Bagian Lima. Gw melihat jam yang tergantung di dinding kantor gw, sambil merenggangkan otot-otot yang mulai kaku karena berjam-jam duduk dengan posisi yang hampir sama. Karena bosan mengerjakan pekerjaan, gw menutup kerjaan gw dan beralih melihat folder lain di laptop gw. Tanpa sadar kursor gw arah
Bagian Empat. Sebelumnya gw memohon maaf dengan sangat kepada pembaca semua, cerita gw terkatung-katung entah berapa lama. Karena pandemi ini, hidup gw, dan semua orang di dunia ini, mengalami perubahan. Ada hal-hal yang terjadi di hidup gw, seperti halnya orang yang datang dan pergi. Semua yang te
Bagian Tiga. Terkadang di suatu waktu gw bertanya-tanya, kemanakah gw akan melangkah satu, dua hari, bulan bahkan tahun kedepan. Manusia memang boleh berencana, tapi Tuhanlah yang akan menentukan. Setiap langkah kita yang disertai dengan usaha dan doa hanyalah sarana untuk mencapai tujuan hidup kit
Bagian Dua. Perjalanan hidup gw sepeninggal Ara bisa dibilang tidak mudah. Tentu saja nggak bisa gw ceritakan semuanya disini. Namun setidaknya akan gw ceritakan beberapa hal yang berkesan serta menjadi momen-momen penting di hidup gw. Oleh karena itu, mungkin cerita gw di Kaskus kali ini nggak sep
PENUTUP Akhirnya tiba juga saatnya gw harus mengakhiri apa yang sudah gw mulai disini. Sebuah cerita yang selama ini gw simpan rapat-rapat di dalam kenangan gw. Itulah kisah gw yang bisa gw bagikan kepada kalian semua. Dengan cerita ini, gw harap kalian bisa sedikit mengenal sosok Amanda Soraya, da
Maaf bang Gil, kalau ndak salah dulu ara pingin maen ke kampung halamanny bang gilang, apakah itu sudah terlaksana ? Ahh tapi kalau terlalu jauh pertanyaanya ndak usah di jawab bang Gil :D sayang sekali kami belum mendapatkan kesempatan untuk itu. Tapi gw mencoba mengambil hikmah dari situ. Mungki
Huaaa bang Gil..ane tambah nangis baca ini.. Bahagiany ya jd neng Acha bisa dicintai sebegitu dalamnya sm bang Gilang. Tapi ane berharap semoga bang Gilang menemukan seseorang yg bs membuat hidup bang Gilang lebih hidup lagi. Amiin ada satu kalimat dari pembaca disini yang menyadarkan gw sek
but, the spirit carries on bang :) yes :) akhirnya terjawab sudah semua yang ada dibenak ane, memang benar2 cinta sejati Semoga aja ara ditempatkan ditempat terbaik disana, aamiin mungkin benar kata agan2 diatas yang bilang agan gilang harus move on demi regenerasi, tapi namanya cinta gak mungkin
nope, menurut gw ara akan lebih bahagia jika lu menemukan pasangan hidup lagi. Menikahlah bro, demi ara, demi lu sendiri, demi kedua pasang orang tua lu. Anyway storynya keren banget, the next legendary story on sfth kaskus. bukan, gw nggak menutup kemungkinan menikah lagi. Untuk sekarang hati d
ijinkan gw menjawab beberapa pertanyaan yang muncul setelah gw menamatkan cerita ini ya : 1. Ada lanjutannya? - maaf, sepertinya gw harus mengecewakan kalian. Gw belum berencana menulis apapun lagi setelah ini. Untuk menulis cerita ini pun gw harus menunggu selama lima tahun. Gw berharap nantinya
kemarin gw dapat link PDF ini dari agan arfqwerty000... terima kasih sekali sudah dibuatkan versi PDF nya ya :) https://drive.google.com/open?id=0B49ouAtEDuzheWY1SXJYM0VxWWs *note tambahan : oh ya, mungkin beberapa dari para pembaca disini sering bertanya-tanya kenapa gw sangat jarang membalas ko...
BAGIAN DUA Hujan turun rintik-rintik pagi hari itu. Suasana di sekitar gw menjadi teduh segar, dengan satu-dua kendaraan melintas di belakang gw. Sambil memegang payung untuk melindungi gw dari basah, gw menatap pintu gerbang yang terbuat dari besi tempa berwarna merah kecoklatan itu. Satu hal yang
kampret.. kisah hidup loe sama persis sama kisah hidup gw.. aaaakh... nyesel gw baca.. kesedihan yg udah hampir gw lupakan dan tenggelam akhirnya mengambang.. ya.. dunia yang sempurna.. sprti dunia gw yg sempurna sblum istri gw meninggal.. tp loe msh beruntung gil.. bs bersama dy agak lama.. lha ...
EPILOG – BAGIAN SATU Gw menatap foto Ara yang dihiasi bingkai dengan indah, dan gw mengelusnya dengan penuh kasih sayang. Jemari gw menyusuri setiap lekuk wajahnya yang tampak. Seolah gw masih bisa menyentuh dan merasakan hadirnya. Betapa gw merindukannya, betapa gw kehilangan dirinya. Tanpa te...
PART 93 – Sayap-Sayap Patah 28 Juni 2011... “pagi yang indah yaaa...” gw mengangguk, dan duduk diatas meja di samping Ara. “jarang-jarang ada cericip burung pagi-pagi gini...” katanya lagi. “lo kok sepagi ini udah diluar sih, kan dingin...” gw mengingatkan. dia menggeleng. “nggak ...
PART 92 Di suatu malam yang dingin, gw termenung, duduk sendirian di teras kamar milik Ara, yang sekarang menjadi kamar gw juga. Gw menatap kelamnya angkasa, yang sesekali menampakkan kerlip bintang. Gw tersenyum takjub, ketika menyadari bahwa gw sedang menatap mesin waktu yang paling nyata. Kerlip
PART 91 “lo beneran harus balik ke Jakarta ya?” gw memandanginya dengan sedih. Gw membenci saat-saat seperti ini, ketika gw dan dia lagi-lagi harus dipisahkan oleh kenyataan. Dia menggenggam kedua tangan gw erat-erat. Suara gemuruh pengumuman keberangkatan menggema dan menelan suara-suara kam...