"Jirr...." Aku ngeri. Ngeri hingga sekujur tubuhku basah oleh keringat dingin. Kami--aku dan Rian--seolah baru saja diberi pertunjukan gratis yang menunjukkan bagaimana seorang anak SMU bisa berubah mengerikan seperti binatang. Ini terlalu liar melebihi imaji ku tentang bagaimana pertar...
Aku masih terduduk di dalam mobil itu, ketika kulihat sebuah kesempatan empuk bagi Ibnu untuk menghajar telak si Baban. "Hajaaarrrr!!!" teriakku dengan keras, bagai penonton setia UFC. Rian sampai menutup kupingnya. Aneh, Ibnu tidak menanggapi bantuan itu. Ia berkacak pinggang memperhati
keren gan ceritanya lanjut jangan berhenti di tengah jalann Yahh ko kga apdet ? Ini mau di update gan :iloveindonesias :iloveindonesias
waduh satu sekolah kok pada berantem sendiri gan ,mending nyerang nya sekolah lain :shutup: ditunggu aja gan :shutup: asekk bacaan baru. . rajin2 update yah . . penulisannya keren. kaya novel. . . ente dah terlatih nulis ato sering baca novel gan? cendol sent. n rate 5 oiya saran sih untuk i
jadi inget waktu sekolah dulu gan,sekolah ane kalo ketahuan ngerokok di suruh ngerokok 5 batang sekaligus di bawah bendera gan ,rokok nya rokok kretek lagi :ngakak ~~~~ itu yang siswa di seberang anak satu sekolah apa beda sekolah gan,kaya nya bakal duel nih Itu siswa yang di seberang satu sekolah
Aku tidak mampu mengalihkan pandanganku. Ini adalah pertama kalinya aku melihat sesuatu yang mengerikan seperti ini seumur hidupku. Namun entah kenapa, dalam hatiku aku amat bersemangat. Beberapa menit berlalu, dua kubu itu saling berbicara entah apa. Kulihat Baban, yang paling dominan disana, be...
“Matilah...” aku mengumpat dalam hati. Keringat dingin mengucur di seluruh tubuhku. Alarm jam tangan digital-ku berbunyi. Tepat pukul 7 pagi sekarang. Sekolah sudah masuk, sementara aku dan Rian masih tertahan di sini. Bersama orang seram yang belum kami kenal. Aku buru-buru mematikan alarm j...
Esoknya aku berangkat sekolah dengan linglung. Ideku untuk pindah sekolah tidak digubris, bahkan dengan tegas ayah dan ibuku menyuruhku untuk belajar dengan baik agar bisa masuk universitas negeri. Berulang kali aku bilang pada mereka bahwa aku telah salah pilih sekolah, namun mereka tidak ingin ...
“Iya... Ibnu...” “Siapa Ibnu itu?” tanyaku. “Kelas tiga, yang ‘megang’ sekolah ini...” Glek. Kali ini ludahku tertelan meski kupaksakan. “Pantes...” spontan aku bicara. “Kayaknya orang yang tangguh banget...” ujarku lagi. Aku sering mendengar ‘rumor’ mengenai Ibnu di s...
Tahun 2005 Seorang pria duduk di tengah lapangan basket. Kedua kakinya dilipat, sementara kepalanya mendongak menghadap ke tiang bendera. Padahal saat itu matahari bersinar amat terik, namun tak ada tanda-tanda seperti ia akan menyerah. Bahkan ketika itu ia tak memakai pelindung kepala sama seka...