Minggu pagi... Gue bangun dengan perasaan yg lebih tenang.. Setelah malam gue membaca status Nura gue memilih untuk tak lagi menanggapi Nura. Berkali kali hp gue bunyi pertanda telfon dari Nura tapi kaga ada satu pun telfon yg gue angkat. Inbox gue penuh dg sms Nura tapi tak juga satupun sms yg g...
Kebahagiaan sempurna tak pernah ku rasa lagi Yang ku kira itu cinta ternyata hanya sebuah obsesi Satu tahun yang lalu masih terdengar jelas suaranya Terlihat jelas jazad tubuh yang masih bernyawa Janji terakhir darinya "Menemaniku dan memelukku untuk selamanya" Tanpa perasaan dan tanpa p
Lembahyung senja menari berteman sang jingga... Rintik hujan iringi mentari untuk pulang... Butir keringat menetes turun tanpa perduli lelah yg dirasa... Yakinkan diri bahwa hidup tak harus terlihat malang....
lalu orang sepertiku harus kemana? Bertahanlah... Ketika hatimu berkata "iya" Dan menjauhlah... Ketika logikamu berkata "tidak"
Sayup sayup bisik kata merindu Terdengar jelas di telingaku... Kau sandarkan kepala pada pundakku... Seolah kau ingin ku mengerti bebanmu.. Sorot mata nanar yg terpancar.. Menjelaskan apa yg tengah kau rasakan.. Ku tahu kau lelah berjalan.. Menyusuri tepi pantai kehidupan.. Senyum mu terlihat tul
tak ada yang lebih sunyi dari isak tangis seorang lelaki. lebih sunyi dari acara pemakaman. Dan tak ada yg lebih tulus... Tentang kesetiaan wanita... Meskipun dia tau cinta nya telah pupus... Tak terbalas tak bertuan namun tetap memutuskan untuk bertahan...
Matanya.... Tunjukan binar kesejukan yg mendalam... Senyumnya... Lukiskan ketenangan tanpa keraguan... Suaranya.... Bak simponi kehidupan yg menentramkan... Rambut hitam menjulang... Tersisir rapih tak berantakan... Lengan panjang yg ia kenakan... Tunjukan wibawa dari pria tampan... Aahhhh.... Ka...
Debur ombak tak pernah lelah menghantam bebatuan... Semilir angin tak pernah letih tuk goyangkan dahan dahan pepohonan... Air laut tak pernah lupa tuk temui pantai di tepian... Sungguh musik Tuhan yg menenangkan... Kaki berjalan menyusuri pasir yg bertaburan... Hati tenteram menikmati melodi yg ala
Gue menemukan tulisan di beranda gue yg berhasil membuat gue tambah hancur. "Ternyata emang bener gue sekedar pelarian" batin gue.. "Setelah setahun kumerantau dinegeri orang kini kukembali tuk menemuimu tapi kecewa melihat cincin kaw'in.......dijarimu.........." NURABAS Gue me
Kisahku bukanlah legenda... Hanya sekedar cerita gadis remaja cucu dari adam dan hawa... Dimensi dewasa yg tanpa sengaja memperkenalkanku tentang cinta... Tentang tawa yg tak jarang bertemankan air mata... Sampai detik ini... Hatiku masih terkunci... Untuknya yg pernah beriku pelangi... Meski sekej
Aku berjalan tepat di belakangmu... Kau gemgam tanganku seolah melarangku tuk menjauh... Ku pandangi kaki yg menopang punggungmu... Terus berjalan tegap membuka jalan untuk ku tapaki... Kala itu... Kaulah pujangga tergagah yg ada... Namun semua pupus... Disaat DIA datang membawa kenangan bersamamu.
Hujan ini mengingatkanku... Akan cerita lama yg telah lalu... Cerita yg mampu memecah tangisku... Merusak sebuah kepercayaan terhadap masa masa pilu... Kakiku beranjak pergi tinggalkan sunyi tuk temui cahaya temaram... Ku tegak kan pandangan menyapu rintik air yg berjatuhan... Semilir angin berhemb
Sajak... Adalah teman.ku... Berisi untaian kata... Tentang keluh kesah.ku... Dalam setiap baitnya... Tercurah emosi yg tak terbendung... Ketika amarah tak mampu untuk bicara... Sajaklah yg mengisyaratkan datangnya mendung... Sajak... Tak mampu menanggapi... Namun mampu menenangkan hati yg emosi...
Aku iri... Melihat mereka mampu tertawa bersama.mu... Aku iri... Melihat mereka mampu menghabiskan hari disampingmu... Aku iri... Aku pacarmu... Namun aku takpernah mendapatkan waktu bersama.mu... Aku iri... Aku pacarmu... Namun tak pernah kau dampingi.ku dg tawa.mu .. Aku iri... Aku pacarmu...
Mentari tersenyum bertanya... Kenapa kau selalu menunggu di depan pintu... Bukankah kasihmu telah pergi jauh tinggalkanmu.. Kau lupa mentari... Dia tlah berjanji padaku untuk kembali... Dan aku disini akan selalu menunggunya tanpa henti... Kau tau mentari... Meski jarak memisahkan namun cinta s
Tatapmu dalam mengisyaratkan kesunyian... Kesepian tanpa akhir yg selalu bejalan beriringan... Tertepis rindu untuk sejenak melupakan... Bahwa takdir tak berniat menyatukan dua insan... Sepi sunyi hampa tanpa terisi... Saat kau langkahkan kaki untuk pergi menjemput mimpi... Jauh menembus asa yg
adakah yang pantas meringkuk lama dalam badai yang tak kunjung reda? Mungkin aku mampu...dan sangat mampu untuk keluar... Namun mampukah aku tuk temukan kembali pelangiku yg hilang?
jika kau memintaku untuk menaklukan badai, tak pernah sekalipun aku selamat dari badai. tapi jika kau memintaku untuk menemanimu dalam badai, bahkan sampai mati, aku akan menemanimu melewati badai.. Pantaskah aku?