Uniknya, saat masih kecil ikan ini bentuknya, dan cara berenangnya normal seperti ikan kebanyakan. Artinya, matanya ada di kiri dan kanan kepalanya. Tapi beranjak dewasa , matanya perlahan2 pindah ke satu sisi, dan berenangnya jadi datar begitu.
Ini dulu pernah diadaptasi oleh perfilman kita di tahun 1980. Judul filmnya Darna Ajaib, dibintangi Lidya Kandou.
Masalahnya udah clear ini, Gan. Udah diomongin baik2. Sekarang mereka sedang bermufakat mencari jalan keluarnya.
Jadi, komentar polisi yang menyuruh ganti suami itu langsung diabaikan karena pelapor itu membuat laporan palsu? Begitu aja?
ronald.juice Sama2 menguntungkan. Tapi gak pantas dipertontonkan di area publik yang kemungkinan besar banyak anak2nya.
Di mana2 daerah, kondisi seperti ini ada, sih, Gan. Ujung2nya duit juga. Penari dapat untung, penyawer-nya juga sama.
Sebelum menyalahkan si Salt Bae, ada pertanyaan sedikit, nih. 1. Kenapa penonton bisa dibiarkan masuk lapangan? Apa saat selebrasi seperti itu memang lumrah? 2. Pialanya, kan, lagi dipegang ama pemain lain, kenapa mereka membiarkan dia megang juga? Well..., ini bisa karena sal;ah paham, sih. Kalo a
Kalo pun fan made, itu terlihat keren. Tapi, demi cuan, mungkin aja MCU 'menghidupkan' Tony Stark. Bisa dengan alternate universe dan sejenisnya. Apa, sih, cerita yang gak bisa dikarang?
Bukan salah laki yang ngelamar lah. Si istri itu yang gak jujur. BTW, yang harusnya dibacok bukan laki yang ngelamar, tapi bininya.
iskrim Yang mateng, dong. Bisa dari hasil perasan atau yang instan. Kalo dari sisi pedagang, pake santan kemasan lebih efektif. BTW, santan kemasan udah bisa langsung pakai, lho, ya,.
Pantesan penyelam yang pernah gak sengaja ketelan ikan paus itu dilepeh lagi ama ikan pausnya. Ternyata karena bikin keselek. :ngakak BTW, di cetitanya, Nabis Yunus emang cuma sampe tenggorokan, doang.
Ane pernah cobain yang pake santan, Gan. Rasanya emang terasa lebih mantap. Tapi komposisinya jangan terlalu banyak, nanti bisa eneg. Yang ane coba, santannya masih dicampur dengan susu lagi.
Menurut analisa seorang pakar, segala sesuatu yang berkembang terlalu cepat, cenderung akan ambruk dengan cepat juga, karena cenderung tidak ditopang oleh 'akar' yang kuat. Perusahaan lain yang dulunya dianggap lambat berkembang, mungkin sekarang justru lebih kuat, karena 'akar' mereka sudah kuat.