Ngeri temen ane udh bawa2 ayat soal ini, sampe berani share yg ga ikut boikot Kaum Munafik katanya..gile lo ndro, :hammer:
Chapter 16 Sehari sebelum acara ulang tahunnya Kinan, para anggota SuperFans telah berkumpul di salah satu yang biasa menyajikan minuman kopi dan juga sajian bertema pasta. Semuanya berkumpul pada saat siang hari, kebanyakan dari anggota yang masih sekolah termasuk Uty dan Regha datang agak telat
Chapter 15 Perjalanan mereka berdua dilalui tanpa halangan meskipun di beberapa sudut jalan bertemu dengan petugas, tetapi beruntungnya tidak terjadi apa-apa pada mereka. Sebuah pusat perbelanjaan di siang sepulang sekolah di hari biasa tidak terlalu ramai dibandingkan pada saat akhir pekan. Moto
Chapter 14 Kembalinya Roki membuat grup semakin ramai, terhitung sampai ratusan pesan masuk setiap harinya. Yang aneh ketika Roki terus mengirimkan pesan, Uty sang asisten pun terlihat lebih banyak diam dan jarang-jarang muncul kecuali jika Kinan yang datang membalas pesannya. “Hah?! Lo jalan s...
Chapter 13 Kejadian yang sama sekali tidak disengaja oleh Regha saat acara bersama penggemar level atas berhasil membuat heboh. Namanya kini selalu menjadi bahasan di grup ekslusif yang hanya penggemar di level atas yang menjadi anggotanya. Begitu pun di grup Kinan sendiri, sudah berhari-hari anggo
Chapter 12 Sebagai satu-satunya lelaki di grupnya, maka Regha yang maju ke tengah tuk memulai pertandingan. Wasit meniupkan peluitnya, bol basket dilempar ke atas. Tidak ingin kehilangan muka di depan Kinan, Regha melompat sekuat tenaga, tetapi jemarinya tidak mampu meraih bolanya terlebih dahulu d
Chapter 11 Mendapatkan pesan-pesan penyemangat di tiap pagi membuat keadaan hati Regha lebih baik setiap harinya, seakan-akan sebuah energi besar masuk ke dalam tubuhnya. Yang awalnya kesulitan dalam membalas pesan, kali ini Regha lebih lepas dan semuanya berjalan lancar. Hingga sebuah pengumuman y
Chapter 10 Keberhasilannya menjadi penggemar level paling atas atau yang sering disebut SuperFans dalam waktu yang relatif singkat sebenarnya masih belum bisa dipercayai Regha maupun Sebastian. Momen keberhasilannya itu dijadikan suatu pemicu agar lebih semangat lagi dalam mendukung grup idola ters
Chapter 9 Perjuangan Regha terus berlanjut setelah beberapa waktu lalu semangatnya sempat runtuh sejenak karena menurutnya sangat sulit untuk mencapai poin yang ternyata jumlahnya puluhan ribu itu. Namun berkat dukungan sahabatnya yaitu Sebastian, semangat yang dulu hilang kini datang kembali. Kali
Chapter 8 Uang jajan bulanan Regha hanya menyisakan jatah untuk seminggu saja, sedangkan hari yang dibutuhkan untuk mencapai bulan depan masihlah panjang. Setelah membeli tiga buah album dan menonton pertunjukan pada akhir pekan, poin yang sudah dikumpulkan bahkan belum genap 700 poin. Merasa frust
Chapter 6 Hawa dingin masih menyelimuti pagi, setidaknya saat angin berhembus melewati badannya. Kondisi sekolah masih segar, belum tercium bau-bau sengatan matahari yang biasanya muncul saat setelah jam istirahat. Regha berjalan santai menuju ruangan kelas sambil menyapa teman sekelasnya terdahulu
Chapter 5 Tekadnya sudah bulat, tidak ingin lagi kejadian memalukan di sekolah terulang. Apalagi semua ini karena dirinya terlalu memikirkan seseorang yang baru ditemuinya saat menonton pertunjukan grup idola. Tetapi bagi Regha, logikanya harus tetap berjalan. Buang keinginan untuk mengenal lebih d
Chapter 4 Pertunjukannya sudah lewat, tetapi rasanya masih membekas. Itulah kira-kira yang dirasakan oleh Regha di jam istirahat kali ini. Sambil terus memandangi ponselnya sambil memainkan jarinya di media sosial. Sejak tadi hanyalah halaman dari ‘Girl Energy’ yang dilihatnya, jemarinya pun ...
Chapter 3 Seluruh rangkaian acara berhasil dengan sukses, penonton pun pulang dengan wajah gembira karena sudah terisi penuh tangki kebathinannya. Namun, sebelum benar-benar berakhir, ada satu lagi tradisi yang harus dijalani. Yaitu melakukan high five antara anggota grup dan juga penonton. Barisan
Chapter 2 Perempuan-perempuan yang tergabung dalam ‘Girls Energy’ ini terbilang cukup muda, kebanyakan masih duduk di bangku SMA. Ada beberapa yang sudah masuk ke jenjang kuliah, tetapi tersamarkan oleh wajah imut anggotanya. Grup idola ini memiliki 15 anggota, dengan panggung yang tidak begi...
Chapter I Siang hari matahari sedang panas-panasnya, memancarkan secercah harapan bagi orang-orang yang berjuang mencari rezeki. Tapi bagi Regha, dirinya hanyalah seorang siswa kelas akhir di bangku SMA, belum cukup umur jika harus menempa dirinya dengan pekerjaan orang dewasa yang lebih banyak cak