Teruntukmu Aku pernah harapakan Kamu Jadi langkahku, Salin jejak keringatku Kini, Bahkan angan saja bermimpi Nada menari dalam syair melodi Aku, mati terpenggal dalam pancung letih Berhenti inginkan Sang harap datang dan kabulkan Mimpi biarlah mimpi Terlalu kabur Selayaknya Televisi lama
Jejak kata Latar putih menjunjung tinggi Terukir hitam Menari menyambung indah Sampaikan kata Sang Pengagum Teruntuk Sang Cinta Kapan kamu tiba? Kapan kamu beri suka? Kapan juga, kamu usir duka? Ini hati masih belum terisi Menunggu mekar mawar Berduri Tak menyakiti Merah, merona, mempes
Ini hari ini Rela ada dalam benak Tak ingin tinggal dalam jiwa Lalu untuk apa? Untuk apa hari ini datang jika hanya untuk sebentar? Mengapa tidak tinggal sejenak? Ceritakan kisahmu melangkah kaki dan Jangan pergi Aku masih ingin kamu menetap Mari menatap Dunia indah, untuk apa tak dinikmat