Hari ini adalah hari pertama aku dan Uchi bekerja. Kami berdua adalah karyawan baru GA yang kebetulan duduknya bersebelahan. Kami mulai berkenalan dengan karyawan lain. Dan berkenalan dengan sekretaris Pak Andre yang ternyata super jutek. Mbak Nani namanya. Badannya tak lebih tinggi dariku, dan tak
astaghfirullahaladziim, malu-maluin emang yang kayak gitu. ane juga cewek gan dan ane berjilbab. kadang kalo temen-temen ane ngajakin makan yang belum ada sertifikat halalnya aja enggan, apalagi minum begituan :cd::cd::cd:
:ngakak ane jadi inget waktu itu naik angkot dari depan komplek, niatnya mau atletik, tapi berhubung gurunya batalin, akhirnya ane ikutan keliling trayek sama si abang supir, dan ane digratisin deh :ngakak:ngakak pernah juga ane turun angkot, tapi si spirnya berenti didepan got, alhasil ane harus
Entah mengapa di Minggu pagi ini tubuhku enggan untuk bangun dari kasur, melihat tumpukan baju, piring bekas semalam aku, Uchi, dan Doni berpesta kecil merayakan lolosnya interview aku dan Uchi. "Ayo, nambah lagi dong kacangnya, stok lo kan banyak Ra" ucap Doni. "Iya iya, sabar dooo
ijin nenda dulu sist.. . wah persahabatan nya kuat sekali. sahabat sejati nih. mungkin setelah ini persahabatan kalian akan di uji. kita tunggu. oke sist keep update. Silakan gaann.. :beer:
Sepulang interview, aku dan Uchi kembali ke kamar kost kita masing-masing. Aku pun harus mempersiapkan diri apa saja yang harus aku siapkan pada saat kerja nanti. Ku buka lemari ku, ada sesuatu yang sudah lama terpendam dan tak pernah ku buka lagi. Aku mencoba mengingat memori itu, sebuah kotak, ...
“Ra, lo udah siap kan?” “Udah Chi, duh tapi gw mendadak sakit perut banget nih. Biasa lah nervous gitu.” “Ra, Ra. Kebiasaan banget sih lo. Yuk ah cabut, kesiangan nanti malah kita dicap jelek sama perusahannya tau!” “Iya tuan puteri Uchi....” ucapku sambil berjalan pelan. Puk
Waktu menunjukan pukul 11.00, sambil browing-browsing mencari pekerjaan yang sesuai dengan gelarku tiba-tiba telepon berdering. “Selamat siang, dengan sodari Rania Kintan Putri?” “Selamat siang pak, iya betul. Dengan siapa ini?” “Sodari bisa hadir interview di PT. Indopra*ama pada h
“Alhamdulillah, bu. Rara lulus sidang skripsinya. Rara lulus dengan nilai A. Hatur nuhun bu, atas semua yang udah ibu berikan ke Rara. Bagaimanapun Rara janji akan membahagiakan ibu”. Ucapku menahan haru saat menelepon ibuku di Kota Kembang. “Ra, semua benih yang kamu tanam, akan kamu petik
“Ra, come on lah. Lama banget sih pake dandan dulu”. Teriak Uchi dari luar kamar kostku. Kita memang sudah janjian untuk hang out di Plaza Kalibata pada hari Minggu ini. Rasa malaspun muncul tatkala hujan di luar sana menggericik mengundang aku untuk tidur kembali di kasur yang agak keras ini.