Yang aku dengar bukan sayidina Ali tapi Syekh Ali, dan yang mencabut tongkat adalah Prabu Siliwangi bukan Prabu Kian Santang, Prabu Kian Santang adalah temannya Prabu Siliwangi, namun sejarah telah diputarbalikan oleh Belanda, sehingga sejarah Sunda jadi simpang siur