret-baret di mainin ama karyawannya mungkin.



Gitar TE itu EBG 808 TE Signature series. Temen saya ada yang punya. Itu sama sekali bukan gitar ¾ (travel size). Itu gitar body shapenya mendekati OM (Orchestra model) tapi depthnya seperti gitar dreadnaught (jadi agak tebal). Gitar TE itu scale lengthnya 25 ½ inch. Kalo gitar travel seperti Martin LX 1 hanya 23 inch. Trus perbedaan mendasar lainnya. Kalo gitar TE nut widthnya itu 1 ¾ atau 44.45mm sedangkan travel guitar seperti LX1 itu nut widthnya 1 11/16 atau 42.86mm. Gitaris fingerstyle umumnya pake nut width 1 ¾ karna string spacing sedikit lebih lebar jadi lebih gampang manuever.[/QUOTE]