hari itu akhirnya aku pergi juga dengan hendra... hendra benar - benar orang yang baik ... mau repot membantu aku berkeliling memilih bahan kain yang aku butuhkan.. padahal dia abis lepas piket malam "kamu ga ngantuk hen kan semalem abis piket kan" " ga tenang aja kalo aku cape nanti
sampai juga di ruangan berbau obat yang sebenarnya tidak pernah membuatku nyaman... tapi aku hanya bisa bersyukur... aku bukan si sakit... dan aku masih bisa mengantar agia... sambil menunggu nomor panggilan untuk diperiksa aku tetap sibuk dengan hpku mengontrol semua stok gamis dan hijab di toko...
berminggu - minggu setelahnya agia ga pernah lagi menyinggung tentang hendra.. padahal hendra sudah men DM aku beberapa kali untuk ngajak ketemu tapi tak ku jawab... wajah merona agia hari itu membuat aku seperti tak bisa melangkah... dalam hatiku berfikir apa hendra mendekati ku untuk di kenalka...
"gang lima kang.. eh saya panggil apa?" "hendra aja" "eh iya hendra... maaf" kataku sedikit bingung dan malu tanpa sebab yang pasti.. esok harinya baru sore aku sampai di rumah sakit aku melihat agia sudah berdandan cantik ga lagi memakai piyama seragam rs... mba sint
jam udah nunjukin jam sepuluh malem lebih saat aku pamit sama teh sinta... agia ku lihat sudah tertidur pulas.. "kalo stabil besok mungkin dah boleh pulang nur" kata kak sinta saat aku mau pamit.. " maaf ya nuri jadi ngerepotin kamu... teteh ga kuat kalo ngobrol lama dengan agia......