Part 11 (Bapak itu? {2}) Aku tak habis pikir dengan ulah manusia zaman sekarang. Seolah hidup itu tidak ada akhirnya, seolah yang ia punya sekarang kekal selamanya, seolah semua kelakuannya tidak akan dipertanggung jawabkan. Kelakuannya padaku sudah melampaui batas, biar tuhan yang membalas. “T...
Part 10 (Bapak itu?) Aku menghampiri pak Kosim di jajaran shaf pertama musholla yang terlihat tidak begitu besar. Ia nampak sedang khusyuk, hal itu yang membuatku enggan untuk menggangunya. Aku memerintahkan otakku untuk menunggunya saja di teras musholla. Selang beberapa menit, pak Kosim mengham...
Part 9 (Misteri yang belum terpecahkan) “Badannya tambun, rambutnya gondrong, pakai kacamata, dan dia punya satu tanda dipipi kanannya” kata seseorang yang baru aku ketahui setelah Rahmi memperkenalkannya padaku siang itu. Tidak lain tidak bukan beliau adalah guru spiritualnya Rahmi. Memang d...
Ijin nyimak sambil senderan ya Gan :Peace: Cerita nya bikin penasaran :shakehand Nongkrong di Pejwan dolo :cool Naik naik cemen banget si roy beraninya keroyokan.. bikin geregetan.. jadi ceritanya kak amel main dukun yaa.. hii ngeri amat ada cewek semurah itu.. Numpang di pejwan Nitip sendal
Part 8 (First of all) “Aaaaaa... Lepaskan saya... Awas kalian semua!” Kata adik perempuanku. Itu bukan dia, aku yakin sekali. Entah apa yang sedang merasuki badannya. Ia meronta-ronta, mencoba melepaskan pegangan para tetangga yang kini mulai berdatangan karena ingin ikut membantu atau sekeda...
Part 7 (‘Pacar’ lamaku 3) Mungkin tingkat keyakinan ku atas pelet itu hampir mendekati 80 persen. Jika aku memang di pelet, kenapa air kopi pahit itu tidak berkurang? Pertanyaan demi pertanyaan terus menghantuiku. Apa mungkin Kak Amel menggunakan ilmu pelet lain yang tidak akan terdeteksi? At...
Part 6 (‘Pacar’ lamaku 2) Priiitt... Priiitt... Suara peluit itu cukup Cumiakan telingaku. Tukang parkir mulai mengarahkan kami untuk parkir. Kami berhenti di salah satu pusat perbelanjaan. Tangannya mulai menggenggam tanganku, semakin lama aku rasakan pegangan itu semakin erat. Cukup lama ka...
Part 5 (‘Pacar’ lamaku) Aku sudah bilang pada part sebelumnya, bahwa aku belum pernah mempunyai pacar. Sedikit flashback pada masa SMA ku. Saat itu, aku kelas 2 SMA. Seperti biasa, aku selalu bersama dengan ke 3 temanku, kemanapun itu, selama masih di penjuru sekolah, kami selalu bersama. “...
Part 4 Lia, ia gadis seumuran denganku, mungkin usianya beberapa bulan lebih tua diatasku. Gadis yang selalu menimbulkan seribu tanya dalam benakku. Tapi, gadis asal Lampung itu sudah membuat hatiku terperangkap dalam hatinya. Ia mungkin gadis pertama yang aku kenal. Tidak, maksudku gadis pertama
Part 3 (kenalan) Terdapat satu icon surat pada telepon genggam ku. Aku membaca pesan singkat dari Lia. Ia mengucapkan selamat padaku. Aku membalasnya “Selamat buat apa?”, tak berapa lama pesanku segera dibalasnya. “Loh, kamu gak sadar apa? Ini kan hari ulang tahun kamu”, Aduhh, bahkan aku...
Part 2 (Perkenalan) Ini kisahku yang terjadi beberapa tahun silam, saat aku masih berusia delapan belas tahun. Saat itu aku masih duduk di kelas 3 SMA di salah satu SMA di Kota Bandung, bukan SMA ternama, karena aku termasuk orang yang biasa-biasa saja dalam hal akademik. Aku memiliki pandangan ter
Part 1 Satu, dua batang rokok tak cukup membuat hatiku tenang, atau setidaknya sedikit tenang. Fikiran ini selalu memvisualkan kejadian 17 hari lalu. Kejadian yang membuatku trauma, tidak, bukan trauma, aku lebih merasa ‘terpukul’, aku merasa tak berguna. 17 hari lalu, bahkan ia masih berada di