Seinget ane, waktu mulai awal berdirinya saja, TPI sudah banyak mengundang tanda tanya publik. 1. Menggunakan asset TVRI untuk mendirikan TPI. 2. Dana sebagian diambil dari departemen2, alias dana tilepan APBN. 3. Sebagian dana didapat dari pengusaha2 kroni Suharto dg imbal balik pembebasan pajak...
Sepertinya agak rancu peraturan ini. Soalnya, gelombang yg digunakan RT/RW net adalah gelombang MERDEKA. Seandainya mereka menggunakan penguat signal, bukan repeater (seperti dalam berita ini), yg benar adalah BOOSTER, itu pun tidak mengganggung gelombang / frequency operator lainnya. aneh pemerint
Waduh ... koq bisa gitu ya? Mengurus perusahaan saja sepertinya tdk becus :nohope: Apalagi ngurus negara nanti :(
mudah - mudah seluruh dana tersebut murni digunakan untuk membangun infrastruktur negara ini, dan tidak ada yang bocor lagi.
itulah bahanya mengkonsumsi minuman yg dilarang oleh agama, sehingga dirinya tak terkendalikan dengan baik.
Kalau dilihat dari kepentingannya, sepertinya dibutuhkan transportasi yg murah. Tapi pemerintah sepertinya tidak mengerti atau pura-pura tidak mengerti tentang hal ini. Padahal, mereka semuanya orang pintar.
Begitu aja koq merasa bangga? :amazed: Secara tidak langsung, dia terus menggerogoti generasi muda bangsa kita, dengan membebaskan "biang racun".