kampret ngomong kaya bangke ngapain juga suka rk di adu2in sama ahok ,, makan tuh taik selfie Habis nenggak air ektrak kobokan yee? :ngakaks
Benar sekali... Maklum di Indonesia masih banyak yang latar belakang pendidikannya rendah dan pengetahuannya minim, seperti para Nastak. Makanya yang paling jago ngibul lebih besar peluangnya untuk terpilih, karena Nastak tidak bisa membedakan mana yang ngibul dan mana yang realistis, secara pen...
Wajar kalo kota seperti Sukabumi bisa mengalahkan Bandung dalam hal pelayanan publik. Untuk level ibukota provinsi seperti Bandung, pelayanan publik menjadi lebih kompleks karena semua ada sehingga lebih rumit pembenahannya, sedangkan kota seperti Sukabumi cenderung lebih sedikit yang berdampak l...
Di trit sebelah ada surpei yang bilang Pematang Siantar sebagai kota peringkat pertama yang paling tinggi toleransi beragamanya. Ternyata memang terbukti, bukan hanya dalam toleransi beragama, dalam hal bendera terbalik seperti ini pun ditolerir sehingga bisa berkibar cukup lama. :Yb
Tunggu klarifikasi aje.. Cable Car Gelap Nyawang - Cihampelas kan memang bukan ditujukan untuk sarana transportasi massal, tapi lebih kepada wisata. Makanya tidak dimasukkan kedalam RDTR seperti 3 koridor cable car yang lainnya.
oh.. oke.. tapi jujur aja menurut ane 15M itu terlalu besar untuk proyek pemasangan granit. Setengahnya saja sudah untung besar sebetulnya. kalo menurut ane sih lelang proyeknya sudah diatur pesertanya semua. bukan rahasia kalo pemenang proyek bukan saja harus setor ke orang dalam, tapi juga bagi...
Solusi untuk mengatasi hal ini cuma satu, yaitu jadi presiden. Agar lebih mudah mengatasi banjir dan macet di DKI.
Perilaku warga Jakarta, menurut Ahok, tidak mencerminkan kepedulian akan banjir. "Kadang orang Jakarta keterlaluan, bawanya mobil bagus, buka jendela, lalu buang sampah keluar," tutur Ahok. Ahok mengaku sering melihat kejadian seperti itu. Sampah yang dibuang kemudian akan terbawa ke got.
Subyektif aja. Tu ada yg meninggal keseret banjir, masih sebut keseret genangan? Makan tuh pencitraan baik tkg taman Kalo kaga ngarti mending belajar dulu yang banyak. :ngakaks
Nah kejadian yang begini di Bandung memang pantas disebut Banjir, karena cuma ada saat hujan sangat deras dan itupun tidak selalu terjadi, lalu ketika hujan reda itu air sudah hilang entah kemana. Berbeda dengan di DKI, yang airnya bisa sampai berjam-jam, berhari-hari, serta banyak korban terdampak
yang mana yang tidak konsisten :bingungs kenyataannya di negeri ini, setiap ganti menteri ganti kebijakan. contohnya soalnya istilah tingkat dalam kuliah. Saat saya masih kuliah, satu tingkat sama dengan satu tahun. Sayangnya di tahun 92 atau 93 (saya lupa) istilah satu tingkat berarti satu semes...
http://s.kaskus.id/images/2015/11/16/1282753_20151116122943.JPG nggak salah kang kuliah dua tahun baru tingkat dua :bingungs. bukannya yang normal tingkat empat :o emang lu kuliah tahun berapa ? :bingungs gw kuliah jamannya masih ada pelita. saat itu, satu tingkat itu sama dengan satu tahun. jadi
tipikal kerjaan hasil kontrak.. sebetulnya ga salah juga sih.. pemenangnya pasti yang paling murah tapi pemkot harusnya punya spek yang ketat atas proyek misalnya bahan granit, tebal brp cm.. semen spek nya spt apa, garansi pekerjaan brp lama kalo gak salah kemaren sempat mangkrak karena kontrakto
Cuma 4 meter sih namanya genangan, paling lama satu jam juga hilang airnya. Kalo yang namanya banjir itu seperti di Bandung, bisa berjam-jam, berhari-hari, dan banyak korban terdampak. Soalnya pemimpinnya cuma bisa bikin taman doang.
Iyain dulu aje dahh.. ntar beberapa waktu kedepan juga pasti keluar pernyataan atau perbuatan yang bertolak belakang. Seperti dulu di KAA, sok iye bilang melepas ketergantungan pada IMF, World Bank, ADB, dsb. Tapi kemaren-kemaren malah mendukung IMF di KTT G-20. Segala puja dan puji untuk Dia-Yang-
Kalo duitnya unlimit atau minimal sebesar APBD DKI, kaga pake lama sudah bisa dilakukan pembenahan sekaligus dari tengah sampai pinggir. Tapi kalo duitnya terbatas, mau tidak mau harus bertahap.
Itu sih bukan banjir, cuma genangan biasa doang, paling lama 1 jam juga hilang airnya. Yang namanya banjir itu seperti yang di Bandung, bisa berhari-hari dan banyak korban terdampak serta harus mengungsi. Soalnya pemimpinnya cuma bisa bikin taman doang.
gak mungkin kan duit sgitu makan siang gratis.. bisikin dong dituker ama apa :ngakak Menurut penafsiran Nastak sih gratis, sama seperti penafsiran Nastak saat bicara soal koalisi partai politik. Semua bantuan itu karena pesona dan kharisma dari Kau-Tahu-Siapa. Dia-Yang-Namanya-Tidak-Boleh-Disebut...