TIGA BELAS “Mereka itu tidak berbahaya.” Suara Parit kembali meninggi. “Mereka terlahir istimewa.” Timpal Gerwani mengulangi. “Aku juga terlahir seperti itu.” “Tapi mereka cerdas. Mereka berwawasan luas.” “Aku juga cerdas. IQ aku di atas rata-rata orang jenius. Berkat perjuangan...
DUA BELAS Parit, laki-laki itu dengan cepat menangkap adanya kegundahan di mata kekasihnya, Gerwani, nama yang lagi-lagi tak asing di dengar, nama yang sama dengan sebuah perkumpulan para perempuan pada masa Orde Lama yang menjadi salah satu pendukung partai berlambang palu dan arit. Dan lagi-lagi
SEBELAS Dan alam semesta pun berganti wajah. Untuk sebagian manusia, adalah saat-saat yang jengah. Di sebuah apartemen kelas menengah, di bawah pancuran air hangat, nampak seorang perempuan muda sedang memanjakan diri. Ia membiarkan tetesan-tetesan air hangat menjalari sekujur tubuhnya. Tak lama
SEPULUH Pagi yang berawan. Di luar sana, Parit mulai gentayangan. Parit mulai beraksi. Sosok pemuda yang terlahir indigo tipe artistik, Parit tidak terlalu peduli dengan standar kemampuan indigo yang mengatakan bahwa indigo itu harus punya kepekaan tinggi dengan hal hal bernuansa supranatural, ia
Grup FB Universal Indigo lagi promo kaos selanjutnya dan buka secara Pra Order :D Kaos UI "Spiritual" . " Cakra Svadhistana" IDR 120K (Free Ongkir) Available Size M, L, XL, XXL Soft Cotton Combed 30s Distro Quality Cloth Pra Order Only Inbox FaceBook (Nama, Alamat Lengkap, No Hp
Grup FB Universal Indigo punya kaos perdananya dan lumayan laris hehehehttps://s.kaskus.id/images/2017/08/22/9849640_20170822095522.jpghttps://s.kaskus.id/images/2017/08/22/9849640_20170822095528.jpghttps://s.kaskus.id/images/2017/08/22/9849640_20170822095538.jpg
https://s.kaskus.id/images/2017/08/19/9849640_20170819014229.jpg Mampir Grup Facebook Universal Indigo
SEMBILAN Auman yang terdengar bersetubuh dengan halilintar yang menggelegar dan perubahan pun terjadi dengan beragam penampakkan berupa siluet-siluet mencekam. Anak laki-laki itu kini berposisi bak Harimau pejantan di atas tanah. Selusin Kujang yang di patok dalam lingkaran itu bersinar dan berbi...
DELAPAN Pukul sebelas malam. Hawa dingin menyelimuti wilayah Bandung yang secara topografi dikelilingi kekokohan serta kegagahan berdirinya beberapa pegunungan yang menjulang tinggi. Di antaranya adalah gunung Burangrang, Bukit Tunggul dan Tangkuban Perahu yang dinyatakan masih aktif memproduksi ...
TUJUH 3 September 2012. Pukul sepuluh malam. Langit melukiskan hamparan cakrawala yang terhias dalam gugusan Bima Sakti. Kilauan ribuan bintang berjarak jutaan cahaya itu bertaburan dan gemerlapan. Sulanjana ditemani benderangnya sinar bintang Sirius. Ia mengenakan kemeja lengan pendek batik tuli...
ENAM Lelaki yang terdampar dalam sel tahanan itu sempat dijuluki Setan Malam. Ada yang lain dengan sorot kedua matanya yang menajam. Ia sedang berusaha mengingat mimpi indah yang baru saja dialaminya, dan secara bersamaan ia juga sedang berkontraksi. Ada sebentuk kehidupan lain yang berhasil meng...
LIMA Secara gaib air sakral dari sumur bersejarah dalam salah satu Buli Buli itu terlihat begitu hidup karena seolah mempunyai Ruh. Genta yang takjub berjalan mendekati Sulanjana yang kini berusaha melakukan interaksi lebih mendalam. Suasana di dalam kamar itu terasa panas karena terjadi residual...
EMPAT Serupa Senyawa Yang Berjiwa berkelebatan di depan meja persembahan. Asap hio dan dupa menjadi kepulan-kepulan yang membangkitkan gairah kesetanan. Semerbak wanginya yang menusuk indera penciuman adalah bukti bahwa asap-asap yang mengepul itu mempunyai kekuatan yang bekerja secara gaib. Selain
TIGA Lewat pukul dua belas malam. Langit kian menghitam. Gumpalan awan bergerak cepat menutupi sempurnanya bulan purnama yang tak punya kuasa untuk mengusir. Dari kejauhan Ki Warang mengendus-ngendus amisnya darah yang tersaji dalam wadah terbuat dari kuningan yang dirudapaksa karat. Darah yang t...
...DUA... “Adang, lolongan anjing di luar sana menyeramkan. Itu pertanda tidak baik!” Ucap Genta geram. “Lolongannya seperti serigala saja. Sekarang aku yakin pasti ada yang tidak beres.” Sulanjana mengepalkan kedua telapak tangannya. Tiba-tiba Genta teringat pada tujuan semula yang ingin...