\nHoras jg ipankz. Bagi dong wawasan kau\n\n\n\nyup\npahit :medicine: memang.\nTp saya pun mulai merenung, gagasan & gawean apa yg harus kita buat ya......
Sri Alem Br.Sembiring, M.Si (Fak. Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU), mengungkapkan: Semua tempat sekitar manusia adalah juga alam gaib, namun alam gaib tersebut\ndigambarkan sebagai suatu alam yang tidak terlihat dan tanpa wujud, karena itulah\ndisebuat deangan i jah (di sana), manusia ti...
Adapun Tabas (mantera) yang digunakan Guru dalam Persentabian, menggunakan rapalan asli Karo yang telah baku. Kita contohkan saja, mantera untuk persentabin kepada beraspati taneh dan beraspati rumah;\n\nEnda ku sentabi kel aku o nini beraspati taneh kenjulu kenjahe \nsider bertengn...
Masyarakat Karo meyakini bahwa alam merupakan merupakan\ntempat bagi manusia, roh-roh gaib dan mahluk-mahluk lain yang hidup berdampingan dan saling menghargai pada tempatnya masing-masing. Orang Karo sangat menghargai proses keseimbangan. Sehingga ada pribahasa, Uga gendangna bage endekna, y...
SELAYANG PANDANG KARO\n\nKaro adalah suku asli yang mendiami Dataran Tinggi Karo, sebagian Kabupaten Deli Serdang, sebagian Kabupaten Langkat, sebagian Kabupaten Dairi, penduduk asli Kota Medan yang menjadi Melayu, dan Kabupaten Aceh Tenggara. Nama suku ini dijadikan salah satu nama kabup...
\n\n:)\nGanteng kali lawei kita yang satu ini...seperti para ksatria Simalungun jaman dulu ya...Panglima Goraha gitu ya...\n\nbtw terima kasih lawei omtatok untuk kunjungannya ke blog saya dan mengisi komen pada beberapa artikel saya ttg simalungun di www.sevilla99.wordpress.c...
Masyarakat Batak mengenai 3 sebutan untuk memaknai doa-doa, yang pemaknaannya sebenarnya saling berbeda:\n\n1. Tonggo-Tonggo\n2. Raksa-Raksa\n3. Tabas-Tabas\n\nbahkan ada lg sebuah istilah yg disebut: Tamiang = Tangiang
HIOU SIMALUNGUN\n\n\nDi Simalungun, Kain Tradisionalnya disebut Hiou (bukan Ulos).\n\nAda beberapa ragam motif Hiou, yang tentunya mempunyai fungsi dan filosofis tersendiri.\n\nDisini Saya berikan beberapa ragam motif Hiou:\n\n\nNANGGAR SUASA\n\n ...
\n\n\n\nSanina suryacakra & Lawei hidupsehat,\nMari kita mulai untuk tidak berkiblat pada etnis lain.\nPemutar balikan beberapa sejarah di Komunitas batak selama ini, akibat batak acap kali menjadikan kultur diluarnya sebagai acuan.\n\nKetika orang Toba pada saat p...
\n\n\n\nLawei wiltom83,\nPustaha Laklak tidak berbatas pada kemargaan.\nMemang suatu marga ada yang melestarikan sebuah atau lebih Pustaha, lalu meyakini itulah milik marganya.\n\n\n\n\n\nKabar sy baik, semoga monokoro jg tetap oke ya.\nSy berha...
\n\nThanks PANGLIMA KECIL,\nPustaha Laklak selain kuno, langka, juga (konon) memiliki energi spiritual tertentu\n:Peace: