yang bikin menarik itu mereka pada awalnya ingin memviralkan "kesalahan" indomaret dan berharap netizen mendukung "perjuangan"mereka. Ujung2nya malah memviralkan aib mereka sendiri. Ga kebayang ekpresi mereka ketika membaca komen2 netizen yang pedas2 itu.
Soal HRS ane sepakat. Tapi tadiny ane pikir dia mengulangi lagi doa jahat jaman ahok di taun 2020 ini. Taunya emang berita lama. Intinya ini berita jadul.
ditempat lain malah berharap disemprot disinfektan, nah ini dikasih gratisan malah nolak. Semenjak HRS pulang jadi ga tenang nih ibu kota. HRS kembali ke Arab saudi kayaknya opsi yang paling adem. Ayoo dukung HRS kembali ke tanah suci
kalo bawa2 sejarah DI/TII juga ada dalam sejarah, yang membasmi TNI dan rakyat. lagian FPI ada apa hubungannya dengan sejarah TNI.
setuju bahwa jangan lihat agamanya klo terkait radikalisme dan terorisme tapi motivasi dan landasan berpikir yang mendorong seseorang menjadi pelaku. Selain itu apakah pelaku menyesali perbuatannya atau malah bangga karena dia yakin telah mengamalkan keyakinan yang dia anut.
kalau soal liberalisme, Sekularisme dan kebebasan berpendapat emang sdh dari dulu jadi ciri khas negara eropa. jadi klo mau serius dan berani menghadapi Perancis cs tinggal suruh para imigran2 dan pengungsi timur tengah yang ada di Perancis dan negara2 eropa untuk pulang ke negara asal atau pin
nilai beritanya ada pada anak kecil seorang pengemis sudah bikin kita iba, ditambah ada org mau ngasih dia uang asal makan cabai. tangisan anak kecil itu bikin jiwa kemanusiaan pembaca bergejolak. Semoga selanjutnya anak kecil itu dapat pertolongan yang lebih manusiawi
SKB 2 menteri itu untuk pendirian rumah ibadah ga ada kaitannya dengan beribadah didalam rumah. Pengajian dan sholat 5 waktu dirumah kan sah2 saja. jadi klo ada yang beribadah dirumah itu ga bisa dihalang-halangi. Hanya di indonesia orang bisa terganggu dan resah karena tetangga beribadah dirumah.
Ga ada habis2nya soal kafir-kafiran. mestinya pemerintah mulai tegas dalam mengatur tentang hal-hal apa saja yang dapat dikategorikan sebagai bibit radikalisme. karena kata "kafir: itu sendiri sudah dianggap sebagai istilah yang sama artinya dengan kata nonmuslim. Bahkan ada pihak yang nyata...