Hampir senja ke seratus, atau mungkin lebih, Ah, aku lupa Kesepian masih betah bergelayut manja di pundakku, Hari hari yg basah oleh air mata, ia jadikan tempat bermain. Aku nelangsa, Dimangsa kesepian, Temanku hanya pena dan kertas, Bicaraku hanya sebatas goresan goresan tinta, Mungkin kiamatku s
mungkin.. mungkin cuma rambut beruban yang sempat kubelai mungkin... mungkin cuma pipi keriput yang sempat ku usap mungkin... mungkin suatu hari hanya tubuh yang kaku yang dapat kupeluk love u forever ever