1. Kolom. Pake area tributari, cari beban gravity ulimate. Desain kolom based on gravity doang. (Bisa pake PCACol ato sejenisnya)
2. Desain pelat lantai dan balok. Ambil beberapa frame (grid). Analisis satu-satu. Jangan skaligus modelin 3D untuk semua frame. Analisis 3D TIDAK EFEKTIF untuk kontrol lendutan. Apalagi kalo struktur beton, bos harus hitung lendutan jangka panjangnya.
3. Kalo udah ketemu dimensi "kasar" dari balok dan kolom. Baru dimodelin 3D untuk analisis gempa. Tentukan parameter-parameter gempa. Trus di run. Jangan lupa parameter untuk beton retak.
4. Ambil gaya-gaya dalam hasil analisis gempa (2 arah lho). Bikin load combination masing-masing elemen struktur (balok dan kolom). Ambil beberapa aja yang mewakili sih.
5. Lakukan desain, terserah mau pake software ato manual. Kalo mau cepat, design pake program, tapi harus verifikasi terhadap hitungan manual, minimal untuk satu balok dan satu kolom. Kali aja hasil hitungan manual vs software beda jauh. Bisa jadi hitungan manual yang kurang tepat, atau input software yang masih kurang.
6. Bikin detail. Cek syarat-syarat sesuai SNI, misalnya kalo pake SRPMK, detail sambungan balok kolom harus bijimana.
7. Desainlah pondasinya.
8. Nggak susah kok...
Semua laporan yang masuk akan kami proses dalam 1-7 hari kerja. Kami mencatat IP pelapor untuk alasan keamanan. Barang siapa memberikan laporan palsu akan dikenakan sanksi banned.