Dengan adanya PLTN, setidaknya ada produk sampingan berupa Depleted Uranium yang bisa dibuat peluru. Peluru Depleted Uranium itu ampuh, . . efektif untuk menembus Tank musuh, MBT sekalipun.
Kasus Freeport sudah menggambarkan Indonesia harus merdeka dari ketergantungan senjata dng AS. Lihatlah Turki yg mulai mandiri dengan memproduksi T129 ATAK, dan sudah mengekspor ke Pakistan. Efeknya signifikan bila Indo bisa memproduksi sendiri, pelan2 TKDN nya ditingkatkan.
Kabarnya AH64E dilarang AS untuk digunakan di Papua. . . so ada kemungkinan embargo. Buatan Rusia lebih aman dari embargo karena potensi konflik dng Rusia yg kecil.
Jadi nggak bikin fasilitas pemeliharaan, . . atau dapat TOT apa ? Kabarnya nggak dapat TOT apa2 ya . . 😐
Jelas lebih bagus yg punya UAE F16 block 60 yg sudah pake radar AESA. Yang block 52ID belum pake radar AESA.
Masih bagusan punya Australia yg AIM 120D amraam fng jangkauan lebih jauh, sedangkan Indonesia cuma AIM 120 C7 amraam.
Sebelom Indonesia punya LPD, Singapura udah punya duluan... Dan desain LHD Singapura lebih maju dari desain LHD PT PAL.
Itu bukan penjajahan tapi pembebasan. Islam itu memang menyatukan ummat dari berbagai suku dan ras. Dan barat sengaja merekayasa perpecahan ummat. Persatuan hati ummat dari berbagai suku dan ras dng damai saat ibadah haji.
PC 40 Dan KCR 40 menggunakan platform yg sama. Dalam keadaan tertentu PC 40 bisa diinstall rudal juga.