Semua terjadi begitu cepat… Reed tertidur lelap, ia benar-benar butuh istirahat. Sudah beberapa jam ia tidur, dan matahari mulai menyembul di ufuk timur. Tapi tempat Reed tidur, dua bangunan besar ini, menghalangi datangnya sinar matahari, membuat daerah sekitarnya terlihat gelap. “Oh, nona ...
Maaf ya telat, penulis baru aja balik dari desa :ngakaks Chapter V harus dipotong karena nggak cukup tempat :malus Reed sampai di depan gerbang kota itu, Perlu beberapa jam sebelum ia sampai disana. Ia sempat berhenti untuk membasuh diri di sungai, dan mengganti bajunya dengan pakaian pemberian ...
Jaine duduk di dekat api unggun, ia memegang sebuah bola kaca. “Aku berhasil mendapat kepercayaanya.” Seorang wanita, tidak terlihat jelas karena asap yang menutupi bola itu bertepuk tangan mendengar laporan Jaine, dan berkata. “Bagus, tapi apa kau perlu mengirim anak-anakmu padanya? Itu
“Oh.” Adrian mengamati lubang besar di penjara bawah tanah, ia ingat pria itu seharusnya dikurung disini, tapi ia tidak terlihat sama sekali. Oh, seharusnya dia menyadari ini lebih cepat. “Bagaimana ini, tawanan itu lari.” Custo, si kepala penjaga terlihat khawatir. “Tuan Darku bisa
Reed jatuh di depan sebuah batu besar, tubuhnya bengkok ke depan—tulang belakang dan rusuknya patah. “Ugh.” Perlahan, bagian-bagian yang rusak kembali ke posisi mereka, saling mendorong, saling mematahkan, saling menyambung, sebelum akhirnya posturnya kembali normal. “Huft…Huft…”
kalau mau menghayati pakai 1 pov kalau mau narasi 3 pov paling enak buat aku pov 3 karena sering nggak bisa menghayati karakter. Kalau yang enak 3 pov belum pernah pakai 2 pov, nggak kebayan caranya Sama gan :malus Ane pernah nyoba 2nd person PoV. Hasilnya ehem, kurang memuaskan.
Menurut kalian mana yang lebih bagus? 1st person PoV or 3rd person PoV? Dan apa disini ada yang berani pake 2nd person? Masih mencari gaya menulis yang cocok dengan saya; butuh seorang sepuh untuk melihat karya dan coba cari kesalahan dalam pemilihan kalimat etc. Also, Good night everyone, it's n
Marah, Cuma itu yang bisa dirasakan Reed saat ini. Ia marah pada Darku, pada siksaan yang harus ia lalui. Ia marah pada orang-orang yang dengan begitu mudah meninggalkan dirinya. Kenapa ia harus berada disini? Ia tidak salah apa-apa! Takdir adalah sebuah lelucon baginnya, tapi ini terlalu kera
“Adrian, kau lihat pemutar putingku?” Darku berkacak pinggang, ia sudah memanggil Adrian sejak 5 menit yang lalu, tapi pria itu belum datang juga. Bagi seorang raja seperti Darku, hal ini jelas sangat mengganggu. “Sebenarnya tuan, benda itu tepat berada di belakang anda.” Adrian—si pr
Ikut ya gan :malu Maaf kalau terkesan jelek/ aneh :sorry Ratu iblis yang mencari jalan agar bisa mati Terrace, 10.000 tahun, ratu iblis ke-42, dan penakluk 200 dunia dalam Sphere. Karena bosan akan penaklukan dan kemenangan, ia mencari hal baru: Bagaimana rasanya kalah dan mati. Sayangnya, ia tak
SM (Story-Master) Respond: SM Rules: -Suara SM hanya berfungsi sebagai poin tambahan pada salah satu opsi. -Jika tidak ada yang memilih, SM boleh memajukan cerita dengan cara memilih Opsi. Pilihanku: -Chapter I -Option I -Number: 2
The Headquarter See events, status and history here... The Dark Nexus: Until the relic is found, this place will remain empty... The Library Dikarang oleh Edmund Geoffrey Chapitre I Perkenalkan, namaku Edmund Geoffrey, seorang penjelajah dari daratan utara Wirchsten. Selama perjalananku, aku...