Chapter XXI- Preparation Furion menangis tanpa henti saat ia mengetahui bahwa Magina sudah meninggal. Ia sekarang tidak mempunyai anak sama sekali. “Furion, Magina sudah di atas sana. Ia pasti diterima oleh Elune.” kata Mirana berusaha menenangkan Furion, meskipun ia juga menangis. “Siapa
Chapter XX- Two Kings, One Throne Leoric mengatur formasi tentaranya, sementara Pugna mengatur strategi perang, Abaddon hanya dapat duduk memikirkan bagaimana cara merebut Frozen Throne. Sebutir salju jatuh ke tangannya, tangannya yang dingin tidak melelehkan butir salju itu, ia seperti orang mati.
“Fiuh, tinggi sekali gunung ini! Baju zirah dan pedang ini memberatkan saja...’ keluh Davion dalam hati kemudian melepaskan semua barang yang dibawanya. Ia kemudian duduk dan memandangi pemandangan yang indah. Langit biru di penuhi awan putih, tiba-tiba ia menyadari sesuatu. Terdapat segumpal...
Chapter XIX- Four Ancient Beasts Petir menyambar-nyambar, angin bertiup dengan kencang. Tiba-tiba saja semua berhenti, hujan turun dengan sangat deras dan membanjiri Atranaar. “Tidak, Zeus...” kata Furion dalam hati. “Harapan sudah hilang, Alleria dan Aiushtha sampai sekarang masih belum ke
Chapter XVIII- Three Prisoners Kronos... seseorang berjalan di antara reruntuhan, reruntuhan sebuah kota. Ia memegang... tidak, ia tidak memegangnya! Ia melilitnya! Melilit sebuah gada besar yang mengeluarkan asap berwarna biru. Ymir mendapati dirinya tergeletak di tanah, ia memandang Kronos denga
Chapter XVII- Bloody Love Magina melamun merasakan pemandangan di luar melalui jendela kamarnya. Meskipun ia tidak dapat melihat, tetapi ia bisa merasakan lingkungan sekitarnya dengan pendengaran yang tajam. Ia mendengar betapa banyak orang yang panik karena bahaya yang mengancam mereka. Para tenta
Setelah bosan karena berjam-jam hanya menonton Aiushtha menyembuhkan para furbolg itu, Alleria memutuskan untuk pergi melihat-lihat hutan itu, ia meminta para pemanahnya untuk menjaga para furbolg. Alleria melihat berbagai buah-buahan unik di hutan itu yang belum pernah dilihatnya, ia mengambil seb
Chapter XVI- Viper Rooftrellen berjalan mendekati Furion yang pusing karena terlalu banyak pikiran. Ia kasihan melihat Furion, namun ia datang bukan yuntuk menghiburnya, malah menambah beban pikiran Furion. “Furion-“ kata Rooftellen kepadanya. “Jangan sekarang Rooftrellen, aku masih memikir
halo agan",ane udah kembali lagi nih. sebelumnya ane mau minta maaf dulu karna udah absen 2 tahun & membuat agan" nunggu lama buat sambungannya. ane soalnya sempet mikir cerita ane udah gak nyambung lagi sama dota, sekarang kan ada dota2, terus dota2 udah punya ceritanya sendiri, jadi
Kembali lagi ke tempat Boush dan Ymir yang berusaha meyakinkan Gallywix. “Hmm, apa yang membuatku harus percaya denganmu?” tanya Gallywix itu. "Kurasa itu cukup...” jawab Boush sambil menunjuk ke Lucifer yang sedang meyerang Undermine melalui jendela. “Ergh, baiklah, aku percaya kali...
Setelah berlayar selama beberapa hari, akhirnya mereka tiba juga di pulau Kezan. Ymir, yang bersembunyi di gudang kapal terbangun karena tabrakan keras antara kapal dengan batu karang. “Ternyata sudah sampai...” kata Ymir. “Hmm, karena aku adalah penyusup, jadi kurasa aku keluar belakangan ...
Di tengah kesunyiaan Felwood, terdengar suara nafas terengah-engah. Mortred sudah terlalu lelah karena ia sudah berlari sangat jauh, untuk menghindari kemungkinan ia ditemukan oleh Magina. Ia memutuskan untuk beristirahat sebentar, di bawah sebuah pohon rindang. Udara lembab di hutan itu membuatnya
Darah mengalir di atas es, melalui kaki-kaki para ghoul, sebuah kunci penuh dengan darah di ambil dari tangan Meepo. Kunci itu di bersihkan dari darah oleh Kel’thuzad. Meepo dan keempat temannya mati karena tertusuk tombak Aiushtha. Tubuh mereka begitu kecil sehingga tombak itu dengan mudah dapat
Tenda-tenda terbakar, bangunan-bangunan runtuh, mayat orc dan troll bertebaran di mana-mana, bahkan beberapa dari mereka tidak mempunyai kepala. Orgrimmar kali ini benar-benar hancur. “Cari kalau masih ada yang hidup!” teriak Rhasta. Huskar, Rhasta, dan Jah’rakal mencari yang masih hidup, n...
Zeus, Lina, dan Sven sudah tiba di Ironforge. Dengan segera Zeus masuk ke dalam istana, istana Olympus. Sven segra masuk ke dalam ruangan tempat Zeus meletakkan senjata-senjatanya. “Cepat Sven! Kau harus segera mengambil palu itu kemudian pergi!” perintah Zeus. Sven mencari palu Maelstrom, na...
Magina sudah sadar. Ia mendapati dirinya terbaring di sebuah ranjang. Ia dapat merasakan seseorang duduk di samping ranjangnya. “Si-siapa kau?” tanya Magina. “Kau ternyata sudah siuman yah...” kata orang itu. Suaranya yang lembut menunjukkan bahwa ia seorang wanita. Magina sepertinya meng...
Rotund’jere membuka matanya. Semua yang terjadi telah dilihat dengan jelas olehnya. Ia menelan ludah, takut apa yang akan Kel’thuzad katakan apabila ia menceritakan yang sesungguhnya. “Tuanku...” kata Rotund’jere. “Apa yang kau lihat, Rotund’jere?” tanya Kel’thuzad. “Pesan-pesan
Sementara itu, di daerah Mulgore, Raigor sudah tiba di depan kota Thunder Bluff. Terlihat para tauren di kota itu sedang beristirahat, menikmati udara sore yang segar. Raigor masuk ke dalam kota itu, ia menemui Cairne yang sedang duduk dan menikmati pemandangan alam. “Permisi Cairne...” kata ...