Jelas lebih bagus hehehehe Rumput ssb di sekolah https://s.kaskus.id/images/2017/04/07/9235218_20170407071614.jpg Di club usia muda https://s.kaskus.id/images/2017/04/07/9235218_20170407071648.jpg Di klub liga Thailand 4 https://s.kaskus.id/images/2017/04/07/9235218_20170407071750.jpg Club th
Ya itu kan teori dan penafsiran secara subjektif. Bukti nyatanya apa benar semua? Sekarang gini deh, itu kanselir Jerman, Angela Merkel kalo ngaku orang Inggris, ente percaya gak? Presiden Filipina Duterte kalo ngaku orang Bekasi, ente percaya gak? Maksud ane begitu gan Benar apa yg agan katakan
Ini sih cuma teori cocoklogi, ditafsirkan sesukanya sendiri. Sekarang gini deh, antara orang Indonesia dengan Filipina dan Thailand aja, bisa dibedakan secara jelas gak, fisiknya? Susah gan! Sama juga kayak ente mau bedain antara bule Inggris, Jerman dan Perancis. :wakaka :wakaka :wakaka Pinoy
Bagus! Langkah pertama adalah: menyadari kekurangan Langkah kedua adalah: mengakui kekurangan Paling tidak ini sudah dilakukan pemerintah Malaysia. Hasilnya? Ya mungkin di Indonesia akan berbeda.
Well, kekayaan itu datang dari kerja keras. Agama ga bikin orang jadi kaya. Orang jualan agama bisa kaya, tapi namanya jualan, ya itu kata kerja. Jadi tetep kerja yg bikin orang jadi kaya. Tapi kalo bekerja keras dan beragama, sudah pasti akan lebih klop.
https://m.detik.com/news/berita/d-3452992/ahok-didakwa-nodai-agama-ahli-harus-dilihat-perbuatan-dan-niat Jakarta - Ahli hukum pidana dari Universitas Katolik Parahyangan Djisman Samosir, yang dihadirkan oleh terdakwa, menyebut pembuktian dakwaan penodaan agama terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ah...
Mungkin sebenernya yang lebih penting itu agama diharamkan digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Kenyataan sekarang kan: Mau jadi pokitikus tapi ga punya kemampuan? Jualan agama. Yang belakangan viral, "ustad" jadi2an yang meresahkan TKI di Hong Kong karena jualan agama buat dapeti
Ane kuliah Gaji ane (awal2) ga segede pasukan oranye kok. Kalo di negara maju, kerjaan seperti pasukan oranye, pelayan, dll emang lebih besar ketimbang anak yang baru lulus kuliah kok. Intinya: Ahok mau bikin ketimpangan penduduk Jakarta makin menipis. Ga ada orang DKI yang sampe bener2 miskin. (As
yang perlu diperhatikan disini nudist, naturalist, naturist beda makna ya sama hedonis. para naturalist memang sering mengadakan acara telanjang bareng (nyepeda, santai ditaman, dipantai, digunung), mereka ya pasti punya ketertarikan seks (baik homo/hetero) tapi saat acara itu berlangsung dilaran...
Trend terus berganti...ane g pernah ikut tren... :sorry :sorry Sebenernya.. Gaya ini cocok buat agan yang ga demen ngikutin trend. Coba ubek2 koleksi sepatu kulit babeh ( atau bahkan engkong) ente. Ente pake, pasti masih bagus. *karena gaya beginian mentingin kualitas, yang bertahan lama.
Liat komen anak2 Kaskus menunjukan kalau gaya jas begini masih "awam" dan "mahal" bagi sebagian masyarakat kita.
Niatnya bagus dan mulia Tapi Butuh modal besar dan terkesan ga efisien. Mungkin beberapa tahun ke depan, difabel di Jakarta bisa pergi keluar rumah sendiri tanpa butuh bantuan orang lain karena semua fasilitas di jalanan umum ramah difabel.
https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2017/03/03/9e322cfc-3f62-4bb5-b944-078468805b8f_43.jpg?w=780&q=90 Jambulnya 10cm
Ya iyalah, namanya juga orang miskin, ada duit ya dibelanjain buat yang saat itu dipengenin. Sebagian besar masyarakat kita emang miskin. Jadi tergantung yang mau jadi pemimpinnya. Tetep bikin orang miskin tetep miskin dengan kebijakan populis atau bikin orang miskin naik kelas dengan kebijakan yan
biasanya yang namanya aneh pasti orang jahat (with few exceptions) Buni Yani, Tere Liye, Tara Palasara, Patrialis Akbar, Pollycarpus, Al khaththath, ... Zon? Uno? Anies? (Mantan sohib ane namanya Anies, terapis di mabes)
Anjrit, 4 orang vs 100jt orang? Emang bener dulu pikiran ane yg ngerasa mayoritas orang Indonesia cuma asal hidup. Sedih, tapi fakta berkata demikian.
Nah! Ini baru cawagub rasional ga janji2 palsu. Emang dia ga bisa kok bikin Jakarta kaya Singapura juga.
Sebanyak 12 siswa yang berhasil meraih medali ialah Julius Owen Suherman yang mengumpulkan 12 medali, Alexandra Annika (5), Angelica Marta (3), Basilio Otto Suherman (4), Wirayuda Hendro Gunawan (2), Morgan Thomas Coomes (4), Bianca Evangelista Tjahjadi (3), Evan Haryowidyatna (3), Adler Edsel (4),