وَأَنا مِنا الصالِحُونَ وَمِنا دُونَ ذلِكَ ۖ كُنا طَرَائِقَ قِدَدًا Dan sesungguhnya di antara kami (jin) ada yang saleh dan ada (pula) kebalikannya. Kami menempuh jalan yang berbeda-beda. QS. Al-Jin.
Bener kok gan, awal2 cerita itu biasanya paling sikit 5 chapter.. Tak tungguin yoo.. Antasari yo? Banjarmanis kali ..
Rasa sakit yg sangat menghancurkan itu adalah dikhianati. Bahkan jauh melebihi sakitnya ditinggal mati. Karena disaat kita ditinggal mati, kenangan indah bersamanya akan tetap indah sampai kita jg mati. Nasib lo dikhianati za, sebagai balasan dimasa lalu saat lo menyakiti wanita yg tulus menyayangi
Nona Ukhti aja mampu bangkit za waktu itu, padahal usianya masih mudaan dr lo saat mendapat musibah. Dan, musibah terbesar bagi seorang wanita adalah seperti yg dialami nona ukhti. Noh, temannya aja sampai bunuh diri gegara itu. 1:100 dah wanita kayak nona ukhti didunia ini. (okey mungkin ini leb...
Pantas aja tama nganggap elya gk ada tandingan. KeSabarannya udah tumpah kemana² diusia segitu. Keikhlasan nya menyamai tanah yg rela di injak tp selalu membrikan jln kehidupan bagi makhluk diatasnya.
Luna gk ada di volling ya za? Sampai sini yg paling ikhlas dan sabar menghadapi sikap lo kan cuma mbak Ukhti.
Walau cuma Sedikit gambaran dari lo tentang kehidupan di tempat paman lo za, sukses bikin bergidik. Lo yg udah ditempa hidup cukup keras aja gemetar, apalagi kalo cuma mental tempe, bisa mati duluan sebelum keinjak.
Gk dapat benang merahnya kalo gk ngerti bahasa jepang. Dikasih translate malah kasihan eza yg ngetiknya jd nambah.
Berat. Benar² berat menjalani hidup kayak gitu za. Dan kembali berat saat mengetik dan mengulang cerita itu disini. Istri tercinta dan buah hati di ambil kembali sama yg punya, kalo bukan manusia pilihan yg menjalaninya, pasti gk akan mampu melewatinya.