yang mirisnya gan banyak pejuang yg benaar bertempur untuk nkri tidak dapat uang veteran karena tidak bisa ngurus birokrasi republik ini, anehnya ada veteran yg ngaku veteran, tetapi tidak pernah bertempur tetapi dapat uang veteran atau zaman sekarang disebut pejuang alay.
yang penting mbak mega sudah legowo gak jadi presiden. jadi tokoh nasional yang memotivasi dan memberikan ide untuk kemajuan bangsa dan negara saja, biar yang muda-muda yang bekerja. ide untuk jual telkomsel lg yaaa, atau pulau mana yg harus dilepas lg untuk malingsia karena kalah di pengadilan i...
kan menteri harus melepas baju partai, kalo jd menteri di kabinet jokowow, kalo presiden berani nggak ya??????
belum tentu lulusan LN lebih baik daripada DN, personalianya bingung mau nempati dimana karena belum ada pengalaman, yg pasti masalah gaji nya, kadang2 lulusan LN di dalam lamaran sudah matok posisi dan minimal gaji
nggak dikasih remisi tetapi masih bisa aja mengendalikan pekerjaan terornya kan sama aja, indonesia hebat!!
merayakan kemerdekaan thu gan, dipikir satpol pp semua lg ikut lomba tujuh belasan dikantor walikota hehehe:sup:
di indonesia memang negara hukum tetapi pelaksanaan nya takut sama sesuatu yg berbau mayoritas, negara menjamin untuk kemerdekaan untuk memeluk dan menjalankan agamanya tetapi permasalahannya jauh di lapangan
Saya mau coba ikuti alur analogi Anda dan relevansinya dengan apa yang dibahas...siapa tahu Anda agak lebih pintar sedikit. Jawaban saya tidak. Tapi saya bukan maniak bola, anyway. Your point? Yasnov itukan masalah bola bukan masalah hukum kalo digunakan analogi bola untuk hukum ngaco thu pakarny
di pedalaman papua thu memang tidak masyarakat yg dapat ke tps tetapi melalui musyarawah bersama kepala suku untuk menentukan suaranya kepada siapa, tetapi didampingi dgn berita acara yg ditanda tangani atau cap jempol kepala suku, tetapi pilpres kemaren berbeda!!! jumlah suara ada tanpa ada kese...