AKSARA SIMALUNGUN & BEBERAPA RAJAH\n\n\n\n\nPustaha Laklak memakai bahasa dan Aksara Batak. Aksara Batak yang mempunyai ciri-ciri tersendiri antara Batak Toba, Simalungun, Karo, Pakpak, Mandailing/Angkola (di Simalungun disebut Puang ni Surat Sapuluh Siah krn berjumlah 19 huru...
Hiou (kain Simalungun, masyarakat Toba/Mandailing-Angkola menyebutnya dengan istilah ulos), ditemukan di Silou Malela (Kab. Serdang Bedagai). Ketika saya melakukan penggalian. Hiou tsb terletak dalam sebuah Hobung (peti). Kondisinya masih utuh, tidak sedikitpun ada kerusakan.\n
PERSENTABIN NINI BERAS PATI \n(Permohonan izin kpd penunggu gaib)\n\nmerupakan ilmu suku Karo, manteranya:\n\n“enda kusentabi kel aku oh Nini Beras Pati taneh kenjulu kenjahe \nsider bertengna, cibal beloku, belo cawir, pining cawir, kapur meciho,\npining meciho ...
\n \nHoras hita haganupan...\nJika Lawei Girsang bingung tentang Sejarah Morga dan Legenda Simalungun yang saling berbeda; hemat saya, dikalangan sejarahwan, budayawan dan penulis dikalangan simalungun, teramat sedikit perbedaan. Cuma ada beberapa perbedaan yg rasanya tidakl terlalu m...
\n\nHoras Lae anak komplek,\nSy sadar betul, Unang sai makkatai na so markihir ipon. walau mungkin saya belum sempat Jolo ni dilat bibir, asa nidok hata, \nAhu ndang adong mamaparhon adat namun ini Cuma sekadar menyuguhkan seadanya; belum lengkap andaliman, sira pege-nya.\n ...
Horas Lawei WONG MICKEL FRANSISCO TOMARERE GIRSANG i nagori timur, bicara sejarah simalungun, tdklah bs sebentar, krn ada fase-fase sejarah. mungkin krn simalungun berasal dari beberapa kerajaan dan akulturasi dgn daerah disekitarnya. Apalg disini adalah forum supranatural, bukan sejarah. walaup...
Takana juo ambo ka lagu nan bajudul Kasiak Tujuh Muaro.\n\n"...tasantuang juo yo nan pilalainyo...cando diserai, kasiak ramuan tujuah muaro..."\n\nKok urang kanai Kasiak tujuah Muaro, baa pulo tu...
Horas ma Hita Sude,\n\nDalam filsafat adat dan mistis Batak (Toba), 3 adalah angka yang dianggap sakral.\n\nDimensi kehidupan dalam pandangan mistis Batak berjumlah 3, yaitu Banua Ginjang, Banua Tonga, Banua Toru.\n\nBatak Toba mengenal 3 warna mistis, misalnya terdapat da...
\n\nSyukurlah...\nTernyata Ki Sawung muncul juga menyajikan Khasanah Piso Tumbuk Lada dari pandangan Etnis Karo.\n\nLanjut terus Ki
\n\n- Memang di Sumatra, Taring Harimau, Kuku Beruang dll, sering dijadikan Tambar (Obat) dan Azimat. \n- Maranggir / Marpangir / Belimau / Mandi Jeruk Purut, adalah tradisi di hampir seluruh tempat di Sumatera. Diyakini menambah tuah badan. Dulu Raja-raja Simalungun mempunyai tempat ...
Dalihan Natolu adalah sistem kekerabatan di masyarakat Mandailing, Angkola & Batak Toba. Dalihan (Tungku), Na (Nan), Tolu (3), jadi berarti Tungku Nan Tiga. Di Minangkabau ada Tigo tungku Sajarangan. Pada puak Mandailing & Angkola, sistem kekerabatan ini adalah Kahanggi, anak boru, dan mora....
Dari Pustaha Laklak untuk Menambah ukuran Penis.\nAda beberapa bahan dalam satu kesatuan yang bisa digunakan untuk menambah ukuran penis, yaitu:\n\n1. terong hutan, batangnya berdiri. diambil keseluruhan buah sebanyak 9\n2. lintah kerbau 9 \n3. Belangkas 7 pasang\n4. tangk...
ILMU SORGAH\nSebuah keilmuan Simalungun untuk mendatangkap kharisma dari ucapan dan diyakini bisa menggentarkan orang lain. Sorgah arti harfiahnya adalah hardik, bentak.\n\nAmbil pasir segenggam disungai. Sebelum digosokkan pada semua gigi atas dan bawah, tiup dan bacakam tabas,:\...
Di Masyarakat Simalungun, ada budaya menyuguhkan DAYOK BINATUR jika seseorang menempuh perjuangan hidup, keberhasilan atau malah jika terjadi semacam kesialan (Hangalan). Dayok Binatur adalah penganan terbuat dari seekor ayam kampung jantan yang diberi bumbu berupa perasan batang (holat) sejenis ...
Mantera / Jampi, inyo masuak dalam khasanah budayo, puisi lama & Seni Tutur. Indak paralu bana kito mangamalkan sapantun amalan syar'i. baiko kurafat - bid'ah, jaan sampai pulo syirik.\n\nKok lai mangarati Aqidah, tantu indak masalah mambaco amalan dgn bahaso minang, indonesia, ...
Ai ma tongon..... Pasal turi-turianmu ai. Diateitupa ma. Memang turi-turian (hikayat) diatas, memang ada berkembang di masyarakat. Sayapun pernah mendengar turi-turian semacam itu, cuma disebutkan Sitanggang pergi ke Pulau Jawa, saya baru dengar. Hanya saja Turi-turian tsb sangat sensitif bagi t...