Segala teori dijual, kayak pasar loak, kemarin merangkul FPI, besok merangkul Syi'ah, besoknya lagi merangkul kaum Nasrani.
Logika dipakai, masa kita pilih koalisi 'tenda besar' yang mencakupi koruptor-koruptor kelas kakap? Malu sama kaca sendiri, apalagi sama orang lain. :ngakak
Jelas tvOne dan MetroTV tidak netral dan itu tidak mengejutkan, tetapi tvOne itu parah banget, jarang sekali menayangkan tentang Jokowi, seringkali menyudutkan Jokowi sampai terkesan mengada-ngada.
Sebelum Pilpres dia sendiri promosi diri sendiri ke hadapan ratusan pejabat Amerika Serikat, sekarang mendekat Pilpres dia mengaku anti Amerika Serikat, kacau. :ngakak
Lucu ya jika ada purnawirawan yang mendukung Jenderal TNI pecatan, apalagi jika ada yang dari Polri mendukung Jendral TNI pecatan, tidak masuk akal kecuali ada udang di balik udang.
Miris, kubu tetangga yang menuding Jokowi Cina, Kristen, dll ternyata Prabowo sendiri menolak tantangan untuk mengaji.
sadar lah sadar wahai pendukung wowo :berdukas Mungkin mereka membutuhkan waktu serta berbagai fakta untuk diberikan pemahaman.
wkwk mencla mencle kl masalah jabatan..bagi2 jabatan di atas mentri Betul sekali, jika Prabowo tegas, gagah dan berani kenapa obral jabatan Menteri, kepada pejabat-pejabat yang bermasalah pula.
TNI AD bergerak cepat melakukan penyelidikan terkait laporan Babinsa yang tak netral mengarahkan warga untuk memilih calon tertentu di Jakarta. TNI AD menemukan fakta dan data ada dugaan anggota Babinsa dan perwira yang lalai dalam kasus ini. "Kepada Koptu Rusfandi (NRP. 310394840170), Tamtama
TNI AD bergerak cepat melakukan penyelidikan terkait laporan Babinsa yang tak netral mengarahkan warga untuk memilih calon tertentu di Jakarta. TNI AD menemukan fakta dan data ada dugaan anggota Babinsa dan perwira yang lalai dalam kasus ini. "Kepada Koptu Rusfandi (NRP. 310394840170), Tamtama
TNI AD bergerak cepat melakukan penyelidikan terkait laporan Babinsa yang tak netral mengarahkan warga untuk memilih calon tertentu di Jakarta. TNI AD menemukan fakta dan data ada dugaan anggota Babinsa dan perwira yang lalai dalam kasus ini. "Kepada Koptu Rusfandi (NRP. 310394840170), Tamtama
TNI AD bergerak cepat melakukan penyelidikan terkait laporan Babinsa yang tak netral mengarahkan warga untuk memilih calon tertentu di Jakarta. TNI AD menemukan fakta dan data ada dugaan anggota Babinsa dan perwira yang lalai dalam kasus ini. "Kepada Koptu Rusfandi (NRP. 310394840170), Tamtama
TNI AD bergerak cepat melakukan penyelidikan terkait laporan Babinsa yang tak netral mengarahkan warga untuk memilih calon tertentu di Jakarta. TNI AD menemukan fakta dan data ada dugaan anggota Babinsa dan perwira yang lalai dalam kasus ini. "Kepada Koptu Rusfandi (NRP. 310394840170), Tamtama
TNI AD bergerak cepat melakukan penyelidikan terkait laporan Babinsa yang tak netral mengarahkan warga untuk memilih calon tertentu di Jakarta. TNI AD menemukan fakta dan data ada dugaan anggota Babinsa dan perwira yang lalai dalam kasus ini. "Kepada Koptu Rusfandi (NRP. 310394840170), Tamtama
TNI AD bergerak cepat melakukan penyelidikan terkait laporan Babinsa yang tak netral mengarahkan warga untuk memilih calon tertentu di Jakarta. TNI AD menemukan fakta dan data ada dugaan anggota Babinsa dan perwira yang lalai dalam kasus ini. "Kepada Koptu Rusfandi (NRP. 310394840170), Tamtama
dasar otak di dengkul... kalo diitung pengalaman di lapangan 1.Prbw Blusukan dihutan masuk rawa mempertaruhkan nyawa untuk bangsa sebagai TNI 2.jkw blusukan dikota dan masuk got mempertaruhkan citra diri menumpas topeng monyet masih mo pilih jokowi? Setiap individu memiliki pandangan masi
:iloveindonesia :iloveindonesia :iloveindonesia :iloveindonesia :iloveindonesia http://s.kaskus.id/images/2014/06/04/6709861_20140604052459.jpg :iloveindonesia :iloveindonesia :iloveindonesia :iloveindonesia :iloveindonesia http://s.kaskus.id/images/2014/06/04/6