Kalam dari sang Maha Kupanjatkan setiap malam datang Untukmu, untukmu, dan untuk kita Tak pernah ada yang lain Validitas hanya dimiliki oleh hati Tak perlu legitimasi setiap orang Mereka hanya melihat sesaat Lalu menanam benci di lubuk hati Kau adalah makna Dari berbagai doa yang telah kupanjatka
Ada riuh tak berkesudahan Tertahan ego dalam diam Ingin berteriak sekencang-kencangnya Sampai suara habis tak tersisa Langkah semakin jauh Menjengkal tanah tak bertuan Dari kota ke kota Hingga persimpangan dosa Semua tak pernah luput Untuk singgah melepas lelah Ada sepi penuh kekosongan Memaks
Padika rasa untukmu Yang terus setia menemani Teruslah bersemi Jangan pernah pergi Tak akan pupus rasaku Sampai napas ini putus Tak lagi berhembus Aku tetap mencintaimu Kan ku jaga engkau Dengan cinta yang ku punya Ku jauhkan dari lokawigna Dengan cara yang ku bisa Wahai Maharani Kaulah sang laz
pada akhirnya kaupun pergi tak peduli dengan rasa apa aku disini tetaplah menjadi pecundang yang berpijak di negeri orang lalu pergi meninggalkan kotoran teruskan saja omong kosong itu berdusta dengan sumpah serapah sampai kau menjadi sampah dan hilang diseleksi alam
"Hidup jangan dihabiskan untuk mengisi masalalu". (Ibunya Hana.) Sebuah kalimat yang bisa merubah masadepan. :peluk
Lestari Apalah arti sebuah nama ketika tercumbu cinta dan rindu berpadu dalum seduhan teh percakapan hangat akan kuingat kau dengan aroma dan cerah bicaramu saat hangatku dan mu melilit berpadu kusut tergulung ombak madu dan kukecup manis pahitmu buat apa kita bertemu lagi, kan hanya merusak memo